Mereka menghitung bersamaan, "Satu... Dua... Tiga..!"
"LO!" kata Farid dan Cindy serentak membuat mereka saling tatap namun dengan tatapan tak percaya.
"Ciyeee.. samaan... Jangan jangan kita Jooo.." Goda Cindy. "Jomblo" sambung Cindy lagi dengan tawa kecil nya, Farid juga ikut tertawa.
Mereka meminum Coffe nya lagi.
"Gue nyaman sebagai sahabat kok sayang sebagai sahabat ke lo" Ujar Cindy.
"Oh.. Kalo gue lebih gimana?" Tanya Farid,
Belum sempat Cindy menjawab Farid menimpal lagi "Bercanda haha" Farid tertawa kecil "Emang jatuh cinta itu gimana sih?" tanya Farid dengan wajah polos nya.
"Gua sih pernah baca buku ya, katanya kita bakal kepikiran orang itu terus.. dan abis itu kalo kita lagi deket dia atau pas lagi ga sengaja mikirin orang itu.. detak jantung kita itu kerasa cepet banget dan gak beraturan. ditambah rasa aneh yang kita ga tau itu rasa apa, kadang kita suka mikirin orang itu sampe kita senyum senyum sendiri, Itu sih kata buku yang pernah gua baca waktu itu" Jelas Cindy.
"Ohh" Farid hanya menjawab singkat.
"Lo pernah denger sahabat jadi cinta?" tanya Farid.
"Pernah"
"Dan lo percaya?"
"Ya percaya lah emang kenapa?" tanya Cindy balik.
"Gapapa, kenapa? dan apa alesannya sampe lo percaya?" tanya Farid lagi.
"Karna cinta itu dateng dengan sendiri nya, entah sama siapa? entah kapan? entah dimana" jelas Cindy, "Cinta ga pernah salah, cuma emang kadang kita jatuh cinta sama orang yang salah" Jelas Cindy lagi.
Lagi - lagi Farid tak mengerti, "Jatuh cinta sama orang yang salah? maksud nya?" Farid menatap Cindy dengan alis dinaikan sebelah.
"Ya salah aja, kita cinta, kita sayang, kita nyaman sama orang itu? dan orang itu ga ngerasain apa yang kita rasain, kalo di bayangin .. kek nya sakit deh" Jelas Cindy sambil tertawa kecil.
Bibir Farid membentuk "O" dan mengangguk menandakan mengerti. "Lo kek pakar cinta yak? kek ngerti semuanya, padahal lo nya aja masih jomblo wkwk" Ujar Farid sambil tertawa.
Tiba - tiba saja Farid menundukan kepalanya dengan wajah sedih.
"Lo kenapa?" Tanya Cindy bingung melihat ekspresi Farid.
"Gua takutt" jawab Farid, "Takut apa?" balas Cindy, "Takut kalo jodoh gua belom lahir, dan gua harus nunggu dia gede dulu" Jawab Farid polos.
"Kok lo pea sih Par!" Jawab Cindy dengan tawa nya sambil menepuk pelan bahu Farid.
"Emang" Jawab Farid polos, "Yaudah pulang yu udah jam berapa, ujan juga udah berenti" Ajak Farid.
"Kuy lah".
---
Diperjalanan Cindy merasa bosan lagi. Kemudian muncul ide nakal Cindy, alhasil???
PRAK! PAK! DUM! PAK! TAK! DUM! TAK!
Suara itu mengagetkan Farid, ternyata Cindy sedang asik menepuk - nepuk Dashboard mobil nya.
"Hadeh kumat ni Curut" Ejek Farid dengan mata yang masih fokus menatap jalanan.
"Bodoo" Ujar Cindy tak peduli dan masih menepuk - nepuk dashboard mobil itu.
"Mending setel lagu gih, dari pada ga ada kerjaan gitu" Ujar Farid.
Cindy pun langsung menghidupkan musik, Ia memilih milih lagu dan Ia menemukan lagu yang pas.
Lihat awan di sana
KAMU SEDANG MEMBACA
RAIN
Novela JuvenilGeo farid alvaro, sang lekaki cuek pembenci hujan. Mempunyai sifat yang dingin dan multitalent membuat Farid menjadi idaman para wanita. Cindy putri cantika, sang wanita tomboy penyuka hujan. Memiliki banyak bakat terpendam, terbilang cuek dan sulit...