Bab Tigabelas

95 21 0
                                    

Setelah mengantar Iki pulang, Joya langsung pamit ke mamanya agar mengizinkannya menginap di rumah Key.

"Ma, Joya nginap dirumah kak Key, ya ma."kata Joya.

Di depan mamanya ia memanggil Key, kakak.
Jikalau mamanya tahu dirinya memanggil Key, dengan hanya namanya saja, pasti mamanya akan memarahinya.
Karena umur Key lebih tua dari Joya.
Dan mamanya Key ialah kakak dari ayah Joya.

"Iya,,, hati-hati ya, kamu ke sananya."kata Dea.
"Siap, jendral mama."kata joya, sambil hormat dan tersenyum pepsodent.

Dea hanya bisa geleng-geleng melihat tingkah Joya.

"Yaudah deh ma, Jo pergi dulu ya ma,, Assalamu'alaikum."kata Joya sambil menyalami tangan mamanya.
"Iya, Wa'alaikumussalam."kata Dea.

Jo pun pergi menuju ke rumah Key.

***

Mikeyra's (author pov.)

Setelah pulang dari taman, Naira, Suek, dan Tiara, meminta langsung saja pergi ke rumah Key.

"Kalian beneran nih, nggak pulang aja dulu."kata Key, sambil berbaring di tempat tidurnya.
"Udah,,, kak Key tenang aja, aku udah telfon mami aku tadi."kata Naira.
"Aku juga udah nelfon mama aku,,,"kata Suek.
"Bunda aku, juga udah ngizinin aku nginep kok kak Key."kata Tiara.
"Oooo,,, gitu, kalau gitu, yaudah deh."kata Key.

Merekapun diam, dengan handphone di tangan mereka masing-masing.

Ting,,,nong,,,
Ting,,,nong,,,

Tiba-tiba mereka mendengar bel rumah Key berbunyi.

"Mungkin itu supir salah satu dari kita weee,,,"kata Tiara.
"Iya, ya,,, yaudah yuk kita liat aja."kata Suek.

Suek, Naira, dan Tiara keluar dari kamar Key menuju pintu rumah key.
Sedangkan Key sedang *mager, dan hanya tinggal di kamarnya saja.

Saat sampai di ruang tamu, mereka melihat bahwa pintu rumah Key sudah di bukakan oleh bi Ani, pembantu di rumah Key.

"Assalamu'alaikum bi Anii,,,"kata seorang perempuan yang terlihat bersemangat.
"Wa'alaikumussalam,,, eh non Joya udah dateng,, silahkan masuk non,,"kata bi Ani memepersilakan Joya masuk.

Joya pun masuk ke rumah Key.
Anaira, Suek, dan Tiara hanya melihat Joya dengan wajah heran.
Mereka heran melihat Joya membawa banyak sekali kotak.

"Itu,, kotak apaan kak Jo??"kata Naira.
"Nih kotak buat ngebungkus Key, abis itu bakal gua tusuk-tusuk dia pakai pisau cutter."kata Joya dengan smirk handalannya.
"Hiihh,,, kak Jo sekarang jadi lebih menyeramkan, dari mama aku."kata Suek dramatis.

Mereka bertiga bergidik ngeri melihat tingkah Joya sekarang.

"Aelahh,,, gua cuma bercanda kali,,, di bawa serius amet sih."kata Joya dengan wajah malas.
"Owh,,, jadi kak Jo cuma bercanda aja. Nai kirain kakak beneran mau bunuh kak Key."kata Naira dengan wajah polosnya.
"Yaiyalah,,, lu kira gua mau bunuh saudara gua sendiri apa. Nntar,,, nggak ada lagi, yang gila kayak dia."kata Joya.
"Astaghfirullah,,, nggak baik kak Jo, ngomong kayak gitu kak."kata Tiara.
"Iya deh bu Ustadzah,,, ane paham,,"kata Joya,"Yaudah ah,,, ke kamar yuk, gua udah laper nih."kata Joya.

Joya pun langsung menyelonong pergi ke kamar Key.
Sedangkan Tiara, Suek, dan Anaira mengikuti Joya dengan ekspresi yang nntah bagaimana mendeskripsikannya.
Sebab, mereka masih bingung.
Tadi mereka menangkap omongan Jo yang menyatakan bahwa dirinya merasa lapar, tetapi mereka semua tau bahwa di rumah Key, sedang tidak ada makanan karena habis dimakan oleh mereka.
Jadi bagaimana Joya akan makan???

I LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang