Bab 6

7.4K 225 2
                                    

Mulmed: Sofi Carnegie (25 tahun)

"SHIT" ucap pria di sebrang telepon. Kerutan tampak di dahi Sofi saat mendengarkan perkataan pria di sebrangnya.
"Ada apa? Kenapa dahimu berkerut?" Tanya Angel yang penasaran dengan munculnya kerutan didahi kekasihnya. Ia segera saja memberondong pertanyaan demi pertanyaan. Tak urung kekhawatiran mulai muncul 'apa mereka akan menolaknya?'. " sayang mereka mengatakan apa?" Tanya angel sekali lagi karena sofi tak kunjung menjawab pertanyaannya
"Dia mengumpat" jawab sofi datar. Dia cukup terkejut mendengar umpatan seseorang disebrang. "Kurang ajar. Tak tahu sopan santun. 'Semoga anakku tak bertingkah seperti dirinya nanti' sofi ngedumel sendiri. Dengan mengelus perutnya yang datar tanpa sadar.
"Kau bersama seseorang?" Suara di sebrang membuat kesadarannya kembali.
"Iya. Kekasihku angel" balasnya kemudian dengan nada datar. Sepertinya ia masih merasa tersinggung dengan umpatan yang di berikan oleh seseorang di sebrang
"Baiklah. Ayo kita bertemu di restoran seafood kingdom"
"Tunggu!" Ucap sofi saat ia merasa seseorang disebrang hendak menutup telepon
"Ada apa?" Tanya pria disebrang. Dari nada suaranya terdengar ia merasa heran dengan perkataan tiba-tiba sang wanita.
"Bisakah kau juga membawa kekasihmu?" Ucap sofi kemudian.
"Mengapa aku harus membawanya?" Terdengar nada curiga yang dilontarkan pria disebrang.
"Kekasihku ingin membicarakan sesuatu dengannya" balas sofi kemudian. Ia tak mungkin menceritakan mengenai kehamilan angel pada pria ini. Ia takut nanti akan merusak hubungan keduanya. Ia berpikir belum tentu kedua pria gay ini berkata jujur kepada kekasihnya mengenai tidur bersama wanitanya. Sebagai sesama pecinta sesama jenis kita harus saling melindungi bukan? Lagi pula itu hak angel untuk menjelaskan sendiri kepada sang ayah dari cabang bayi yang ia kandung.
".... baiklah. Aku akan membawa aldo juga"  meski tetap dengan suara yang mencurigakan sang pria tetap menyetujui permintaan sang wanita.
"Terima kasih" akhirnya telepon dari kedua belah pihak ditutup. "Kita harus bersiap-siap" ucap sofi setelah meletakkan handphone yang dipakainya di atas meja.
"Mau kemana?" Angel yang merasa bingung dengan perkataan sofi pun bertanya. Pasalnya setelah sofi mengatakan bahwa pria yang berada di sebrang mengumpat ia langsung tidak mau mendengarkan kelanjutannya. Ia sibuk dengan camilan dan tv di depannya. Sebenarnya ia juga merasa tersinggung dengan umpatan sang pria, jadi daripada ia lebih sakit hati lebih baik ia tidak melanjutkan menguping pembicaraan calon ibu dan anak itu. Lagi pula Ia merasa mungkin mereka butuh privasi.
"Ya menemui ayah merekalah" jawab sofi dengan memutar kedua matanya merasa jengah dengan kelemotan kekasihnya.
"Jadi mereka mau menemui kita?" Kata angel, ia masih merasa tidak yakin dengan jawaban sang kekasih.
"Iya. Sudah sana cepat siap-siap" kata sofi kemudian dengan nada lebih jengkel. Jengkel dengan semua kecerewetan kekasihnya ini.
"Oke sayang" angel berkata dengan memajukan tubuuhnya hendak mencium sang kekasih
"Jangan meendekat" sofi yang merasa angel mendekat segera mengingatkan
"Hehe. Maaf lupa sayang" angel tertawa tanpa dosa dan segera berlari menuju kamarnya bersiap-siap.

