Bab 5

7.3K 226 4
                                    

Mulmed: Leo Bloomberg (27 tahun)

Sehari sebelum telepon kesialan

"Sayang aku kangenn" suara Leo disebrang telepon berkata dengan manja pada Aldo.
"Hmm. Aku juga. Ingin bertemu dimana? Restoran seafood yang biasanya? Aku ingin makan cumi-cumi nih" jawab Leo
"Baiklah. Kita bertemu disana" tandas aldo akhirnya dan segera mengakhiri telepon dengan sang kekasih. Setelah meletakkan handphone yang di pakainya kedalam saku. Ia segera membereskan meja kerjanya dan menuju ke restoran seafood langganan mereka.

****
Aldo memasuki salah satu ruang privat yang telah dipesan oleh Leo. Setelah memasuki ruangan ia segera menemukan Leo yang telah menunggunya sejak beverapa menit yang lalu.
"Al, duduklah" panggil Leo. Segera saja ia menduduki salah satu bangku yang telah di sediakan.
"Mau pesan apa?" Tanya Leo pada Aldo
"Seperti punyamu saja"
"Baiklah. Pesan 2 cumi-cumi dan minumnya jus mangga" pinta Leo pada pelayan yang segera saja mencatatkan pesanannya dengan telaten. Setelah seleaai mencatat sang pelayan segera meninggalkan ruangan
"Mengapa pesan jus mangga? Tidak coffe seperti biasanya" aldo bertanya dengan menaikkan kedua alisnya. Bingung dengan tingkah sang kekasih yang tidak seperti biasanya.
"Entahlah. Mungkin ngidam?" Kata Leo santai.
"Jangan gila kamu kalo ngomong"
"Bercanda. Kamu ini gak bisa bercanda sedikit saja"
Perbincangan itu terhenti saat sang pelayan datang dengan membawa pesanan yang telah mereka pesan. Saat hidangan berada di depan mereka. 'Huek' aldo yang mencium bau cumi-cumi tiba-tiba merasa mual dan segera berlari menuju ke kamar mandi.

"Kenapa?" Tanya Leo khawatir setelah melihat wajah Aldo berubah cupat sekembalinya ia dari kamar mandi.
"Aku tidak suka mencium bau masakan cumi-cumi itu" jawabnya dengan menutup hidungnya. Bermaksud agar bau cumi tidak sampai tercium olehnya kembali.
"Hah? Kok bisa? Enak kok cuminya!" Leo merasa heran. Cumi enak gini kok gak mau. "Ya udah. Sini cumi mu aku makan saja" pintanya kemudian
"Makanlah. Tunggu sayang!" Tangan Leo yang hendak menggapai piring yang berada di hadapan sang kelasih terhenti oleh ucapan Aldo. "Ada apa?" Jawabnya kemudian.
"Apa tadi dibuku pesanan terdapat ikan gurami?" Tanya aldo tiba-tiba membuat sebuah kerutan terlihat di dahi Leo samar. Terlihat berpikir.
"Sepertinya ada. Kau mau?" Tanyanya kemudian
"Ia pesankan 1 ya? Entah mengapa tiba-tiba aku sangat ingin memakannya"
"baiklah"

****
Pesanan yang di tunggu aldo akhirnya datang. Hanya melihat luarnya saja sudah membuat air liur dalam mulutnya seperti ingin menetes keluar. Setelah ikan gurami pesanannya berada di depannya. 'Huek'. Suara orang ingin muntah yang berada di depannya. Leo yang ingin memuntahkan makanannya berlari dengan tergesa-gesa menuju ke dalam kamar mandi.
"Kau kenapa?" Kali ini Aldo yang merasa cemas melihat Leo keluar dari kamar mandi dengan wajah pucatnya
"Tak apa. Hanya saja aku meras mual mencium bau gurami yang kau pesan" jawab Leo.
"Kita tidak ngidam bukan?" Tiba-tiba Aldo menyuarakan sebuah kalimat yang membuat keduanya tiba-tiba terdiam. Sunyi. Selera makan mereka hilang seketika. Sibuk dengan pikiran mereka masing-masing
"Aku ingin jujur padamu" Aldo memulai percakapan.
"Jujur apa?" Balas Leo dengan muka was-was menatap ke arah Aldo
"Aku... aku..."
"Aku apa?" Balas Leo tidak sabaran
"Akk... aku tidur dengan seorang wanita" cicit Aldo dengan wajah ia tundukkan ke bawah merasa bersalah
"aku juga"
"Maksudmu?"
"Aku juga tidur dengan seorang wanita"
Hening senyap.
"Tidak mungkin mereka hamil bukan?"
"Tidak mungkin. Aku sudah memberikan kartu namaku pada wanita itu. Kalau ada sesuatu pasti ia langsung menghubungiku" Leo berkata dengan pelan. Menutupi kegugupan yang ada pada dirinya. Sebenarnya ia tak merasa yakin dengan jawabannya tadi, setelah tanda-tanda pada dirinya muncul.

Drrrt drrtt
Handphone Leo yang berada di atas meja bergetar menandakan sebuah panggilan masuk datang. 'Nomor tidak dikenal' pikirnya.
"Halo"
"Bisa berbicara dengan bapak leo!"
"Ia saya sendiri. Dengan siapa ya?''
"Ini aku. Sofi" Deg.
".... sofi?"
"Sofi yang bertemu sewaktu di club waktu itu"
".... Ada apa mancari saya?"
"Aku ingin mengatakan kalo aku.."
"Aku apa?"
"Aku hamil"
"SHIT"

Tbc

STRANGE MARRIAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang