Kalverliefde (n.):
The temporary affection and infatuation usually experienced by two people in love.
[DUTCH]
-----
[Rei's POV]
Bagaimana mungkin aku tidak mengetahui hal ini? Bagaimana mungkin aku tidak mengecek pamflet, brosur atau apapunlah namanya, yang menginformasikan acara ini?
Bagaimana mungkin aku tidak tahu, bahwa Al adalah salah satu pembicara dalam acara ini?
Wanita itu tidak habis-habisnya memberikan kejutan. Dan, membuatku bangga.
Dia bukan lagi Al, gadis menggemaskanku dulu. Dia sekarang Ibu Alloina, co-founder sebuah fashion e-commerce, yang juga suka membagikan ilmu hukumnya dalam bidang start-up, dan bidang lain juga, dan bahkan sekarang pembicara di acara ini. Dia sudah berubah menjadi wanita kuat yang hebat.
Tidak pantas disandingkan dengan aku yang masih begini-begini saja.
Al terlihat santai tapi juga serius di depan sana, menjelaskan pengalamannya yang berasal dari bidang hukum, tapi lalu terjun ke bisnis ini. Dia menjelaskan beberapa pekerjaan sampingan yang masih dipegangnya hingga sekarang, dan kemudian, kembali berfokus pada start-up. Setelah sesi ini, memang selanjutnya adalah yang paling ditung-tunggu, yaitu networking. Dan, bagian ini juga tidak seperti seminar serius lainnya. Ini lebih seperti bincang-bincang, dan memang sangat santai.
Di depan ada 3 orang yang menjadi semacam bintang tamu: Al sebagai co-founder dan juga mengurusi legal, seorang VP Marketing perusahaan transportasi online, dan CFO fintech sebuah website crowfunding. Ini sesi untuk selain CEO's dan CTO, karena, dua posisi itu, justru merupakan fokus diadakannya acara ini. Mencari CEO dan CTO, tapi tidak melupakan divisi lain yang juga penting, meski kadang dianggap kurang dibutuhkan karena bukan core dari perusahaan di bidang seperti ini.
Chris di sebelahku, akhirnya bertanya, ketika sesi Al selesai. Tadi, ketika memperkenalkan para 'bintang tamu', aku memang otomatis bersuara.
"Lo kenal sama yang cewek itu?"
Al memang satu-satunya perempuan, selain si MC. Dua lainnya adalah laki-laki.
"Oh, eh, iya, kenal," kataku sambil tersenyum kecil.
Sebenarnya, lebih dari hanya sekedar 'kenal'.
"Lah? Kenal dimana?"
"Jaman kuliah dulu," kataku tanpa memberi penjelasan lebih. Chris mau tau yang sebenarnya?"
"Wah, keren juga," katanya, sementara aku hanya tersenyum kecil dan mengangguk.
"Lo udah ada koneksi dong? Coba nanti siapa tau dia bisa ngenalin kita sama orang VC yang invest di dia," kata Chris lagi. Sementara aku hanya menoleh ke sebelahnya dan memasang senyum terpaksa.
Kayak Al mau ketemu aja sama gue, batinku.
===
[Al's POV]
Aku selesai memberikan materi singkatku, dan salah seorang panitia mendatangiku, untuk memberi kunci kamar untuk hotelku malam ini.
"Hai, Al, ini kuncinya. Kamu sekamar sama Reyna dari Payfast. Orangnya baru datang nanti jam 7an mungkin, soalnya dia dari Malaysia. Gapapa kan? Soalnya yang cewek cuma kalian berdua,"
Seorang perempuan yang, ku taksir umurnya baru sekitar 25 tahun, mendatangiku setelah aku turun dari stage. Kalau tidak salah, namanya Windy. Aku sudah diinfokan Delia kemarin, dan beberapa kali pernah berhubungan dengannya lewat telpon. Dia pengurus persatuan perusahaan e-commerce di Indonesia, dan juga panitia acara ini.
![](https://img.wattpad.com/cover/101838845-288-k778013.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Alleindra
RomanceDulu, seorang wanita datang ke Al dan mengatakan bahwa dia hamil, anak Rei. Itu membuat dia putus dengan Rei, dan membuatnya tidak berhubungan dengan pria manapun selama 5 tahun lebih. Sampai kemudian Bas datang. Sekarang, seorang wanita datang ke...