04

3.9K 179 1
                                    

Jantung Milka benar-benar demo di dalam sana , masalahnya hari ini adalah jadwalnya untuk visit pasien yang kemarin mem- bentak nya untuk pertama kali.

Berulang kali dia menarik nafas panjang lalu menghembuskannya perlahan tanda kegugupan nya menuju ruang pasien tersebut .
Sampai-sampai beberapa sapaan pasien yang lewat kadang gelagapan di tanggapinya.

Suara pintu terbuka

" Selamat siang ibu .. ucapnya ramah dengan senyum yang tak ketinggalan.

" Saya mau cek keadaan ibu sekarang , dan infus nya harus di ganti.

Hanya mengucapkan kalimat itu saja Milka sampai keringat dingin.
Pasien yang ada di hadapannya sekarang hanya menatap nya tanpa ekspresi yang bisa di jangka.

" Kamu dokter yang kemarin malam kan?

Milka menggangguk sopan , sambil tangannya terulur untuk menggapai tangan ibu tersebut dan mengganti cairan infus yang hampir habis itu ke cairan infus yang penuh.

Tidak bisa terkatakan gugup nya Milka sekarang , entahlah apa pasien satu ini merasakan bahwa tangan Milka benar-benar dingin sekarang.

" Menurut dokter anak saya yang kemarin malam ganteng ?

Gerakan refleks yang tidak di sukai Milka adalah ketika terkejut mulutnya menganga lebar sempurna, pertanyaan pasien di depan nya tersebut sungguh tak terduga nalarnya.

Menyadari itu Milka langsung membungkam mulutnya dengan tangan kanan nya.

" Maaf bu ?
" Ibu beneran nanya saya?

" Iya dokter saya nanya dokter , emang selain dokter manusia disini siapa lagi?
" Masa saya bicara dengan tiang infus ini.

Menggaruk kepalanya yang tidak gatal , Milka mengingat wajah yang dimaksud pasien yang di depan nya ini.

" Ganteng ibu sama seperti ibu, ucap Milka jujur.

" Dokter bilangin saya ganteng ?

" Bukan-bukan gitu bu , maksudnya saya ganteng nya dari wajah ibu yang cantik.
" Mungkin juga wajah bapak yang tampan tambah Milka lagi.

" Tidak , ayahnya nya Biru tidak tampan dia lebih terlihat seperti monster .

Milka menunduk merasa bersalah
"Maaf membuat ibu tidak suka perkataan saya.

" Tidak anda tidak salah , lelaki itu yang salah meninggalkan saya dan Biru demi wanita lain.

Milka melihat wajah terpukul itu , pasien di depannya menceritakan mantan suaminya dengan wajah marah tapi Milka bisa melihat ada cairan bening di sudut mata tersebut.

" Mungkin Biru memang tidak memiliki ayah seperti ayah-ayah yang baik di dunia ini tapi Biru mempunyai Ibu yang terbaik di dunia ini " ucap Milka tulus.

" Dokter mau menikah dengan anak saya ?

Untuk kedua kali nya Milka menganga lebar.

" Saya cuman mau bilang , Biru gak pernah pacaran sampai sekarang mungkin ribet mikirin bunda nya yang terlalu posesif dengan dirinya.

" Apalagi sekarang dia seorang pilot. Waktu nya tidak cukup untuk hal-hal tersebut.

" Anak saya adalah anak yang pinter mendam perasaan , marah sedih kecewa dari wajahnya tidak pernah ia perlihatkan di depan saya . Dia selalu tersenyum .

" Saya tau umur saya sudah tidak lama dengan penyakit ini , saya tau pembedahan yang akan terjadi hanya kecil kemungkinan nya buat saya sembuh itu yang membuat saya tidak mau di rawat .

Milka, Koas & CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang