Onsra (v.)
To love for the last time - a bittersweet feeling of knowing that a love wont last.
[BORO / INDIA]
-----
[Al's POV]
"If two people are meant to be together, eventually they'll find their way back"
Aku bahkan harus mem-pause Gossip Girl yang sedang berlangsung di layar ponselku. Malam seperti ini, biasanya aku merebahkan diri di kamar, menonton dari movie-on-demand app yang ada di ponselku. Setelah selesai menonton ulang Pretty Little Liars dari pilot episode di minggu pertamaku ada disini, aku berpindah ke Gossip Girl, serial yang benar-benar membuat aku kecanduan di awal kuliahku dulu.
Dan kata-kata Chuck Bass barusan, membuat aku harus menghentikan episode itu untuk beberapa saat, untuk meresapi dalam-dalam kalimat yang barusan diucapkannya itu.
Aku tidak akan berbohong. Kalimat ini dulu sering sekali kuucapkan layaknya mantra. Setelah Reindra lulus kuliah dan harus kembali ke Semarang selama sebulan penuh, aku, di masa-masa remaja akhirku yang akan ditinggalkan pacar, menulis kalimat ini dalam semua benda yang akan ku berikan padanya. Annual planner, sebuah buku tentang fotografi, dan hoodie biru navy bermerk salah satu distro Bandung saat itu.
Seolah-olah kami akan berpisah lama, padahal kami bahkan tidak putus.
Reindra hanya harus ke Semarang setelah wisuda, paling tidak sebulan lamanya, lalu kemudian mencari kerja di Jakarta. Apabila tidak mendapatkan pekerjaan, dia akan bekerja di tempat ayahnya, atau dikirimkan ke luar negeri untuk sekolah lagi. Itu rencana ibunya.
Yang dulu itu, berakhir dengan, Reindra ke Semarang selama sebulan, lalu diterima bekerja di sebuah kantor akuntan publik yang sangat besar, salah satu dari 5 besar di Indonesia, dengan jam kerja yang gila-gilaan di 6 bulan pertamanya bekerja, tanpa libur, tanpa cuti, yang membuatku protes habis-habisan. Meskipun kemudian, tidak lama, dia memang menemuiku, dan ku dengar, keluar dari kantor itu tidak lama setelah pertemuan pertama kami sejak dia bekerja itu.
Setelah 7 bulan tidak bertemu sama sekali.
Lagi-lagi aku malah memikirkan Reindra dan masa lalu kami. Bukannya Bas dan masa depan kami.
Aku mendengus sedikit. Bas dan masa depan kami. Harusnya aku menempatkan tanda tanya di belakangnya, dan bukan tanda titik. Karena, Bas dan masa depan dalam satu kalimat, memang harus dipertanyakan. Belum bisa dipastikan.
Aku mendengar ketukan di pintu, dan tak lama, kepala Bi Uda melongok masuk.
"Belum tidur, Al?"
Aku menoleh dan tersenyum. Bi Uda membuka pintu sedikit lebih lebar, lalu masuk ke dalam.
Kamar ini adalah kamar terbaik di rumah ini. Sejak kakiku menjejak tanah Medan 2 minggu lalu, aku langsung menelpon Bi Uda, dan bilang akan menumpang di rumahnya. Di Kabanjahe, rumah yang dulunya adalah rumah Bulang*1* dan Biring*2* ini, sekarang menjadi rumah Bi Uda, adik papa. Anak keempat dari lima bersaudara, Bi Uda satu-satunya saudara papa yang masih tinggal di Kabanjahe dan menjaga rumah ini. Adik papa yang terakhir, yang ku panggil Pak Uda, sekarang di Riau dengan seluruh keluarganya, 2 orang adik sepupuku. Sedangkan papa yang merupakan anak kedua, di Jakarta. Anak pertama, kakak perempuan papa, sudah meninggal sekitar 4 tahun lalu, dan sebelumnya tinggal di Medan. Semua anaknya sudah berumah tangga, dan bahkan 1 orang tinggal di Malaysia. Adik papa yang tepat di bawahnya, juga tinggal di Jakarta, walaupun rumah kami tidak terlalu dekat.
Jadi, sudah tidak ada orang lagi di Medan. Maka aku memilih langsung pergi ke Kabanjahe, dan akan tinggal disini untuk sementara waktu.
Begitu aku mengatakan aku sudah sampai di bandara, dan akan ke Kabanjahe, Bi Uda langsung membereskan rumahnya, merapikan kamar yang sebenarnya kamar tamu karena dulunya kamar papa – sebagai anak laki-laki paling tua – dan memang kamar paling besar dan bagus di rumah ini. Terletak di lantai 2 dan di tengah, sementara di bagian depan rumah, di lantai bawah, sudah disulap sedemikian rupa, untuk bisnis gas dan air minum isi ulang yang dijalankan Bi Uda sebagai usahanya. Kamar mereka sendiri – Bi Uda dan suaminya, serta 2 anaknya – ada di bawah, di belakang. Di atas memang hanya ada 2 kamar, 1 kamar ini, dan yang lainnya adalah ruangan kecil yang kadang berfungsi sebagai gudang, dan kadang ruang belajar anak-anaknya yang masih duduk di bangku SMP kelas 2 dan SD kelas 6.

KAMU SEDANG MEMBACA
Alleindra
RomanceDulu, seorang wanita datang ke Al dan mengatakan bahwa dia hamil, anak Rei. Itu membuat dia putus dengan Rei, dan membuatnya tidak berhubungan dengan pria manapun selama 5 tahun lebih. Sampai kemudian Bas datang. Sekarang, seorang wanita datang ke...