Bab Limabelas

71 22 0
                                    

Allah hu'akbar, Allaaahhh, hu 'akbar,,,

Suara kumandang Adzan Subuh pun berbunyi di handphone milik Meila.
Meila yang sudah bangun pun langsung pergi ke kamar Key untuk membangunkannya, agar melaksanankan sholat Subuh.

Tok,,tok,,tok.

"Key,, bangun dulu, sholat Subuh, nntar kalau mau tidur lagi baru di lanjutin setelah sholat."kata Meila di depan pintu kamar Key.

Tapi sang pemilik kamar tidak menunjukkan tanda-tanda akan ia telah terbangun.

TOK,,TOK,,TOK.

"KEY,,BANGUN, KEY."jerit Meila.

Tetapi hasilnyapun tetap nihil.

"Nyari gara-gara nih anak."batin Meila.

Saat dia membuka pintunya, ternyata, pintu Kamar Key tidak terkunci.

"Syukur deh, untung ni anak selalu lupa buat ngunci pintu."kata Meila, di kata pintu ia memelankan suaranya karena terkejut.

Saat pulang tadi malam, ia dan Aray suaminya, pulang telat, karena keasyikan ngobrol dengan teman mereka di undangan semalam.
Dan saat pulang dia bertanya kepada bi Ani tentang Key, dan bi Ani berkata bahwa Key sudah tidur dari tadi.
Tapi dia tidak mengetahui sama sekali bahwa, semua teman-teman Key akan menginap di rumahnya.

Dan yang paling membuat dia lebih terkejut lagi.
Di lantai kamar Key, berserak kotak-kotak bekas pizza yang di bawa oleh Jo semalam.

"MIKEYRA OCEANA,,"jerit Meila marah.

Key pun yang sedang nyenyak tertidur, langsung terbangun.
Tak hanya Key yang langsung terbangun, tetapi Nai, Sue, Ara, serta Jo, langsung terduduk siap.

"M,,mm,,mama k,,ke,,kenapa ma?"tanya Key takut.

Pasalnya kalau mamanya sudah menyebut namanya lengkap, dan suaranya sudah melebihi penyanyi rock, itu berarti mamanya sedang marah besar.
Dan teman-temannya pun tau akan hal itu.

"Kalian semua cepat keluar, kumpul di ruang tamu. SEKARANG!?"kata Meila penuh penekanan.

"Siap, tante."kata mereka semua serentak, kecuali Key.

Dia hanya diam saja.
Mereka semuapun keluar dan sudah berkumpul di ruang tamu.

"Kalian tau apa salah kalian."kata Meila, sambil memegang rotan kecil.
"Nggak tau tante."
"Nggak tau ma." kata mereka semua serentak.

Meila pun memukul-mukul pelan rotan tersebut ke tangannya yang sebelah kiri.

"Mampus, mama pasti bakalan ngehukum gua berat nih."batin Key takut.

"Yang bawa pizza tadi malam siapa?!"kata Meila bertanya.
"Kak Jo tante."kata Sue, Ara, dan Nai serentak.
"Yang makan?!"tanya Meila lagi.
"Kami semua tante."
"Kami semua ma."kata mereka serentak.
"Lalu,, kenapa kotaknya kalian biarkan berserak dan kalian tinggal tidur."kata Meila penuh penekanan.

"Maaf tante kita lupa,,,"
"Maaf ma kita lupa,,,"kata mereka serentak, mereka semua tertunduk merasa bersalah.

"Baiklah kalian saya maafkan sekali ini. Sekarang kalian kembali ke kamar, sholat Subuh."kata Meila."dan kamu, Key, Joya, sehabis sholat kalian temui mama di dapur, kalian nanti akan menjemput hukuman kalian."kata Meila penuh penekanan.

"Aduuhhh,,, mati gua."batin Key.

Sedangkan Joya pasrah dan tertunduk, sambil membuang nafasnya.
"Fiuhh,,, udah nasib."batin Joya.

I LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang