Bab Lima

132 21 0
                                    

Rey pov

Gua membuka pintu rumah gua dengan kasar.
Gua kesel banget.
Karena, gua tadi ketemu sama cewek yang menyebalkan sedunia bagi gua.

Padahal tadinya gua ke mall itu tuh, mau nonton film kesukaan gua.
Karena gua gak mau ketinggalan film ini.
Hari ini adalah hari terakhir penayangan film kesukaan gua di bioskop.

Tapi, hanya karena cewek menyebalkan itu, gua gak jadi nonton.
Akhirnya gua pun pulang ke rumah gua, sama temen-temen gua.

Gua pun membanting pintu kamar gua karena kesal.

"Udah lah rey, elo jangan kesel melulu."kata abi saudara gua.

"Ntah nih bang rey, nntar cepet tua lho bang rey."kata tara temen gua.

Sedangkan raihan dan yura hanya mengangguk membenarkan kata-kata mereka.

"Gua itu kesel banget, kan kalian tau sendiri tentang baju ini, baju ini baju kesayangan bunda gua, ini pemberian bunda gua 2 tahun yang lalu sebagai hadiah ulang tahun gua, dan sebagai hadiah terakhir dari bunda gua."kata gua sedih teringat dengan almarhumah bunda gua.

"Tapi sekarang baju ini kotor, cuma karena cewek bego sok alim yang jatohin eskrimya ke baju gua."kata gua menggebu-gebu.

"Udah lah bang rey, kan dia udah bilang kalau dia itu nggak sengaja bang rey."kata yura menenangkan gua.

Gua malah membuang muka karena terlalu kesal.

"Gara-gara dia juga gua nggak jadi nonton." kata gua sambil mengacak-acak rambut gua frustasi.

"Udahlah rey nntar kita beli aja kasetnya."kata abi.

"Iya bang rey, nanti kita nonton sama-sama ya."kata yura.

Sedangkan tara dan raihan mengangguk antusias.

"Yaudah deh."kata gua pasrah.

Oiya gua belum memperkenalkan diri gua ya sama kalian.

Baiklah, gua akan memperkenalkan diri gua dulu ya guys.
Dan teman-teman gua pastinya.

Rey

Nama gua Rey, kepanjangannya Rey Natanda Adity. Gua anak dari pengusaha Restoran terkenal di Indonesia. Gua sebenarnya lahir di jakarta, dulunya gua juga tinggal di jakarta sama bunda dan ayah gua.

Tapi takdir berkata lain, bunda gua meninggal 2 tahun yang lalu, karena kecelakaan pesawat.
1 tahun setelah kejadian itu gua pun pindah ke Binjai, Sumatra Utara bersama saudara gua Abi.

Ayah gua yang nyuruh gua tinggal di binjai, agar gua nggak selalu terpuruk, karena mengingat kenangan gua bersama bunda gua.
Gua di suruh kuliah di sini dan nantinya di suruh meneruskan usaha restoran ayah gua di binjai.

Yup,,, salah satu cabang restoran ayah gua ada di binjai, karena ayah gua punya 5 cabang restoran di indonesia.
Bahkan ayah gua udah nyiapin rumah dan pembantu buat gua hidup di sini.

Gua orangnya Emosian, kalau apapun yang menyangkut bunda gua itu di rusak sama orang, gua pasti langsung emosi.
Gua phobia sama kecoa.

Abi

Oke, yang selanjutnya saudara gua yaitu abi, kepanjangannya Abinara Rahendra, dia adalah saudara gua yang paling pengertian sama gua di banding saudara gua yang lainnya.

Ayahnya bekerja sebagai manager di perusahaan papa gua.
Dia tinggal bersama gua di binjai, karena ayah gua nyuruh dia ngebantu gua dalam segala hal urusan gua.
Termasuk jodoh gua nantinya.

Dia orangnya sama seperti ayahnya baik, penyabar, bahkan sikapnya lebih dewasa dari gua.

Kalau dia udah marah gua angkat tangan.
Dia phobia sama banci.
Kalau udah ada banci, keluarlah sifat buruknya.

I LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang