Alleindra

Chapter I

Retrouvailles (n.)

The happiness of meeting or finding someone again after a long separation

[FRENCH]

-----

[Al's POV]

Aku pikir, datang kesini adalah keputusan yang terbaik.

Tadinya.

Tadinya, ku pikir aku hanya perlu menyingkir sejenak. Menyingkir dari gilanya rutinitas hidupku di ibu kota. Menyingkir dari kesibukanku sebagai seorang legal in house counsel di sebuah perusahaan start-up, dan sebuah production house. Ya, 2 perusahaan sekaligus. Belum lagi, jabatanku sebagai co-founder sebuah perusahaan e-commerce di bidang fashion yang baru berjalan setahun belakangan. Pekerjaanku – I mean, jobs, pekerjaan-pekerjaanku – itu, membuatku, bisa dibilang, sama sekali tidak mempunyai waktu luang.

Paling tidak, selama 2 tahun terakhir.

Aku tahu, ada banyak pertanyaan yang muncul dari pekerjaanku itu. Misalnya, bagaimana aku bisa memiliki pekerjaan sekaligus. Untuk yang belum tahu, in house counsel ada yang bekerja seperti freelance, tidak terikat. Di perusahaan start-up yang bergerak di bidang perdagangan retail perhiasan, aku hanya perlu bekerja ketika ada RUPS, Rapat Umum Pemegang Saham, atau hal-hal lain yang membutuhkan analisis legal yang lebih mendalam. Untuk bagian remeh temeh seperti review agreement, update peraturan pemerintah terbaru, filing dokumen atau kegiatan administratif lainnya, apalagi print dokumen atau tanda tangan direksi, aku berkoordinasi dengan legal officer kantor tersebut, seorang fresh graduate yang mungkin belum setahun lulus kuliah dan mendapatkan gelar Sarjana Hukum-nya.

Meski seperti freelance, bukan berarti aku tidak ke kantor. Aku datang minimal 2 kali dalam seminggu, dengan gaji per bulan yang sudah bebas dari pajak dan iuran BPJS-ku, baik kesehatan maupun ketenagakerjaan. Bayaranku bisa bertambah apabila aku datang lebih dari 3 kali seminggu, lembur di kantor, dan tugas luar kantor. Juga luar negeri, kalau-kalau aku perlu ke kantor pusat di Singapura. Pekerjaanku yang ini, sudah berlangsung lebih dari setahun.

Sementara di production house yang juga baru berkembang setahun belakangan ini, tugasku justru lebih terkait perjanjian. Aku harus menjamin draft-draft perjanjian mereka cukup melindungi mereka, namun tidak terkesan merugikan sutradara, penulis, crew, atau pihak lain yang ikut dalam pembuatan film ataupun sinetron yang mereka kerjakan. Mereka tidak memiliki orang legal khusus, hanya seorang wanita berumur 24 tahun, 3 tahun lebih muda dariku, yang bertugas sebagai HR dan legal, karena urusan legal memang semata-mata hanya urusan kontrak. Tri atau Trifanny – demi apapun, awalnya ku kira namanya Tifanny, dan beberapa kali salah menyebut namanya, sebelum dia akhirnya menghubungiku via whatsapp yang membuat aku menyimpan kontak nya dengan nama yang benar – memang lulusan hukum, namun lebih sering mengerjakan pekerjaan HR, khususnya payroll, worksheet crew, dan lain-lain. Tapi dia masih bisa diandalkan untuk membuat agreement dengan format template yang sudah kubuatkan, untuk kemudian dikirim kepadaku terlebih dahulu untuk di-review, sebelum di-print dan ditandatangani.

Untuk ini, aku tidak perlu ke kantor sama sekali, karena tugasku hanya memastikan agreement sudah benar, tidak ada typo atau hal yang terlupa, atau bagian yang masih kosong dan belum diisi. Aku bisa melakukannya dalam taksi, atau mobil yang kusewa lewat aplikasi online yang marak belakangan ini, melalui ponselku atau ipad yang memang selalu kubawa-bawa. Meski begitu, jika aku belum approve, perjanjiannya tidak akan di-print.

Untuk yang ini, aku juga dibayar bulanan, meski awalnya aku dibayar berdasarkan agreement yang aku review. Tapi, saat mereka benar-benar di puncaknya sekitar setahun yang lalu – dengan 4 project film berjalan dan 3 sinetron stripping – membayarku per agreement membuat mereka – kurasa – sedikit mengalami kerugian. Belum lagi, mereka punya sedikit masalah hukum dengan pihak berwenang saat itu – menggunakan binatang yang dilindungi dalam sebuah adegan sinetron, yang membuat mereka mendapat gugatan kecil dari komunitas pecinta binatang – sehingga memerlukan bantuanku sebagai perwakilan, yang mana, itu di luar job desc-ku saat itu. Aku men-charge mereka cukup lumayan waktu itu – cukup untuk membeli iPhone keluaran terbaru saat itu, ditambah beberapa barang lain – hanya untuk tugas itu.