"Hati-hati jalannya" ucap seorang laki-laki kepada seorang perempuan yang terlihat berjalan menuruni tangga dengan langkah sangaaatt perlahan menapaki setiap tangga dengan penuh kehati-hatian yang sangat ketara dibawah tuntunan sang pria.
Sang wanita yang merasa lelah karena menapaki tangga dengan sangat hati-hati segera merengut kesal dan menepis pegangan tangan sang pria. "sofi, hati-hati. Astaga apa kamu tak ingat kalau perutmu itu sudah sangat besar dan seperti hampir meletus itu" ucap Leo lantang kepada sofi. Benar pria posesif dan sangat berlebihan apabila menyangkut sang wanita serta anak yang berada di kandungan itu Leo. Sang pria Gay atau bisa dibilang Mantan Pria Gay.
Semenjak sofi menyetujui apabila mereka akan memulai hubungan yang baru, hubungan yang benar-benar baru antara seorang pria dengan seorang wanita. Hubungan yang dinamakan masyarakat luas dengan Hubungan NORMAL antar pria dan wanita. Leo mulai menjadi laki-laki yang sangat posesif. Leo yang awalanya memang peduli kepada sofi mulai menjadi sangaattt peduli bahkan kandang kepedulian leo membuat sofi jengah seperti sekarang ini. Menuruni tangga yang biasanya hanya memakan waktu selama 2-3 menit menjadi sangat lama bahkan bisa sampai mencapai 15 menit.
Apalagi kini kandungan sofi mulai menginjak usia 34 minggu menjadikan Leo selalu berada didekat sofi bahkan semua pekerjaannya ia boyong kerumah seperti menjadikan rumah mereka sebagai kantor barunya.
Benar. Rumah. Semenjak mereka memulai hubungan sebagai pasangan yang sesungguhnya Leo mengajak sofi untuk pindah dari apartemen lamanya ke rumah yang telah disiapkannya sebelumnya. Pindah kerumah baru ini bertujuan agar sofi dan anak-anaknya memiliki tempat yang layak untuk tinggal serta menjauhkan sofi dari angel untuk ketenangan jiwa sofi serta ketenangan jiwa Leo.
"APA?! Kamu mengatakan aku besar? Jadi aku gemuk? Aku jelek? Tubuhku sudah tidak bagus lagi? Baik. Mulai sekarang jangan dekati wanita dengan tubuh yang jelek ini barang sedikit pun. Mengerti?!" cerocos sofi dengan penekanan yang ketara sekali tanda wanita itu benar-benar marah pada Leo.
Leo pun menggosok rambuknya tanda frustasi "Aduh. Salah lagi ini" ucapnya kemudian menyusul sofi yang sudah berjalan cepat menuruni tangga.
"Sayang.." ucap leo manis. Biasanya dengan cara ini sofi akan berhenti marah. Tapi bukannya marah sofi malah melotot menatap tajam Leo. Membuat leo tertawa denga wajah terpaksa dihadapan sofi
'Oke cara pertama tidak berhasil. Kali ini kita coba cara kedua' kata dewa batin Leo memulai sebuah strategi. Leo kemudian memeluk sofi dengan lembut dan mencium pipi sofi "Maafkan aku.." Leo mulai mengeluarkan puppy eyes andalannya. Senjata terampuh yang sangat sulit untuk dilawan oleh sofi "Aku yang salah. Tak akan aku lakukan lagi" leo masih memandang sofi dengan tatapan mata penuh sesal
Sofi kemudian menghela nafasnya dan berbalik mentap leo "Benar?" tanya sofi pada leo. Leo segera mengangguk dengan semangat tanda setuju "Jangan katakan kata itu lagi. Kau tak ingat bahwa anakmu yang membuat tubuhku tak indah lagi?" rajuk sofi sambil menunjukkan perutnya yang tak lagi rata itu.
"Iya aku ingat. Maafkan aku" leo mengangguk lemas kemudian menunduk tanda merasa bersalah.
Segera saja sofi berjalan mendekat ke arah leo kemudian memeluknya dengan erat. Mencium bau-bau tubuh leo yang mulai menjadi candu. Tanda memaafkan perkataan leo yang barusan. Sedangkan leo tentu saja merasa senang, kemudian pikirannya berinisiatif untuk mengambil keuntungan di keadaan ini. Leo mulai mencium bibir lembut sofi tanda untuk memulai sesuatu.
"STOP!" ucap sofi menghentikan kecupan-kecupan mesra leo sebelum leo berbuat semakin jauh
"Kenapa?" tanya leo dengan tatapn bingung
Sofi kemudian menunjukkan cengiran tak bersalah dan berkata "Aku ingin makan Tteobokki" dengan mengelus-eluskan perutnya dan wajah seperti berharap sesuatu
"HAH?!"
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
STRANGE MARRIAGE
RandomPBM (Pregnant Before Married) #series1 Kisah sepasang gay ALDO dan LEO yang harus terjebak didalam sebuah ikatan pernikahan dengan sepasang Lesbian ANGEL dan SOFI akibat sebuah kecelakaan satu malam yang tidak di sengaja oleh mereka.