BAB 26

4.6K 166 2
                                    

BAB 26

Saat mobil berhenti sampai ditempat tujuan pun sofi dan Leo masih tetap bungkam dan enggan untuk menoleh pada satu sama lainnya.

Berada di dalam mobil selama beberapa menit penuh dengan kesunyian membuat sofi merasa kurang nyaman. Segera saja ia membuka pintu mobil dan berjalan tanpa menunggu Leo terlebih dahulu. Entah mengapa saat ini ia malas sekali untuk berbincang dengan Leo.

Leo segera sadar dari lamunannya saat melihat Sofi yang keluar dengan terburu-buru dari mobil yang mereka tumpangin, segera saja menyusulnya. Mencari di berbagai sudut, dan menemukan sofi sedang duduk di salah satu meja dipojok ruangan dan terlihat sedang memegang buku menu.

Leo pun menghampiri sofi dan duduk dihadapannya, tapi sepertinya pesanan yang dipesan sofi sudah selesai melihat pelayan yang sempat berdiri tepat disebalah sofi pergi meninggalkan mereka saat leo sudah berada di tempat.

Suasana canggung masih terjadi diantara mereka. Keduannya seperti enggan untuk memulai pembicaraan. Sofi mulai memainkan handphonenya dan tidak menghiraukan leo yang sedari tadi menatapnya.

Lama Leo menatap sofi akhirnya ia memutuskan untuk memulai sebuah pembicaraan, tetapi saat leo ingin membuka pembicaraan seorang pelayan sudah terlebih dahulu datang dan membawakan pesanan sofi tadi, atau juga pesanannya? Mengingat ada makan tersaji dihadapannya. Tapi tadi leo tidak memesan apapun kan?

Melihat hal itu, leo pun mulai tersenyum cerah mengingat sofi masih perduli padanya. Walaupun mungkin mereka saat ini dalam mode tidak saling sapa.

Sofi sebenarnya enggan untuk memesankan makanan leo takut pesanan yang ia pilihkan tidak sesuai dengan seleranya, tapi melihat senyum yang terpampang diwajah tampan leo mau tak mau membuat sofi lega, bahwa pilihannya tak menjadi masalah bagi pria itu.

Selepas dari makan malam bersama penuh kesunyian, sofi dan leo segera pulang karena waktu malam tidak baik bagi wanita hamil. Didalam mobil keadaan masih belum berubah, keduanya masih bungkam tak ingin memulai pembicaraan satu kata pun.

Sofi menyenderkan kepalanya pada kursi dengan mata memejam dan leo yang fokus menyetir. Tapi tidak ada angin tidak ada hujan, tangan leo yang semula berada di kemudi mulai turun dan menggenggam tangan sofi. Sofi yang merasakan hal tersebut tersentak kaget dan menatap bergantian antara tangannya yang digenggam leo dan leo yang masih saja fokus menyetir.

Mobil tiba-tiba dibelokkan oleh leo dan berhenti di tepi jalan. Dengan cepat leo segara menangkupkan kedua pipi sofi dan memajukan wajah keduanya. Leo segera mencium sofi dengan tidak sabaran. Sofi yang semula kaget dengan perlakuan leo perlahan mulai merilekskan diri dan menikmati ciuman leo pada dirinya.

*****

Aldo merasa tertegun saat ia melihat sebuah butiran –butiran bening mulai tuah menurun membasahi pipi Angel. Melihat pemandangan itu entah mengapa sebuah perasaan marah muncul dihatinya yang biasanya sedingin es itu.

Perasaan ingin memukul seseorang hinggap dihatinya saat melihat tubuh bergetar istrinya. Segera saja memeluk erat istrinya yang terlihat seperti orang kesakitan saat menatap dirinya.

Aldo tak mampu. Aldo tak mampu melihat kesedihan di wajah Angel lagi. Aldo perlahan mengusap pelan punggung angel saat melihat istrinya itu mulai terisak pelan di pelukkannya, bajunya terasa basah pertanda angel menangis tanpa suara.

"That's okey. Everything it's gonna be okey" bisik Aldo pada Angel "Kamu memiliki aku disisimu" lanjutnya. Mendengar perkataan Aldo Angel semakin terisak dan mulai mengeluarkan suara sesenggukkan dengan posisi masih berada di pelukan aldo.

"Hey. Hey" Ucap aldo saat Angel semakin terisak, aldo kemudian mulai mengangkat wajah angel untuk segera bertatapan dengannya kembali. Tapi entah mengapa saat bertatapan dengan mata angel kata yang ingin dikeluarkannya mendadak hilang dalam pekirannya degantikan dengan keinginan lain. Keinginan untuk mencium bibir wanita dihadapannya ini.

Entah siapa yang memulai terlebih dahulu, wajah keduannya perlahan mendekat dan keduannya mulai memejamkan matanya. Bibir mereka bertemu dan mereka mulai hanyut dalam permainannya sendiri dengan tidak menyadari bahwa mereka masih berada di Loby Rumah sakit serta menjadi tontonan orang yang berlalu lalang disekitar.

Tbc

STRANGE MARRIAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang