Hari ini adalah hari Jumat , Milka hanya ada jadwal sampai jam 2 saja. Karena hari ini dia malas untuk pulang terlalu awal ia memutuskan untuk menjenguk bunda nya Biru.
Langkahnya perlahan menelusuri lorong yang panjang, wajar saja ini adalah rumah sakit terbesar di Jakarta. Sesekali ia tersenyum kepada pasien yang jalan berpapasan dengannya apalagi dengan memakai jas koas nya sudah pasti dia dikira dokter .
" Kak Randaaaaa , tunggu !!!!!
Mendengar nama itu langkah Milka terhenti dan langsug menoleh ke sumber suara , di perhatikannya sosok anak berseragam SD itu berlari kecil seperti mengejar seseorang.
" Kenapa sih tiba-tiba lari kak ? Aku masih mau liat ikan-ikan di kolam ini.
Penasaran dengan lelaki bernama Randa tersebut , Milka sedikit berjalan mendekat ke arah anak sd tersebut , hanya saja posisi mereka saat itu membelakangi Milka tidak begitu jelas wajahnya .
" Kamu apaan sih , banyak kali yang namanya Randa di dunia ini ", ucapnya dalam hati lalu berbalik arah menuju ruangan bunda nya Biru.
Milka di sambut dengan senyuman hangat Rasti ( bunda nya Biru ) , yang dari tadi sudah menunggunya.
" Tante sudah makan siang kan? Sudah minum obat nya juga ? tanya nya.
" Kamu ketularan bawelnya Biru , dateng saja langsung menanyakan hal itu.
Milka tersenyum kikuk , iya juga yah pikirnya.
"Milka , tante mau ber terima kasih karena udah buat Biru bahagia , senyumnya kemarin adalah senyum tulus dari hati nya.
"Jangan bilang makasi tante, Milka juga seneng sekali bisa kenal sama Biru laki-laki paling antik yang pernah Milka temuin.
"Ia dia memang antik, tante aja dulu bingung ngidam apa waktu mengandung dia.
"Dia itu dari kecil sudah sangat pendiam seperti itu bahkan waktu di jailin teman sekolahnya dia juga tidak marah."Waduh beda banget sama aku, aku di dulu malah kaya laki-laki banget waktu kecil. Kalo Biru satu sekolah dengan aku mungkin dia adalah satu orang yang bakal aku jailin ya tante.
"Dek, nanti kita lanjutin lagi ya liat ikan-ikan nya kakak harus kembali ke kamar ucap Randa.
Wajahnya pucat sekali karena harus berlari dengan kondisinya yang belum sepenuhnya pulih. Hampir saja tadi dia berhadapan muka dengan Milka.
Sudah berjuta-juta kali ia mempersiapkan waktu itu waktu dimana dia harus siap berhadapan dengan Milka hanya saja sangat sulit apalagi hari ini dia benar-benar tidak menyangka bahwa Milka akan datang ke gedung rumah sakit ini.
Diingatnya wajah Milka yang tersenyum ke beberapa orang tadi membuatnya merasa membaik.
"Kamu cantik sekali Milka ucapnya lirih.
Lama Rasti dan Milka bercerita sampai tidak sadar matahari sudah hampir terbenam.
"Tante istirahat ya, Milka mau balik dulu.
"Kamu balik sendiri ?
"Iya tante, bisa kok naik Gojek atau Grab soalnya Milka tadi dianterin sama papa.
Hape Milka berdering ..
Nama Biru tertera di layar ..
"Halo Ru ?
"Milka kamu dirumah?
"Aku lagi di ruangan bunda kamu sekarang tadi siang aku mampir terus sampe sore deh disini.
Bukan Biru tidak senang bahwa Milka melihat bundanya hanya saja semenjak kejadian kemarin Biru menyelidiki tentang Randa , kamar dimana Randa dirawat bahkan jadwal di mana Randa harus terapi Biru sampai tau.
Ketakutannya bertambah sekarang ketika dia tau Milka berada di gedung yang sama dengan Randa, bukan Biru egois hanya saja rasa bahagianya masih terlalu sebentar ia rasakan.
"Kamu langsung mau pulang ? tanya Biru.
"Iya ini mau pulang aku mau order Grab ini terus kamu nelpon.
"Aku anter pulang yah , aku udah di dekat rumah sakit kamu jangan kemana-mana dulu.
Milka menautkan alisnya tidak pernah Biru seperti ini pikirnya.
Biru menghampiri Milka yang sedang duduk di kursi yang ada di ruangan bunda nya karena ruangan bundanya adalah VIP room yang menyediakan kursi besar buat keluarga pasien.
"Bunda kamu baru tidur jangan di banguni ya, soalnya baru aja minum obat.
Milka memulai pembicaraan.
Biru mengangguk , lalu menggandeng tangan Milka keluar menuju mobilnya.
"Ru , jangan maksain diri gini aku tau kamu baru pulang kerja pasti capek banget dan malah harus jemput aku disini.
"Biru gak capek kalo ada Milka ucap Biru tersenyum.
"Jangan jadi jago gombal dong pak , saya jadi malu ini kalo di giniin terus.
Biru tertawa kecil , di elusnya kepala Milka gemas.
"Mau makan malam dulu? tanya Biru.
Milka sangat ingin makan dengan Biru tapi malam ini ada jadwal drakor yang sangat ditunggunya minggu lalu, tidak seru jika menonton di Youtube nanti.
"Hmmm...
Biru terkekeh , sudah tau pastibapa yang ada dipikiran Milka sekarang.
"Kita makan sambil nonton drama itu, ucap Biru tapi matanya tetap menghadap ke jalanan seoalah tidah mau melihat reaksi Milka .
Milka menggit bibir bawahnya malu, bagaimana bisa Biru tau apa yang ada di kepalanya , ia menoleh ke arah lelaki yang tersenyum - senyum sekarang seolah-olah mengejeknya.
"Kasih tau aku siapa yang bilang ke kamu ?
Ia mencubit lengan Biru.Biru kaget, cubitan Milka tidak terasa apa-apa hanya saja baru kali ini ia merasakan interaksi seperti ini.
"Mama kamu" jawab Biru.
"Jadi sekarang udah punya mata-mata nih, Milka melipat tangannya
"Aneh ya bocah yang dulu pas sd pipis di celana karena takut mau izin tapi bisa jago gombal sekarang", Milka membalas Biru karena obrolan lama nya tadi Milka banyak dapat informasi soal Biru.
Senyum Biru memudar, wajahnya memerah sesekali di menggaruk alisnya yang tak gatal lalu menunduk ketika matanya ber adu dengan mata Milka.
Hal itu tentu saja membuat Milka tertawa lepas, membuat Biru seperti ini adalah hobinya .
"Satu sama" ucapnya merasa menang.
"Itu air minum aku yang tumpah" Biru membenarkan.
"Ah yang bener, masa bau pipis" Milka tertawa lagi.
" Bunda cerita apa aja ke kamu? tanya Biru.
"Rahasia" jawab Milka dengan senyum lebar.
Lagi-lagi Biru suka dengan macetnya Jakarta , karena ia bisa lebih lama memandangi Milka.

KAMU SEDANG MEMBACA
Milka, Koas & Cinta
Teen FictionMilka Ariyza salah satu mahasiswi kedokteran yang sedang coass di salah satu rumah sakit besar di Jakarta. Enam bulan menjadi dokter muda kehidupan nya sama seperti mahasiswi-mahasiswi kedokteran yang lain. Namun tiba-tiba dia dihadapkan dengan sala...