Sesampainya di klub, ia segera memasukki klub itu dan menghampiri Nice and the gang.
"Hello P' " ucap Frame sambil bersalaman dengan Nice.
"Akhirnya teman kesayanganku ini datang juga, ayo mari kita minum" ucap Nice bersemangat.
Sejenak ia terdiam memandangi gelas di depannya yang sudah penuh dengan bir, ia menjadi ragu sekarang.
ia takut jikaBook akan marah padanya, ia takut jika Book akan mengetahui kejadian ini. namun disisi lain, ia sangat ingin minum. Melepas sejenak semua beban yang dia rasakan sekarang, sungguh pikirannya yang kacau menjadikan ia tidak bisa mengontrol tubuhnya.
"WOI !!! KENAPA KAU TIDAK MINUM? Apakah kau sedang memikirkan kekasihmu itu?" ucap Nice menebak.
"I..iya P'" ucap Frame ragu.
"Kenapa kau masih memikirkannya? Tenang saja Book tak akan tau" ucap Nice.
"Tapi P'" ucap Frame bingung.
"Sudahlah minum sedikit, minum sedikit tak akan membuatmu mabuk kan N' Frame" ucap Nice merayu.
"P' benar, sepertinya minum sedikit tak masalah" ucap Frame sambil tersenyum.
*sungguh Frame melupakan fakta tentang dirinya sendiri, fakta bahwa ia tidak bisa tahan dengan Alkohol, baginya sekali mencoba segelas Alkohol bisa membuatnya ketagian.
Benar saja, setelah ia meneguk 1 gelas Alkohol, ia tidak bisa berhenti dari kegiatan minum ini. Hingga puluhan gelas sudah ia minum bersama kawan- kawannya, sekarang ia tidak bisa bangkit dari duduknya karena terlalu mabuk.
Ia tak sadarkan diri, dan ia tak ingat apa- apa saat ini.
Pagi telah menyapa, ia dapat merasakan seseorang membuka tirai kamar dengan cepatnya, hal ini mengakibatkan Frame yang tertidur merasakan silau.
ia terbangun dari tidunya, mengedip- ngedipkan matanya agar beradaptasi dengan cahaya disekitarnya.
Sejenak ia dapat melihat samar- samar seseorang berbadan mungil sedang berdiri sambil menyilangkan kedua tangannya.
Saat matanya sudah beradaptasi, betapa terkejutnya Frame.
"Sayang??" ucap Frame terkejut dan takut, sungguh ia takut jika Book akan marah.
"Sudah bangun?" ucap Book datar.
"Iya sudah" ucap Frame menunduk, ya dia tau bahwa Book sedang marah padanya sekarang.
"Sudah puas semalam?" ucap Book datar menahan emosi.
"Maafkan aku P' "ucap Frame menunduk.
"Untuk apa kau minta maaf? Jika kau masih akan menggulangi lagi" ucap Book datar.
"Aku janji aku tak akan pergi ke klub lagi" ucap Frame meyakinkan.
"Untuk apa kau JANJI? Jika kau masih akan menggulanginya lagi" ucap Book datar.
Frame hanya terdiam, karna perkataan Book benar.
Secara tak langsung Book menyindirnya, ya ia pernah berjanji kepada Book dulu dan ia juga yang menggingkarinya.
"Sungguh maafkan aku P' " ucap Frame sambil menahan air matanya, sungguh ia tak bisa berbuat apa- apa lagi sekarang selain menyesali perbuatannya semalam.
"AKU TAK BUTUH MAAFMU !!! AKU BUTUH PENJELASANMU !!!" ucap Book berteriak.
"Maaf..." ucap Frame sekali lagi.
"JELASKAN !!!" ucap Book berteriak meluapkan emosinya.
"Maaf..." ucap Frame, hanya kata itu yang mampu keluar dari bibirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
W.H.Y ? =END=
Romancecerita ini bercerita tentang kisah "BL" sinopsis : Aku tak pernah mengenal arti cinta sesungguhnya,aku tak pernah memahami bagaimana rasanya cinta yang sebenarnya.Bagiku cinta adalah hal yang memuakkan.Hatiku tidak pernah peduli dengan namanya cinta...