01

10.6K 236 2
                                    

Milka Ariyza dengan cepat berlari dari kamar nya dan melewati anak tangga lalu mencium pipi kedua orang tua nya di meja makan.

" Ma , Pa " Milka pergi dulu.
" Sayang kamu gak mau sarapan dulu? " tanya mama nya.
" Milka sarapan di kantin rumah sakit aja soalnya udah telat ini.
" Milka pergi duluuuu , " ucapnya berlari menuju mobilnya.

" Yeay gue tepat waktu , " ucap nya setelah turun dari mobil.
" Milkaaa "
Mendengar namanya di panggil Milka mencari sumber suara yang meneriakan namanya.
" Gue di atas " ucap lelaki itu yang berada di lantai satu sementara Milka masih di lantai bawah tepatnya di halaman rumah sakit.
" Lo gila ? , " teriak-teriak di rumah sakit ? Ucap Milka yang sekarang berdiri sebelah lelaki yang memanggil nya tadi.
" Habisnya gue gak bawa hape , dan lo kan gak tau kita ada bahasan pagi ini di ruangan ini tepatnya ".
" Iya nih Yo , kok tiba-tiba gini yah?
" Maklum lah ,lo kayak gak tau deh rules di rumah sakit ini .

Setelah 30 menit mendengar senior dan dokter tetap di rumah sakit ini membagikan beberapa pengarahan Milka dan lelaki bernama Gio itu keluar dari ruangan.
" Asli ya gue ngantuk banget ", ucap Milka.
" Lo abis ngapain ? Tanya Gio.
" Nonton drama korea " tidak lupa dengan cengiran di bibirnya.
" Kaset ke berapa ? Tanya Gio lagi.
" Sekarang yang ketiga , dan lo tau gue sama sekali ga ngerti alurnya.
" Gak ngerti ? Lah lo kan dan nonton kaset yang ketiga ? Tanya Gio heran.
" Karena gue gak nonton kaset yang kedua ", jawab Milka polos.

Mendengar itu Gio menautkan alisnya , " lo cantik sih Milk tapi sedikit oon, kenapa lo loncat-loncat nonton nya ? Ya, lo tonton dulu dong kaset yang kedua ".
" Masalahnya kaset yang kedua gak bisa di play ".
" Ketahuan lo kan sering beli dvd bajakan".
" Hehehe yang asli mahal Yo , lagian gue sekali nonton ga bakal nonton lagi. " ucap Milka tersenyum.
" Merugikan negara lo ", ucap Gio .
" Is tapi kan gue nonton nya pake listrik dan gue bayar listrik.
" Nah justru itu , gara-gara lo nonton film korea lo itu memboroskan tenaga listrik.
" Apaan sih lo ga jelas banget , kenapa jadi bawa-bawa listrik ? Ucap Milka.
" Gue observ pasien dulu ya Yo , terus mau sarapan di kantin .
" Iya , " ucap Gio sambil mengangguk.

Beginilah hari-hari Milka sebagai calon dokter muda , wajahnya yang sangat cantik dan sikapnya yang ramah membuat dia menjadi favorite beberapa pasien.
Tidak jarang dia menerima tegur sapa dari pengunjung atau pasien itu sendiri apabila sedang berjalan.

" Dokter Milka yang ini juga sakit , yang ini juga terus yang ini juga ", " salah satu pasien mengeluh karena badannya terasa nyeri.
Milka hanya tersenyum , dia tau bapak ini hanya berpura-pura, tidak jarang juga dia mendapati pasien seperti ini.
" Bapak coba di gerak-gerakkin badannya ya, supaya otot-ototnya tidak kaku, " ucap Milka sambil tersenyum.

" Milka , lo harus tau lo harus tau lo harus tau ".
Baru saja hendak memasukkan sesuap nasi ke mulutnya dan tertunda dengan suara khas temannya, siapa lagi kalo bukan Icah.

" Cah , lo ngomong sekali aja gue ga tuli, " ucap Milka.
" Abis nya gue excited banget , lo tau lo tau lo tau , Ega dokter tampan muda itu senyum ke gue " , " disitu gue langsung bersyukur ke Tuhan telah menciptakan keindahan seperti dia.

Mendengar nama itu disebut , Milka baru teringat bahwa lelaki itu kemarin mengajakanya buat jalan , lalu di tolaknya.
Dan tiap hari menge-line nya.
Bukan Milka sombong hanya saja Milka memang sama sekali tidak tertarik , walaupun lelaki itu memang tampan.

" Ish , lo kenapa senyum deh Milk? , tanya Icah sebel karena Milka hanya merespon nya seperti itu.
" Ya gue mau gimana coba ? , lagian kan emang Ega sering senyum ke semua orang Cah.
" Iya sih , tapi kan tapi kan tapi kan.
" Cah jarak gue sama lo ga sampe 30 cm sekarang dan gue ga tuli plis ngomong tuh sekali dan pelan aja , suara lo melekit banget soalnya.

Icah memanyunkan bibirnya , " gini-gini suara gue di cintai pas jaga di department anak"," ucap Icah.
" Dan di benci pas lo jaga di department kandungan ", tambah Milka yang tertawa .
" Itu ibu-ibunya aja yang sensi , ucap Icah karena Milka tertawa.
" Tapi gue beneran bakal selalu ketawa deh Cah kalo inget itu , suara lo dibilang mirip kucing kejepit.
" Ketawa aja lo terus , iya ketawa terus .
" Hahaha", " Milka memegangi perutnya sedikit sakit karena ketawa.
Tidak sadar bahwa di sebelahnya sudah menambah maju bibirnya beberapa milimeter.

Milka dan Icah bersahabat dari smp , dari SMP yang sama SMA yang sama Kampus yang sama dan sekarang coass di rumah sakit yang sama.
Bisa di bilang Icah dan Milka tak terpisah walau sifat mereka berbeda sekali dimana Icah sangat kekanak-kanakan dan Milka sedikit dewasa.
Tapi Milka sayang Icah dan Icah sayang Milka.

Milka, Koas & CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang