23

1.7K 98 3
                                    

Milka berlari kencang dari parkiran menuju ruang bimbingan , beberapa kali tidak sengaja menabrak orang-orang di sekitar pasien.

Hari ini dia telat bangun karena biasanya Biru akan selalu menelpon nya tiap pagi, untuk bangun.
Tapi mulai hari ini hal itu tidak akan terjadi lagi.


" Ya ampun Milka, bimbingan udah selesai dari 10 menit yang lalu ini udah jam berapa coba ? ucap Dinda.

Milka menghela nafas kecewa, percuma saja dia sudah lari-lari.
Padahal bimbingan kali ini sangat lah penting untuk bekal nya di stase yang sekarang dia koas.

Dilihatnya chat terakhirnya dengan Biru, ada sesuatu yang Milka tidak tau itu apa.

Siang hari ini, jadwal Milka padat untuk visit pasien. Nanti sore dia juga harus ke salah satu puskesmas untuk membantu kegiatan disana. 

" Makan siang di kantin aja deh " ucapnya.

Icah lewat tepat di depan Milka, hanya saja Icah hanya menunduk lalu pergi.
Milka tau Icah pasti merasa bersalah.

" Cah? panggilnya.

Icah berhenti tapi enggan untuk berbalik badan.

" Kita ngobrol di kantin ya, ajak Milka.

Icah mengikuti langkah Milka ragu, jantungnya berdetak bukan main.  Hampir tidak pernah ia ribut dengan Milka karena Milka bukan lah tipe yang menunjukkan kekesalan nya.

" Mau sampai kapan lo ngehindar dari gue ?

Icah melihat ke wajah Milka sebentar lalu membuanh muka ke arah lain.

" Lo tuh sahabat gue Cah, jujur iya gue tuh kecewa karena lo bisa sesanggup itu mgebohongin gue setelah berapa kali lo denger gue cerita tentang Randa.
" Tapi percuma kan kalo gue marah-marah yang ada gue bakal kehilangan lagi orang yang gue sayang.

Icah menangis, disaat itu juga dia benar-benar merasa bersalah kepada Milka.

" Kenapa lo nangis Cah, ntar gue dikira ngapa-ngapain lo lagi?

" Maafin gue Milk, gue minta maaf udah tega sejahat ini sama lo.

Milka tersenyum lalu dipeluknya sahabat nya itu, lo itu gak jahat dan lagian gue sekarang udah ketemu Randa kan?

" Berarti lo gak marah kan sama gue Milk?

" Gak lah apalagi kalo gue di traktir makan jawab Milka.

" Yah gue lagi bokek, makan lo banyak susu bangkrut gue.

Terus mereka berdua tertawa bersama menghabiskan jam makan siang.

Hari ini Biru harus ikut menunggu hujan redah setelah mengalami delay penerbangan dari Surabaya ke Jakarta.
Bosan menunggu dilihatnya foto-foto Milka yang ada di instagram, sesekali teringat tentang bagaimana Milka tersenyum padanya.

" Randa sudah ada di Jakarta mas, dia anak kita mas anak kita satu-satunya kita harus ke Jakarta menemui dia.

" Kamu gak malu setelah bertahun-tahun kita tidak bertindak seolah tidak peduli sama keadaan dia dan sekarang datang menemui nya?

Biru tidak sengaja mendengar percakapan dua orang yang seperti nya sepasang suami istri, kali ini Biru tidak menguping kebetulan tempat dia duduk tepat berada di samping kedua orang tersebut.

" Saya Ibu nya mas, cukup saya selama ini menahan rindu saya ke dia. Doa kita di jawab sama Tuhan umur nya masih panjang.

Lelaki itu memeluk istrinya yang sedang menangis sekarang.

Milka, Koas & CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang