Bangkok Love Story 8

308 22 2
                                    

“ Ya Tuhan betapa cantiknya Dia. Abang meleleh dek melihatnya, duh nafsuku sangat memuncak skrang. Book kenapa kamu begitu mengiurkan aku tak sanggup melihatnya. Diabetes abang lama2 ini. Bagaimana tidak coba kalian bayangkan Book hanya memakai kain oblong warna abu2 dan celana tidur pendek berwarna hitam. Betapa imut dan mengoda kan? Melihatkan kulitnya yang dputih dan rambutnya yang basah serta air yang masih menetes dari rambut kewajahnya menambah kesan sexy padanya.bibirnya yang basah karna air juga menambah gairah dalam diriku” pikirku dalam hati.

“Fra..me” ucap Book

Aku tersadar dari lamunanku

“Iya ada apa P’?” ucapku gugup

“Mengapa kamu melihatku terus?” ucap Book

“Mai chai,aku hanya sedang memikirkan sesuatu saja. Hmm baiklah aku akan pergi mandi skrang, jika P’ sudah ingin tidur silahkan tidur saja” ucapku
Aku berjalan ke kamar mandi,

sesampainnya didalam kamar mandi betapa senangnya diriku. Ingin rasanya aku berteriak dan melompat karna kejadian tadi, aku sungguh tak menyangka bahwa dia sebegitu mempesonanya sampai mampu membuatku seperti ini.

Sekitar 15 menit aku mandi

Selesai mandi aku mengeringkan rambut dan ingin segera tidur eitss jangan ngeres, aku gak akan macam2 sama Book, karna aku merupakan cowok polos ahahahahah.... tapi boong hahaha....

kalo boleh jujur aku adalah cowok normal, penggila jav, melakukan fap2 tapi meskipun begitu aku tak pernah sampai berhubungan badan dengan seseorang.

Karna tak ada yang mau dengan laki2 cupu sepertiku ya aku cukup sadar diri dalam hal ini.

Mengenai  kejadian tadi sejujurnya nafsuku sungguh ingin memeluk Book saat itu, tapi status diantara kita yang hanya sebatas teman dan sikap dinginnya kepadaku membuat aku mengurungkan niat untuk memeluk dia.

Aku menaruh handuk dibalkon depan kamarku, lalu aku berdiri bersender pada tembok, aku nikmati udara malam sambil menatap bintang untuk menenangkan pikiran dan nafsuku. Malam ini cuaca sungguh bagus, banyak bintang berlomba2 menampilkan cahaya terangnya, aku terbuai  keindahanan ini. aku menuliskan nama “Book” dilangit dengan tanganku

“caranya dengan menarik garis dari bintang satu ke bintang lainnya dan membentuk sebuah huruf menggunakan tangan” kata orang jika kamu menuliskan nama orang yang kamu suka dilangit malam sambil membayangkan orang yang kamu suka, maka harapanmu akan terkabul.

Sekitar 10 menit aku berdiri dan melamun menatap langit malam,udara malam mulai menusuk kedalam tubuhku. “dingin sekali brrrr..... Benarsaja aku kedinginan,aku hanya memakai kaos oblong dan bercelana pendek shit lah ”

ucapku sambil berjalan masuk
Ku tutup pintu balkon dan berjalan menuju kasur, aku duduk disamping kasur untuk memandangi bidadariku yang sedang tertidur

“Ya Tuhan manis sekali dia kalo lagi tidur, lihatlah dia betapa lucunya dia, dia memeluk guling dengan eratnya dan badannya yang kecil menambah kesan imut. Dan Auhhh mulutnya yang terbuka sedikit menunjukan warna merah yang terlihat cantik,sungguh saat tidur pun dia sangat mengoda. Tuhan kenapa kamu menciptakan seorang secantik,seimut,seindah dia.” Pikirku dalam hati

Sebelum tidur aku menyempatkan menulis di diary kesayanganku, ya aku punya diary harian dimana buku itu merupakan teman curhatku satu2nya.

“Malaikatmu sungguh indah Tuhan, jangan biarkan dia menderita didunia yang kejam ini. aku tak sanggup melihat dia terluka, lebih baik aku saja yang terluka. Tuhan aku sayang dia, jaga dia slalu untukku. Hari ini aku bahagia banget bisa melihat dia lebih lama, aku berharap bisa seperti ini lagi walaupun hanya sedetik”

Setelah menulis singkat di diary aku langsung tidur disamping P’Book. Bukanya tidur aku malah bertahan menatap dia yang sedang tertidur yang mungkin sudah terbuai dengan mimpinya.

“Ya Tuhan bolehkah aku menggenggam tangannya sebentar saja” ucapku dalam hati.

Aku mulai mendekatkan tanganku ke tangannya,aku sedikit takut dia akan terbangun dan marah padaku. Namun belum sempat aku menggenggam tangannya dia merubah posisi tidurnya. Ada sedikit kecewa dalam hatiku,tapi bagiku bisa tidur disampingnya seperti ini adalah hal terhebat.

sekitar pukul 1 aku mulai tertidur,

keesokan paginya
sekitar pukul 8 pagi

“hoamm... sudah pagi” ucap Book

Book bergegas ke kamar mandi untuk mempersiapkan dirinya.

Sekitar 15 menit dikamar mandi, dia pun keluar dan menuju lantai bawah, ia melihat Ma nya Frame sedang memasak di dapur, Book langsung pergi menuju dapur dan membantu khun Ma

“Swattdee khap ma” ucapku memberi salam

“swattdee ja N’ ouwhh kamu sudah bangun?” ucap Ma

“Iya ma” ucapku

“Hmm... bagaimana apakah tidurmu nyenyak?” ucap Ma

“ Iya ma” ucapku

“ Lalu apakah Frame sudah bangun?” ucap Ma

“Belom ma” ucapku

“Hmm baiklah, ma akan selesaikan masakan ma, lalu pergi membangunkan Frame” ucap Ma

“Biarkan aku saja ma yang masak, ma bangunkan Frame saja dan beristirahat” ucapku lagi

“Aouwhh... N’ book bisa masak? Wah hebat... beda dengan Frame yang sungguh keterlaluan. Masa masak telor saja gosong. Hahaha....” ucap Ma

“Hahahaha.... aku sering membantu ma ku didapur”ucapku

“Hmm baiklah, ma ke atas dulu. Silahkan gunakan dapur ma sesuka hatimu” ucap Ma sambil berjalan menuju kamar Frame

Sekitar 2 jam  book memasak,

Frame juga sudah berjalan ke bawah. Makanan sudah siap diatas meja, Book juga sudah menunggu dikursih meja makan sedangkan  Ma berada didapur untuk mencuci piring.

“Ma ayo cepat, Frame sudah sangat lapar” ucap Frame sambil duduk di kursih meja makan, dan dihadapannya ada Book

“Iya sebentar”  ucap Ma
Saat selesai mencuci piring. Mereka bertiga memulai berdoa sebelum makan dan akhirnya makan bersama

“P’ masakan ma ku paling enak” goda Frame

Tapi saat Frame mencoba mencicipi masakan Ma nya, ada rasa yang berbeda. Rasa yang sama enaknya namun tidak seperti rasa buatan ibunya.

“Hahahaha... bagaimana enak masakannya?” ucap Ma sambil tertawa

“Enak bangett, tapi kok rasanya beda?” ucap Frame heran

“Ya jelaslah beda, yang masak kan Book bukan ma” ucap Ma sambil tertawa

“ Hah? Beneran? Kok bisa? Kok enak? Seriusan? wah hebat” ucap Frame

“Ya Tuhan, Book memang pintar masak. Masa kayak kamu buat telur aja gosong. Makanya belajar masak biar bisa kayak N’Book” ucap Ma

Frame menunjukkan wajah kesalnya karna ma nya bercerita tentang aibnya kepada Book. Dan itu membuatnya sangat malu.

Frame mencoba menggalihkan pembicaraan biar  tidak berada dalam situasi memalukan seperti ini terus menerus.

“P’ masakanmu sunguh luar biasa enak, kapan2 buatin aku masakan lagi ya P’ “ ucap Frame sambil terseyum.

Tapi tak ada balasan dari Book, sampai beberapa saat kemudian.

“Aouwh ma aku harus pergi ke kampus 1 jam lagi aku ada kelas” ucap Book sambil melihat jam tangannya.

W.H.Y ? =END=Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang