BAB 4

7.6K 250 4
                                    

Mulmed: Angeline Hilton (26 tahun)

"POSITIF" Ucap angel dan sofi secara bersamaan
"KOK BISA? SAMA SIAPA?" Mereka kembali berteriak dengan menunjukkan mimik muka terkejut. Selanjutnya hanya keheningan yang terjadi antara Sofi dan Angel. Seolah mereka berada di dalam dunia mereka sendiri.
"Say, jangan bilang cowok yang ngehamilin lo cowok gay yang ada di club waktu itu?" Tanya angel mengawali pembicaraan dan memecah keheningan yang terjadi di ruangan itu.
'Hiks. Hiks. Hiks' isakan kecil dikeluarkan oleh Sofi dengan tubuh bergetar dengan kepala tertunduk. "Maafin aku baby" hanya itu kata yang dapat keluar dari mulut Sofi
"Kok bisa dia ngehamilin 2 cewek sekaligus?'' Ucap angel terlihat bingung.
"Maksud lo?" Sofi yang menangis langsung terhenti tangisannya tetapi terlihat masih sesenggukkan menahan isakan yang tersisa.
"Gue juga hamil sama cowok yang ada di club waktu itu. Yang debat sama gue itu" kata angel terlihat bingung dengan semua kejadian ini. PLAK. Sofi memukul kepala kekasihnya yang sedikit bego itu. Ralat sangat BEGO
"Kok lo mukul gue sih say" angel merasa tak terima dengan pukulan sofi dengan mengelus kepalanya yang terasa sedikit sakit
"Gue hamil bukan sama yang debat sama lo"
"Trus sama sapa dong?"
"Sama cowok yang di sebelahnya"
"WHAT?!" Angel membelalakkan matanya. Terkejut dengan informasi yang didapatkannya hari ini. "Memang gue hari ini ulang tahun ya? Kok banyak banget kejutannya"
"Hebat. Dua cowok gay bisa langsung ngehamilin dua cewek lesbi sekaligus. Emang dunia ini mau kiamat paling ya?" Angel mengatakkannya dengan santai seperti tidak merasa bersalah sama sekali. PLAK
"Kok gue dipukul lagi?" Angel memberengut kesal dengan pukulan-pukulan yang sedari tadi dilayangkan oleh kekasih tercintanya itu.
"Kalo ngomong jangan ngasal" sofi berkata dengan tenang.
"Lalu sekarang apa yang harus kita lakukan" angel berkata dengan menghela nafas frustasi
"Gue akan membesarkan anak ini sendiri" lanjut angel.
"JANGAN GILA!" Sofi berteriak keras dengan pemikiran bodoh yang terdapat didalam otak udang kekasih tercintanya itu
"memang kenapa? Gue sanggup kok membiayai anak ini sendiri sampai ia dewasa nantinya" ujar angel tenang dengan mimik mula polos menatap ke arah sang kekasih
"Lo gak mikirin gimana perasaannya orang tua kita? Perasaan anak lo waktu nanti lahir nanyain papanya kemana?" Ucapan Sofi membuat Angel terdiam memikirkan kemungkinan yang pastinya nanti terjadi dimasa depan. Sudah cukup ia mengecewakan kedua orang tuanya dengan keadaannya yang menyukai sesama jenis. Ia tak bisa mengecewakan mereka kembali. Sudah cukup perbuatan durhakanya selama ini. Apalagi ia juga harus memikirkan perasaan calon anaknya nanti. Ia tak boleh terlalu egois. Tak boleh.
"Lalu kita harus gimana?" Frustasi. Benar-benar sangat frustasi. "Pertama-tama kita harus mencari papa kedua anak ini" ucap sofi kemudian
" gimana caranya nomernya gue gak punya. jangankan nomer nama aja gue gak tau"
"Sorry. Lo aja yang gak tau" ucap sofi sombong dan mengeluarkan sesuatu dari dalam dompetnya. Kartu nama. Ya ia mendapatkan kartu nama dari papa si bayi yang di kandungnya. Pria itu yang memberikannya kepadanya. Awalnya ia akan membuang saja kartu itu saat keluar dari kamar jahanam itu. Tapi sesuatu di dalam lubuk hatinya berkata lain. Ia seperti mendapatkan peringatan untuk tidak membuang kartu nama yang di berikan oleh lelaki itu.
"Lo hebat sayang" angel berteriak kegirangan sambil memeluk dan mencium bibir sang kekasih. 'Hueekk' ucap mereka bersamaan berlari kedalam kamar mandi dan memuntahkan lendir kedalam westafel yang ada. 'Sepertinya tidak ada adegan kissing lagi dengan dia lagi'

Setelah selesai memuntahkan makanan mereka. Angel dan sofi kembali ke ruang tamu dan duduk berdampingan kembali.
"Sepertinya kita tidak bisa terlalu intim lagi beb. Dengan keadaan kita yang seperti ini" sofi menghela nafas terlihat lelah
"Gue juga berpikir seperti itu"
"sudah ayo kita hubungi para gay pembuat masalah itu"
"Ide bagus cantik" segera sofi mengambil tas dan mengobok-obok tas yang berada di tanganny untuk mencari benda bernama handphone itu
'Ketemu' . Setelah menemukan handphonenya sofi kemudian menekan tombol sesuai dengan nomor yang tertera di kartu nama itu. Setelah selesai ia mendial nomor tak lama terdengar bunyi tut... tut... tut..
"Halo"
"Bisa berbicara dengan bapak Leo!
"Ia saya sendiri. Dengan siapa ya?"
"Ini aku. Sofi"
".... sofi?"
"Sofi yang bertemu sewaktu di club waktu itu."
".... ada apa mencari saya?"
"Aku hanya ingin mengatakan kalau aku.."
"Aku apa?"
"Aku hamil"
"SHIT"

Tbc

STRANGE MARRIAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang