06

3.2K 153 7
                                    

" Kenapa tuh cowok liatin si Milka sampe segitunya yah? tanya Gio.
Karena tidak fokus berjalan Gio menabrak salah satu pilar di lorong rumah sakit.
" Tenggggg"
Lumayan keras , sehingga Icah dan Milka langsung menoleh kebakang.

" Astagfirullah Gioo.. ngapain lo meluk-meluk tiang ? Birahi ? Tanya Icah .
Mendegar ucapan temennya itu , Milka menoyor kepala Icah.
" Mulut loe, ini rumah sakit bukan warkop ucap Milka.

" Heh , gue nabrak tiang bukan meluk Icah.. Haa .. Ucap Gio kesal.
" Nafas lo bikin pencemaran udara rumah sakit dan sekitarnya bales Icah.
" Gak pernah akur yah kalian , gue deluan kalo gitulanjutin perdebatan nya , awas jatuh cinta loh ucap Milka tersenyum geli lalu pergi.
" Gue suntik vaksin 3 kali dalem sehari kalo jatuh cinta sama nih cewek ucap Gio.
" Astagfirullah .. ucap Icah mengelus dadanya .
" Gue suntik antibiotik tiap detik kalo sampe jatuh cinta sama cowok kaya lo bales Icah langsung pergi.
" Mubazir jarum suntik , mana ada rumah sakit mau nerima lo tiap detik nyuntik.
" Gue pake jarum jahit " ucap Icah dengan mata tajam sambil menoleh ke arah Gio yang dibelakang sudah cengengesan sendiri.

Setelah kejadian lamaran itu , jaga malam adalah hal yang paling dihindari Milka, apalagi dia harus mem follow up pasien yang melamarnya menjadi menantu kemarin.

" Gue harus ngapain yah? , tenang Milka tenang. Anggap aja loe udah lupa sama tawaran Ibu itu.

" Bismillah..

" Selamat malam Ibu , bagaimana keadaannya ? Saya cek dulu yah.

Kalo boleh jantung Milka lepas mungkin ini lah saatnya , tangannya yang sebenarnya sudah sangat dingin harus ia tahan.

" Cleek"
" Bunda ..
Biru setengah kaget melihat Milka.
" Lagi periksa ya dokter ? Tanyanya kaku .
" Sudah selesai kok , kondisi Bunda nya sudah lumayan membaik Ucap Milka tersenyum.

Sekilas Milka memperhatikan Biru masih dengan seragam pilotnya. Lalu melihat wajah Biru. " Ganteng sih , ucapnya dalam hati.

" Kalo begitu saya keluar dulu ya .
" Selamat malam".

" Dokter yang tadi cantik kan ? Tanya bunda Biru.
Biru hanya tersenyum.
" Bunda mau Biru menikah sama dia.
Biru terbatuk, " Bunda harus istirahat , jangan ngomong yang aneh-aneh.
" Bunda serius Biru.
" Tidak bisa seperti itu bunda, kita gak bisa maksa orang nikah sesuka hati.
" Tapi Biru mau kan?
" Maksud Bunda ?
" Biru mau kan kalo dokter itu jadi istri Biru ?
" Bundaa.. kan Biru udah bilang Biru lagi gak pengen pacaran dulu apalagi nikah.
" Tapi Bunda mau nimang cucu sebelum Bunda meninggal.
" Dan Bunda mau yang menikah sama Biru itu dokter tadi.
" Kenapa harus dia, Bun ?
" Bunda yakin , dia istri yang cocok buat kamu.
" Bagaimana kalo dokter itu gak mau sama Biru ?
" Usaha, bila kalian jodoh masih dipermudahkan, percaya sama Bunda.
" Tatapan kamu ke dia berbeda , Bunda tau itu dari pertama kali kamu melihat dia.
" Bunda bisa jaga kesehatan bunda sendiri, Biru harus pikirkan hidup Biru sendiri juga.

Biru tersenyum samar , " Bunda istirahat ya".
Mendengar kata-kata Bunda nya membuat nya tidak bisa tidur .

Lalu keluar dari kamar VVIP tersebut dan duduk di kursi yang ada didepan kamar.
Jam menunjukkan pukul 9 malam , keadaan rumah sakit sudah lumayan sepi hanya terdengar beberapa suara pengunjung dan pasien di beberapa kamar.

" Gak pulang mas ?
Ketika sadar suara tersebut adalah suara Milka , Biru kaget dan langsung berdiri.
" Maaf-maaf saya tidak bermaksud mengagetkan .
" Gapapa dokter .
" Hari ini Bunda saya minta di jagain .
" Hmm.. sebenarnya dengan kondisi yang sekarang Ibu nya Mas sudah bisa pulang dan istirahat di rumah.
" Saya juga heran dok, kemarin minta pulang sekarang katanya gak mau pulang ucap Biru.
" Oh iya .. nama saya Biru
" Saya Milka , jangan panggil saya dokter mas saya masih co-ass disini hehehe belum bisa dipanggil dokter .
" Kan pake baju nya dokter ucap Biru.
" Ini jas koas mas , emang harus gunain ini tapi kita masih belajar buat jadi dokter.
" Tapi tetep saja kan co-ass nya untuk jadi dokter jadi saya harus panggil dokter juga.
" Kalo gitu saya panggil mas , Mas Pilot ?

Biru tertawa kecil , " panggil saya Biru aja .
" Biar imbang , kamu panggil saya Milka, saya panggil kamu Biru.
" Aku permisi dulu yah , mau ke anak co-ass yang lain.
" Iya dok, eh .. iya Milka .

Entah apa yang ada dipikiran Milka , bisa-bisanya berani menyapa Biru .
Niatnya dia hanya mau tersenyum seadanya saja jika sudah melewati Biru. Tapi setelah melihat wajah Biru yang murung , seolah-olah ada keberanian merasuki tubuhnya.

" Mati gue , dia ngira gue sksd gak yah ? Milka bego , sok asik banget sih lo tadi . Bego-bego .
Ucapnya dalam hati.

Sementara lelaki yang sedang duduk tadi tersenyum sambil memandang telapak tangan kanannya. " Mas Pilot" gumamnya.

Milka, Koas & CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang