Bab Duapuluh

59 17 0
                                    

"Udah lo diam aja." Kata Rey.

Key pun diam, dan membiarkan Rey melakukan apa yang Rey ingin lakukan padanya.
Naya hanya diam menatap Rey dan Key bergantian.

"Mmm,,, kalian saling kenal ya?? Kok kayaknya kalian udah akrab gitu ya." Kata Naya.
"Iya udah." Kata Rey, dan terus fokus untuk mengobati luka Key.
"Owh,,, kalau dilihat-lihat kalian berdua cocok juga yah." Kata Naya polos.
"What,," Kata Key dan Rey serentak.
"Gila aja gua bisa taken ama dia,,," Kata Key.
"Lo kira gua mau, gua juga ogah." Kata Rey sambil mengejek Key.

Sedangkan Naya hanya tersenyum penuh arti.

"Aw,,, pelan-pelan nyet, sakit tau." Kata Key marah.
"iya,,,iya,,, udah hampir selesai nih." Kata Rey masih fokus dengan perban Key.

Key pun tanpa sengaja melihat wajah Rey yang sedang fokus memperbani lengannya.
"Nih, anak kalau serius luamayan juga yah,,, coba aja ni orang gak nyebelin, mungkin gua udah suka sama dia." Batin Key menatap Rey intens.

"Gua tau gua ganteng,,,," Kata Rey setelah siap dengan perban di lengan Key, dan ia langsung menolak jidat Key dengan jari telunjuknya,,,"Jangan serius banget lo ngeliatin gua, ntar lo naksir ama gua,,," Kata Rey lagi.
"Astaghfirullah,,, tabahkanlah hati hambamu ini ya Allah, hamba lagi bad mood buat berantem sama ni setan ya Allah." Kata Key cuek.
"Dasar,,, bukannya bilang makasih lo, malah ngatain gua setan lo." Kata Rey tak terima.
"Hmm,,, iya iya, makasih." Kata Key pasrah.

Rey pun kembali ke mejanya dan mengambil jaket dari dalam tasnya.
Dan ia kembali lagi ke meja Key dan memberikan jaketnya kepada Key.

"Buat apa jaket lo??" Kata Key heran.
"Buat nutupin lengan baju lo yang gua putusin." Kata Rey.
"Gausah gapapa." Kata Key menolak jaket Rey.

Naya yang melihat Key menolak jaket Rey langsung pergi kemeja Key, untuk membujuknya agar menerima jaket Rey.

"Key,, kau gila mau pulang dengan lengan bajumu yang putus kaya gitu?? Aku juga lagi gabawa jaket Key." Kata Naya.

Key pun berpikir.
"benar juga kata si Ay, nntar gua pulang di sangka gila lagi gua sama orang-orang karna gua pakai baju yang lengannya putus sebelah.." Batin Key.

"Kalau lo gamau sih gapapa,, gua gak masalah sih." Kata Rey ingin kembali kemejanya.

Key pun langsung menghentikan Rey dengan menarik baju Rey.

"Iya,,,iya,, gua pinjam ya buat pulang." Kata Key agak memelas.

Rey pun tersenyum miring.
Ia memiliki ide jahil di otaknya.

"Lo harus minjem pakai kata-kata gini nih "Rey yang ganteng, baik hati, dan tidak pelit,, gua pinjem ya jaket elo." Terus lo harus jadi babu gua selama seminggu, gimana??" Kata Rey.
"Woy,,, lo niat minjemin gua gak sih??" Kata Key, emosi.
"Kalau lo gamau sih terserah,, gua gamasalah." Kata Rey.

Key pun berpikir keras.
"Sial,,, pake-pake jadi babu dia lagi, malah gua belum punya temen satupun kecuali Naya." Batin Key.

"Hmm,,, yaudah deh, cepetan minjem jaket elo." Kata Key terpaksa.
"Mana kata-kata yang gua suruh??" Kata Rey.

Key membuang nafasnya pasrah.

"Rey yang ganteng, baik hati, dan tidak pelit,, gua pinjem ya jaket elo ya." Kata Key dengan senyum yang di buat-buat terpaksa.
"Nih,,, lo balikin besok, harus bersih dan wangi,,, awas lo kalau gak bersih, gua tambah waktu lo jadi babu gua, elo sih pakek nolak-nolak tadinya, kena lo kan. Hahahaha." Kata Rey sambil tertawa mengejek Key.
"Iya,,iya,,, nyesel gua nolak tadi." Kata Key pasrah.

***

Jadwal kelas Key hari ini pun sudah habis.
Ia langsung mengajak Naya untuk pulang.
Saat mereka sampai di parkiran Key langsung teringat, bahwa tadi sepedanya menggores mobil seseorang.
Dan ia juga baru ingat bahwa itu adalah mobil milik Rey.

I LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang