"Maaaaaa! Farid pulang!" teriak Farid yang sedang berjalan dari pintu garasi menuju pintu masuk.
"Dari mana aja Far? baru pulang jam segini?"
"Diput kan sakit mah, jadi aku mesti jagain"
"Lah kok kamu ga kasih tau mamah kalo Cindy lagi sakit?"
Selin dan Farid berjalan masuk ber-iringan.
"Mama ga pernah nanya sih" Farid membanting tubuh lelah nya di sofa.
"Iya tapi kan kamu harus terbuka dong sama mamah, masa mamah harus nanya dulu baru kamu mau ceritain semua hal yang lagi kamu alamin" Selin bicara tanpa ambil nafas.
"Iya iya ga lagi-lagi deh" Farid menjawab malas perkataan Selin dan berniat membuka baju nya.
"Eeeeeeeitss!!" Selin menjulurkan jari telunjuk nya ke arah Farid.
"Kenapa sih Ma?"
"Itu kamu kebiasaan deh. Kalo buka baju ga liat-liat tempat"
Farid tertawa kecil kemudian berjalan kearah tangga mendekati Selin, "Mama bawel deh," Ujar Farid sembari mencium pipi Mamah tersayang nya itu kemudian langsung lari menaiki tangga, menuju kamar nya.
Selin hanya menggeleng kan kepala melihat tingkah anak laki-lakinya itu.
•••••
Gold jewelry shining so bright
Strawberry champagne on ice
Lucky for you, that's what I like, That's what I like
Lucky for you, that's what I like, that's what I like
Sex by the fire at night
Silk sheets and diamonds all white
Lucky for you, that's what I like, that's what I like
Lucky for you, that's what I like, that's what I like ...Terdengar alunan musik cukup kencang dari kamar Farid.
Handphone gw dimana yak? Farid bertanya pada diri nya sendiri.
Farid menuruni anak tangga mencari Selin.
"Hayo! cari apa kamu?" Selin yang tiba-tiba muncul dari balik tangga sontak mengagetkan Farid.
"Ah.. itu.. Mama ada liat handphone Farid ga?" Farid menutupi keterkejutan nya.
"Engga tuh? coba liat di mobil gih" Saran Selin.
Farid tak menjawab, Ia langsung lari menuju garasi untuk mencari hape nya.
🏡🏡🏡
Sejak Farid pergi meninggalkan rumah Cindy, Cindy sibuk membuka tutup layar hape nya. Hanya untuk mengecek apakah Farid menge-chat-nya atau tidak.
Alhasil Nihil. Tidak ada kabar dari Farid. Cindy merasa khawatir, dan memutuskan untuk menghubungi Farid.
Tut... tut... tut...
Nada tunggu di hape Cindy terus berbunyi.
Kring!!! Kring!!! Kring!!!.
Suara keras handphone berbunyi di dalam kamar Cindy menandakan ada telpon masuk. Cindy merasa itu bukan suara dari handphone milik nya.
Lah? ini kan handphone Gepar? pantesan dia ga ada kabar, orang handphone nya disini. Ujar Cindy dalam hati. Cindy memasang wajah datar nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAIN
Teen FictionGeo farid alvaro, sang lekaki cuek pembenci hujan. Mempunyai sifat yang dingin dan multitalent membuat Farid menjadi idaman para wanita. Cindy putri cantika, sang wanita tomboy penyuka hujan. Memiliki banyak bakat terpendam, terbilang cuek dan sulit...