****

"Telepon dari siapa?" Kata aldo setelah leo meletakkan kembali handphone yang di pegangnya ke atas meja.
"Seseorang akan datang kamari" ucap leo "maksudku 2 orang akan datang kemari" leo membetulkan ucapannya tentang jumlah orang yang datang.
"Siapa? Rekan kerja? Perlu aku keluar terlebih dahulu?" Aldo sangat tahu bahwa kekasihnya ini, leo merupakan pria yang sangat sibuk sepertinya.
"Tak perlu. Mereka juga meminta kau tetap tinggal" jawab  leo kemudian
"Siapa?" Aldo bertanya lagi dengan alis mata ia naikkan keatasnya. Penasaran.
"Sebentar lagi kau akan tahu"
Tak ada jawaban dari aldo. Sekarang ia menerka siapa gerangan yang ingin datang menemui mereka berdua. Sedangkan Leo kembali menggeluti cumi-cumi yang berada di depannya dengan tatapan mata menerawang. Terlihat tidak fokus.

****

Setelah memakirkan mobil yang di bawanya mereka memasuki lobi restoran. Angel dan Sofi segera menuju ruang yang di tempati oleh leo dan aldo, setelah ia mendapatkan pesan ruangan yang ditempati oleh leo dan aldo. Saat akan menuju ruangan angel melihat ada pelayang yang membawa beberapa piring pasta udang dan lobster. Tiba-tiba ia merasa sangat ingin memakan pasta udang itu. Astaga. Sepertinya perutnya terus minta diisi.
"Sayang aku mau makan pasta udang" sofi yang berada di depan angel segera menghentikan kakinya setelah mendengar rengekan manja sang kekasih.
"baiklah. Setelah kita sampai ruangan mereka kita akan memasan pasta udang itu. Sepertinya aku juga mengingkannya" balas sofi dengan cengiran dengan memegang perutnya yang terasa lapar. Kemudian angel menganggukan kepalanya dan Mereka kembali melangkahkan kakinya menuju ruangan.
'Ceklek' pintu ruangan terbuka. Leo dan aldo yang berada di dalamnya segera saja menolehkan pandangannya kearah pintu yang terbuka.

Sofi dan angel yang memasuki ruangan merasa canggung dengan tatapan para pria di dalam. Sedangkan para pria membeku kaku. Meskipun leo sudah mengetahui maksud kedatangan sofi dan angel. Tapi ia tetap merasa terkejut. Seolah semua ini tidak nyata. Sedangkan aldo terdiam dengan pemikiran tak tentu. Masih bingung dengan apa yang terjadi. Kenapa kedua wania lesbi ini datang. Jangan.. jangan..

****

"Kau pasti tau kan maksud kedatangan kami disini" sofi memulai pembicaraan setelah ia dan angel duduk di tempat yang telah di sediakan.
"Iya" jawab leo datar. Tatapan matanya menuju kedua mata dan perut sofi secara bergantian. Dirinya masih bingung apa yang harus ia lakukan dengan keduanya. (Bayinya dan ibu dari bayinya).
"Tunggu-tunggu. Apa maksudnya ini. Sayang kau mengetahui tujuan mereka disini?" Aldo yang tidak mengetahui apa-apa merasa bingung dengan semua yang terjadi.
"Iya. Sayang" jawab leo tanpa mengalihkan kedua matanya.
"Lalu apa yang harus kit.." ucapan sofi terpotong dengan perkataan angel yang tiba-tiba.
"Tunggu!" "Aku mau memesan pasta udang dulu" angel memotong pembicaraan ini. Perutnya sudah lapar minta diisi oleh pasta udang yang dibawa oleh pelayan tadi. Karena perkataannya ini semua wajah yang berada di hadapannya memalingkan muka ke arahnya.
"Baiklah" sofi menyetujui usulan angel tentang memesan makanan untuk keduanya. Tak lama kemudian pelayan datang untuk mencatat pesanan mereka "Pasta udang 4. Jus jeruk 2"
"Kami sudah makan" ucap leo saat mendengar sofi memesan 4 piring makanan.
"Bukan untuk kalian itu untuk kami berdua" aldo dan leo cengo mendengar ucapan sofi. 'Apakah semua wanita memang sebanyak ini makannya?' Ujar aldo dan leo dalam hati. Sedangkan angel tersenyum lebar "sofi memang paling mengerti dirinya" ujarnya dalam pikirannya
"Baiklah kita lanjutkan. Pembicaraan kita" aldo memulai pembicaraan setelah pelayan pergi dari ruangan mereka.
"Kita hamil anak kalian"
"BRUSHHH"

Tbc

STRANGE MARRIAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang