Milka, Koas & Cinta

16

Milka berangkat lebih awal dari biasanya hari ini,karena hari ini jadwalnya koas tidak di rumah sakit biasa.

"Hati-hati sayang, kamu gak mau sarapan dulu?

"Nanti Milka sarapan di puskemas aja ma,gak keburu kalo sarapan dulu.

Untung saja Biru rela menelpon nya sampai puluhan kali untuk membangunkan karena Milka lupa memasang alarm.

"Gara-gara nonton oppa nih sampe tengah malem tuturnya.

Setidaknya Milka berhasil melewati jam-jam kemacetan fatal Jakarta dan bisa tiba tepat waktu. Melihat masih awal 20 menit, Milka mengeluarkan ponselnya.

"Halo Biru..

"Selamat pagi Milka, sudah sampe di puskesmas?

"Belum , tapi udah mau sampe kok.

"Ini lagi nyetir? kamu matiin telponnya dulu ya gak baik sambil nyetir terus telfonan.

"Mulai deh bawelnya, kan ini louspeaker jadi gak di pegang hape nya.

"Kamu sudah sarapan? tanya Biru.

"Nanti aja disana, gak sempat tadi hehe kan agak telat untung aja ada bapak pilot missed call sampe 32 kali.

Biru tersenyum, sekarang sudah hampir menjadi rutinitasnya tiap pagi dan malam untuk menelpon Milka atau sebaliknya.

"I Love you, ucap Biru di akhir pembicaraan.

Nafasnya terhenti seketika, entah ada apa di pikirannya untuk berani mengucapkan kata-kata itu ke Milka.
Bahkan Biru menghitung beberapa detik Milka akan membalas kata yang seharusnya biasa di ucapkan jika sedang berpacaran.

"hampir 1 menit batinnya .. menunggu balesan dari Milka.

"me too .. balas Milka dan mengakhiri panggilan.

Saat itu juga Biru tau dia belum sepenuhnya memiliki Milka.

"Malam ini tidak apa-apa kalo Biru tidak kesini, bunda sudah lumayan membaik.

"Bunda jangan sampe gak mau minum obat lagi ya, Biru bakal ada jadwal terbang sampe malam hari ini.

"Hari ini Bunda gak liat Milka,

"Milka koas di puskesmas hari ini Bun, dan buat seminggu kedepannya.

"Dia bilang kalo pulang awal nanti dia temuin bunda.

Biru melangkah ke arah parkiran tetapi sedetik kemudian langkahnya menuju ke tempat terakhir yang tak pernah ingin diingatnya.

Sembunyi-sembunyi melihat kondisi pasien yang sedang duduk di kursi roda dengan wajah pucat .

"Kondisi kamu sudah sangat membaik,sepertinya beberapa tahun belakangan ini kesehatan kamu meningkat.

"Terima kasih dokter, saya ingin cepat sembuh.

"Ada sesuatu yang ingin kamu capai?

"Saya mau menemui seseorang dokter, yang sangat spesial buat saya , orang yang membuat saya bangkit lagi dan mau berjuang buat sehat.