Bab 15

5.8K 225 6
                                    


"ASTAGA" ucap angel keras sambil menutup mulutnya saat melihat leo dan sofi berpelukan serta saling tatap menatap selama beberapa saat. Setelah keterkejutan angel reda ia segera berlari ke arah pasangan di depannya dengan tatapan mata khawatir, tetapi setelah beberapa langkah menuju sofi dan leo tiba-tiba saja tangan angel dicekal dengan keras oleh seseorang di belakangnya

"KAU TIDAK BISA LIHAT PECAHAN PIRING DI LANTAI?" teriak aldo pada angel saat kaki angel hampir saja mengenai beberapa pecahan  piring di lantai, sedangkan angel segera saja menolehkan pandangannya ke arah lantai yang terdapat beberapa pecahan piring yang berserakan. leo dan sofi hanya bisa diam dengan terkejut melihat aldo yang memasang wajah mengerikan pada angel.

"kau memang ceroboh untung saja aku segera mengetahuinya, kalau tidak aku tidak tau apa yang akan terjadi pada kakimu ini. jangan lupa kalau kau sedang mengandung TIGA ANAKKU di dalam perutmu. bagaimana bisa kau berlari seperti tanpa beban" lanjut aldo dengan dingin sambil menekankan kata "tiga" dan "anakku" pada perkataannya. aldo segera saja menjongkokkan dirinya  seperti memeriksa apakah kaki angel terkena pecahan piring atau tidak, setelah memastikan bahwa kaki angel baik-baik saja ia segera membalikkan badannya menuju ruang tamu "aku akan menunggu kalian di ruang tamu" kata aldo pada sofi dan leo yang masih terbengong-bengong di tempatnya. angel yang baru saja tersadar dari lamunannya segera memegang dadanya 'kenapa jantungku berdebar keras begini? oh jantung sebaiknya engkau berhenti berdebar-debar'  pikir angel dalam hati "ehmmm... aku akan menyusul aldo di ruang tamu" kata angel selanjutnya pada leo dan sofi dan segeramenuju ke ruang tamu tanpa melihat ke arah sofi dan leo lagi 'aku  harus meminta maaf padanya'

sedangkan leo dan sofi yang melihat kelakuan aldo dengan angel tadi hanya bisa mengernyitkan dahinya tanda bingung dan saling bertatapan satu sama lain kemudian menghendikkan bahu sebagai jawabannya.

"kita harus membersihkan pecahan ini" kata sofi pada leo

"nanti saja"jawab leo "sekarang kita harus segera bersiap, tidak enak membiarkan angel dan aldo menunggu lama" lanjutnya pada sofi

"baiklah" jawab sofi patuh. segera saja ia melangkahkan kakinya ingin menuju ke kamar  tetapi tangannya dicegah oleh leo yang berada di belakangnya seperti  aldo mencegah angel tadi.

"awas pecahannya" kata leo saat sofi menunjukkan mimik muka bertanya pada leo. setelah paham akan maksud leo sofi hanya menganggukkan kepalanya sambil tersenyum kecil kemudian berbalik menuju tujuan utamanya tadi yaitu kamar. tetapi baru saja akan melangkah tubuhnya terasa seperti melayang. leo menggendongnya ala bridal-style membuat sofi memerah dan jantungnya berdebar keras, ia tak pernah diperlakukan seperti ini sebelumnya.

"mengapa di gendong?" cicit sofi dan menundukkan wajahnya menahan malu, entah mengapa di gendong seperti ini oleh leo yang merupakan seorang pria tidak membuatnya marah atau risih melainkan tenang dan nyaman. secara tidak sadar sofi mulai menyandarkan kepalanya di dada bidang leo dan mulai memejamkan matanya, hal ini sontak membuat leo yang sedang  menggendong sofi terkejut, badannya sedikit kaku. saat ia menolehkan kepalanya ke arah sofi ia tersenyum kecil melihat sofi terlihat memejamkan matanya 'ia tertidur'  pikir leo, segera saja ia menuju ke ruang tamu untuk memberitahukan bahwa kegiatan membeli belanjaan harus ditunda sebentar. setelah sampai ke ruang tamu betapa terkejutnya ia melihat angel yang sedang terlelap dengan nyaman di pangkuan aldo yang mendekapnya dengan hati-hati.

beberapa saat yang lalu

angel yang merasa bersalah pada aldo berlari kecil menyusul aldo yang berada diruang tamu menundukkan dirinya sambil bersendekap  memejamkan mata.

"aldoo" cicit angel sambil tetap berlari kecil menuju aldo. aldo yang mendengar namanya dipaggil segera saja membuka mata. betapa terkejutnya ia melihat angel yang masih tetap saja berlari setelah diberitahu untuk tidak berlari-lari, lantas ia melototkan matanya menatap angel. angel yang ditatap seperti itu menuduk dan tidak sengaja kakinya tersandung kecil pada karpet yang berada  di ruang tamu. sehingga badannya oleng, aldo segera saja menangkap angel dan keduanya jatuh terduduk di sofa dengan angel yang berada di pangkuan aldo.

"astaga angel, bagaimana sih. kan aku sudah bilang untuk tidak berlari-lari. kau itu sedang hamil, bagaimana kalau sesuatu terjadi pada kandunganmu saat kau sedang berlari-lar..." ucapan aldo terhenti saat ia tidak merasakan pergerakan pada gadis.. eh.. wanita di  dekapannya ini. aldo pun menolehkan wajahnya kebawah dan medapati angel sedang terlelap dengan kepala menoleh ke badannya lebih tepatnya ke ketiaknya. melihat bagaimana lelapnya wanita itu aldopun mengembuskan nafasnya meredakan kekesalannya tadi. setelah kekesalannya sedikit reda ia segera membetulkan posisi angel agar lebih nyaman dalam tidurnya. saat membetulkan posisinya beberapa rambut angel terlihat menutupi wajahnya. tangan aldo secara tidak sadar terulur untuk membetulkan letak rambutnya kembali keposisinya  semula. melihat betapa lelapnya angel tertidur menimbulkan senyum hangat timbul di wajah aldo. setelah selesai membenahkan ia kemudian menolehkan kepalanya ke atas. disaat itulah ia bertatapan dengan leo yang sedang menggendong sofi. leo pun tersenyum kecil melangkah menuju aldo yang juga tersenyum kecil. leo pun mendudukkan tubuhnya di sofa sebelah aldo dengan tetap menggendong sofi di dekapannya, lalu membenarkan posisi sofi agar lebih nyaman di dekapannya.

"sepertinya kita harus berbicara berdua do" kata leo setelah ia selesai membenahi posisi sofi. tanpa sadar ia memanggil aldo dengan namanya tidak dengan sebutan baby atau  panggilan romantis yang biasanya ia katakan pada  aldo

"memangnya apa yang perlu dibicarakan,yo?" balas aldo dengan menolehkan kepalannya menatap leo yang saat ini sibuk memandangi wajah sofi yang tertidur

"perasaan kita?" tanya leo seperti tidak yakin dengan perkataannya

"maksudmu?"

"kau tau yang kumaksud, aku tadi  melihatmu yang tersenyum pada angel. kau tau? sepanjang kita 'berpacaran' selama ini aku tidak pernah melihat kau tersenyum begitu lembut padaku seperti kau tersenyum padanya tadi" kata leo pada aldo, sedangkan aldo hanya terpekur diam mendengarkan lanjutan dari perkataan leo "sedangkan aku...  tidak pernah aku merasa ingin menjaga seseorang seperti aku menjaga-nya" lanjut leo kemudian kembali menatap sofi kembali "dan jangan lupa aku juga melihat tatapan khawatirmu padanya saat ia akan menginjak beberapa pecahan piring di dapur tadi"

"haaaaa.." aldo mengehela nafas kasar setelah mendengarkan perkataan leo "kau benar, sepertinya kita harus memikirkan perasaan kita pada mereka dengan serius, bagaimana kalau selama 2 minggu?" tanya aldo pada leo

"maksudmu?"

" 2 minggu waktu untuk memikirkan perasaan kita pada mereka, kemudian selanjutnya kita akan bertemu dan mengungkapkan bagaimana perasaan kita pada mereka. kita akan tetap melanjutkan hubungan kita atau tidak kita akan mengetahuinya dalam 2 minggu ini? bagaimana?"

"setuju"

"dosa apa, kita dulu sampai terlibat dengan 2 lesbi ini" kata aldo

"hahaha. kau benar" jawab leo. tanpa sadar keduannya mulai mengeratkan pelukkannya pada wanita yang berada di  dekapannya masing-masing


Tbc

 merasa kecepetan gak alurnya?

kalau kecepetan saya sebagai penulis minta maaf ya?? wkwk

soalnya males mau buat cerita yang ribet-ribet yang intinya galauin perasaan yang udah pasti. saya bukan pecinta cerita galau. hehe #peace

kalau galaunya sedikit otomatis bahagianya banyak dong wkwkwk

STRANGE MARRIAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang