Bab 14

5.5K 187 2
                                    

LEO DAN SOFI

"Ehmmmm" terlihat suara menggeliat pria tampan di sebuah kamar yang sedikit temaram karena kurangnya sinar pencahayaan yang masuk ke dalam kamar. Saat sibuk untuk mengumpulkan nyawanya dan kembali beraktivitas seperti biasa, ia terkejut saat menyadari ia tak sendirian di kamar ini. Hampir saja ia berteriak nyaring membangunkan wanita yang sedang terlelap tenang yang dengan lancangnya memeluk pinggangnya tanpa rasa bersalah.

"Hahh..." leo mendesah lega saat ingatannya seketika menghampirinya, mengingatkannya bahwa wanita yang sedang tertidur pulas tersebut adalah istrinya, ibu dari calon anak-anaknya yang di kandungnya. Sejenak ia memperhatikan wajah wanita itu yang tampak sangat tenang dalam tidurnya. Entah apa yang leo pikirkan sehingga ia tersenyum kecil melihat sofi dan kemudian mengelus pelan perut wanita itu. Dimana calon anaknya berada.

Setelah puas mengelus perut sofi. Dengan perlahan ia menyingkirkan  tangan  yang masih memeluk pinggangnya itu. Saat  pelukan itu terlepas ia  kemudian  beranjak  ke dalam kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

Setelah  beberapa menit  di dalam kamar mandi, leo segera keluar mengenakan  pakaian santainya yaitu kaos putih dan  celana trainning dengan rambut yang masih basah. Di ranjangnya ia melihat sofi sedang menggelung rambut seadanya.

"Kau biasa sarapan pagi?" Tanya sofi pada leo ketika ia melihat leo yang sudah keluar dari kamar mandi

"Iya" jawab leo seadanya lalu kembali memperhatikan sofi yang saat ini sedang berkaca dan mencubit atau menggembungkan pipinya. Terdiam sambil terus memperhatikan wanita itu, sebenarnya dalam hidupnya ia tak pernah membayangkan akan ada seorang wanita selain ibunya yang berada di kamar yang sama atau tidur bersama dalam satu ranjang. Ia tak pernah membayangkan bahwa ia akan menikahi seorang perempuan dan perempuan tersebut sedang mengandung anak-anaknya, seperti pasangan normal yang bahagia. Tak pernah ia memikirkannya bahkan dalam imajinasi terliarnya sekalipun karena dalam hidupnya ia selalu membayangkan sebuah hubungan yang bahagia dengan aldo bersama-sama seumur hidup. Hidup bersama dengan seorang wanita?

"Apa aku terlihat lebih gemuk sekarang?" Tanya sofi pada leo kemudian membuyarkan semua pemikiran leo.

"Mmmm.. tidak juga" kata leo berhati-hati. Seingatnya para wanita sangat sensitif tentang hal-hal yang berhubungan dengan berat tubuhnya.

"Iyaa. Aku terlihat gemuk. Lihat saja pipiku yang mulai terlihat seperti bakpao" sofi tetap gigih pada pendiriannya.

"Tidak kau masih terlihat seperti kemarin" balas leo.

"Sudahlah aku akan menyiapkan sarapan saja" balas sofi sewot dan berjalan sambil menghentakan kakinya menuju dapur

"Hei. Hei pelan-pelan jalannya jangan lupa ada para bayi di dalam perutmu" kata leo khawatir dan mengikuti sofi dari belakang. Kemudian hentakan kaki yang dilakukan sofi mulai berkurang.

"Kau lebih suka kopi atau teh?" Tanya sofi setelah sampai di dapur dan memakai apron yang ada

"Teh, jangan terlalu manis" kata leo yang kemudian mendudukkan diri di dapur melihat istrinya berjalan kesana kemari. Kemudian menghidangkan tehnya di meja yang sedang ia tempati.

Dengan terampil sofi memotong-motong sayuran yang ia dan angel beli bersama sepulang dari acara pernikahan mereka. Sesekali ia melihat leo yang sekarang duduk tenang sambil memegang tabletnya dan meminun teh yang di buatnya. Sepanjang hidupnya ia tak pernah berpikir akan menikahi seorang pria dan hidup bersama,karena selama ini yang ada di dalam hidupnya hanya angel angel dan angel. Sehingga perubahan sebesar ini entah mengapa sedikit membuat perasaannya canggung dan bingung. Hidup bersama dengan seorang pria?

Setelah beberapa menit memasak ia menghidangkannya di meja makan dimana leo telah menunggu. Setelah selesai dihidangkan sofi duduk berhadapan dengan leo dan makan dengan tenang

"Sebentar lagi kita akan keluar dengan angel dan aldo untuk membeli beberapa bahan makan dan perlengkapan yang ada" kata sofi di sela-sela makanan yang ada

"Oke" balas leo seadanya "lain kali jangan masak sayur yang ada wortelnya" kata leo kemudian

"Kenapa? Jangan bilang kau tidak suka wortel" tanya sofi dengan tatapan jahil

"kalau iya kenapa?"

"Aku akan membuat berbagai makan yang berhubungan dengan wortel" kata sofi dengan tertawa lebar

"Awas saja kalau kau berani" kata leo sambil memelototkan matanya,niatnya sih biar terlihat garang tapi ternyata sofi semakin terbahak akhirnya ia menyerah dan tersenyum kecil melanjutkan makannya.

"Hidup bersama dengan wanita?"

"Hidup bersama dengan pria?"

"Tidak buruk juga"

***

Selesai makan sofi dan leo membereskan beberapa peralatan makan yang ada dengan diam. Saat akan berbalik menuju meja makan tiba-tiba sofi terpeleset sehingga menjatuhkan beberapa piring yang ada. Beruntung leo memegangi pinggangnya sehingga ia tidak terjatuh ke lantai melainkan berada pada dekapan leo. Sejenak mata keduanya bertemu dalam diam mengabaikan pecahan piring yang berada di sekitarnya.

"ASTAGA"

Tbc

STRANGE MARRIAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang