13

2.4K 135 1
                                    

Hubungan Biru dan Milka tidak terasa sudah berjalan satu bulan , semakin hari Milka membuat Biru jatuh cinta entahlah karena baru kali ini ia benar-benar merasakan jatuh cinta itu.

Apalagi sekarang keluarga Milka juga menerimanya dengan sangat baik, tiga hari yang lalu bahkan ayahnya Milka (Hartono) mengajaknya bermain golf bersama.

Biru semangat sekali bangun pagi ini, dengan cepat dia mengecek handphone nya berharap ada ucapan selamat ulang tahun dari Milka.

"Apa dia lupa yah? ucap Biru dalam hati.

Biru meninggalkan hape nya di atas tempat tidur lalu bergegas untuk bersiap bekerja.

"Jam makan siang nanti kan penerbangan terakhir ke Jakarta, nanti aja apa yah aku temuin dia sekalian ketemu bunda.

Seperti sedang menunggu undian setiap ada kesempatan Biru selalu membuka aplikasi LINE ataupun sms di hapenya. Tidak ada tanda-tanda Milka mengabarinya .

"Biru masbro, selamat tambah jadi perjaka tua ya ucap lelaki bernama Dewa itu.

"Thanks Wa, bukannya lo tadi ke Palembang ya?

"Delay Ru, dua jam.

"Liatin hape mulu lo, kaya ada aja yang mau hubungin lo.

Dewa rekan kerja Biru yang satu-satunya setia dengan sifat Biru yang terlalu pendiam menurut Dewa, Biru itu kaya laut tenang bukan karena Dewa suka Biru hanya saja Dewa merasa nyambung bila berteman dengannya.

"Wa gue deluan ya, mau ke rumah sakit .

"Iya Ru, salam buat bunda lo, bilangin anak angkatnya kangen nanti kalo libur bakal jenguk deh.

"Bunda gue malah bilang lo jangan dateng nanti darah tinggi nya kambuh.

Dewa tertawa , Bunda Biru memang sangat tegas makanya Dewa selalu senang jika ber adu argumen dengan beliau termasuk tentang apapun itu. Bunda Biru sudah seperti ibu kedua bagi Dewa.

Biru sudah sampai di rumah sakit , matanya langsung tertuju ke tempat parkir biasa nya Milka tapi tidak melihat ada mobil pacarnya disana.

"Milka kemana ya? tanya nya dalam hati.

Mungkin nanti setelah menemui bunda nya Biru akan menghampiri Milka.
Langkah Biru berhenti perlahan , ketika melihat seseorang yang baru saja lewat di hadapannya.

"Itu bukannya temennya Milka , Icah. Kenapa di gedung ini? batinnya.
"Aku tanya dia aja apa Milka kemana".

"Hebat lo , Ran keadaan lo itu membaik 25 persen dari perkiraan dokter. Jangan coba-coba buat gak dateng ke rumah sakit lagi setelah lo diperbolehin pulang nanti ucap Icah sambil memukul lengan lelaki bermuka pucat disebelahnya itu.

"Setelah ucapan lo kemaren soal Milka yang selalu mimpi tentang gue , gue jadi semangat buat sembuh Cah.

"Heloooo, gue bahkan dari SMA bilang itu ke lo, kenapa baru sekarang otak lo cerna nya Randaaaaaa.

Lelaki itu tersenyum tipis.

"Lo ngerasa cemburu kan setelah tau Milka ada pacar? tanya Icah ke Randa.

"Dulu ngeliatin dia dari jauh aja gue ngerasa seneng banget Cah, tapi sekarang beda hati gue sedikit sakit waktu liat dia tersenyum lebar ke orang lain selain lo dan keluarganya.

Milka, Koas & CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang