Sorak-sorai dan tepuk tangan meriah langsung pecah setelah Kia meniup lilin dengan angka 18 di atas kue coklat itu.
Suasana ruang tamu yang sudah disulap sedemikian rupa dengan berbagai hiasan khas ulang tahun seperti balon dan kertas warna-warni makin meriah ketika Alfryda mencolokkan flashdisk ke speaker aktif sehingga dentuman musik EDM menggema.
Kejutan ulang tahun kecil-kecilan yang disiapkan Bunda Kia dengan bantuan Alfryda dan Nazla sukses besar. Kia yang baru keluar dari kamar tidur dan sedang berjalan menuruni tangga langsung dikejutkan dengan guyuran tepung yang dikomandoi sang Papa.
Sampai sekarang pun wujud Kia masih seperti Kentucky siap goreng karena orang-orang tidak memberinya izin untuk membersihkan diri terlebih dahulu. Kia tahu tujuannya, tentu saja agar dirinya terlihat konyol dalam foto dan video yang akan mereka upload di story instagram.
Acara potong kue berlangsung cepat. First cake Kia berikan pada Bunda dan Papa beserta pelukan dan kecupan terimakasih di pipi. Untuk teman-teman yang hadir, yaitu Nazla, Alfryda, Azka, Mikko, dan Evan, Bi Ina sudah persiapkan berbagai hidangan di meja besar yang Kia tidak tahu sejak kapan sudah berpindah dari dapur ke sudut ruang tamu.
Setelah foto bersama, semuanya asik makan sambil ber karaoke ria atas inisiatif Bunda Kia. Alfryda langsung berduet dengan Bi Ina, musik dangdut khas surabaya yang sedang hits jadi pilihan mereka. Sementara Kia buru-buru mandi dan berganti pakaian.
“Apa salah dan dosaku sayang?”
“Cinta suciku kau buang-buang...”
“Lihat jurus yang kan kuberikan!”
“Jaran goyang... Jaran goyang...”
Suara cempreng Alfryda yang berpadu dengan suara fals milik Bi Ina membuat gelak tawa semua orang pecah, tidak terkecuali Kia yang baru saja bergabung duduk di sofa—di sebelah Nazla. Apalagi saat Papa Kia memaksa semua cowok-cowok yang ada untuk ikut berjoget dan memberikan beberapa lembar uang pecahan lima ribuan untuk menyawer Alfryda dan Bi Ina.
Mikko dan Papa Kia sih asyik-asyik saja, tapi Evan dan Azka terlihat sangat kaku dan terkesan bingung. Dua cowok cool itu kalau bukan untuk menghormati tuan rumah mana mau diajak dangdutan begitu.
“Astaga! Itu mukanya si Azka lucu banget! Anjir harus divideoin ini mah!” dengan semangat Kia mengeluarkan ponsel dan mulai merekam kehebohan yang ada. Nazla melakukan hal yang sama, tapi diam-diam lebih banyak mengarahkan kamera pada Evan.
Bunda Kia pun tak mau kalah eksis, gayanya sudah mirip vlogger sok asik yang centilnya minta ampun kalau sudah menghadap kamera.
Benar-benar suasana minggu pagi yang pecah!
Acara baru berakhir saat menginjak tengah hari. Mikko, Azka, dan Evan benar-benar harus pamit karena jam dua nanti mereka ada sparing basket. Bi Ina tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk minta foto dengan tiga cowok ganteng itu sebelum mereka pergi. Kia yakin besok Bi Ina akan memamerkan foto itu pada asisten rumah tangga lain saat belanja di tukang sayur.
Alfryda memutuskan pulang setelah membungkus makanan-makanan di meja. Capek banget katanya. Sementara Papa dan Bunda Kia masuk ke kamar karena Papa Kia mengeluh pinggangnya sakit dan minta dipijit, efek tidak ingat umur waktu joget tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pal In Love
Teen Fiction[TELAH TERBIT] "Selalu ada luka, diantara persahabatan dan cinta." ÷×+-=Pal in Love=-+×÷ Masuk kelas unggulan di sekolah barunya jelas bukanlah hal yang diharapkan oleh seorang Kia-siswi dari kelas reguler sebelumnya. Kia sendiri malah lebih suka m...