BAB 24

4.8K 162 1
                                    

Leo dan Sofi mulai memasuki lift yang berisi Aldo dan Angel, mereka berjalan dengan tenang memasuki lift tersebut. Mendadak lift yang semula hangat diselimuti aura yang dingin.

Angel yang berada di sebelah Aldo merasa terkejut saat merasakan tangan aldo mencengkram kuat tangannya, Angel menatap Aldo sejenak bermaksud memberitahukan keadaannya, tapi ia urungkan saat melihat raut wajah aldo mengetat dan rahangnya mulai mengeras. Tak tahu apakah aldo menyadari hal ini atau tidak tapi Angel merasa sedikit kesakitan karenanya.

Diam-diam Angel meringis pedih. Entah itu karena cengkraman aldo dan merasa sedih melihat Aldo yang merasa marah melihat kemesraan kekasih atau bisa dikatakan sebagai mantan kekasihnya itu mungkin.

Tak jauh beda dengan Angel sebenarnya Sofi merasa kesakitan dengan pelukan yang dilakukan oleh Leo. Saat memasuki Lift tadi tiba-tiba saja pelukan leo dipinggang Sofi mulai mengetat. Sofi hanya dapat diam saja saat melihat wajah leo yang sedikit menakutkan untuk dilihatnya.

Keheningan dalam Lift tersebut hilang saat pintu Lift terbuka di Lantai dasar Apartemen mereka. Masing masing pasangan tersebut berjalan menuju ke mobil masing-masing tanpa ada pembicaraan lebih lanjut.

*****

Sofi diam saja saat ia memasuki mobil Leo dan mereka mulai melaju membelah kota New York. Sepanjang perjalanan ia hanya melamun, raut wajahnya datar tak menunjukkan ekspresi apapun dan hanya menatap kearah jemdela mobil dengan pandangan kosong.

Leo yang mulai menyadari perubahan yang dialami oleh Sofi mulai menolehkan kepalanya ke samping tempat dimana sofi berada. Ia hanya dapat menghela nafas berat saat melihat sofi yang menatap kosong kearah jendela.

Leo tau, mungkin sofi masih memikirkan kekasihnya Angel. Tak dipungkiri Leo merasa cemburu melihat Sofi masih memikirkan kekasihnya itu.

Lain halnya dengan prasangka yang dipikirkan oleh Leo, sofi sebenarnya merasa sedih karena sepetinya Leo masih menyukai Aldo.

Lalu bagimana dengan malam-malam panas yang mereka sering alami bersama. Apakah itu tak berarti sedikit pun bagi Leo?

Sofi tak ingin munafik dengan mengatakan ia tak menyukai leo dengan kebersamaan mereka sela ini. Sofi akui bahwa Sofi mulai jatuh cinta pada Leo, mengingat sikap hangat dan perhatian yang dilakukan oleh leo selama ini.

Bagaimana pun Sofi juga seorang wanita yang apabila diberikan perhatian lebih oleh seseorang pasti akan merasa senang.

Berawal dari perasaan senang tersebut hingga ia merasa nyaman bersama dengan Leo dan tiba-tiba persaan menyukai mulai hinggap dihatinya dan tergantikan olek kata cinta.

Memang kata cinta terlalu terburu-buru mengingat waktu perkenalan yang dialami oleh mereka terbilang cukup singkat, tapi apalah daya apabila badai cinta mulai menyerang cinta pun terbentuk tanpa permisi.

Begitu pula yang dialami oleh Sofi, walaupun pada awalnya ia seorang penyuka sejenis tak memungkiri ia juga dapat jatuh cinta pada seorang pria apabila ia selalu bertemu dengan pria tersebut karena mereka tinggal serumah. Cinta datang karena terbiasa bukan?

Tetapi pepatah tersebut sepertinya tidak mempan pada leo, mengingat pria tersebut masih sangat mencintai kekasihnya tersebut.

Ini cinta pertamanya dengan seorang laki-laki yang berupa suaminya. Apakah ia harus mengubur perasaaan ini dalam-dalam bahkan sebelum mereka memulainya?

Tbc

STRANGE MARRIAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang