30 » Penenang «

1.1K 42 2
                                        


🎵 You are the reason - Calum Scott

Gue harus gimana anj!? Farid berteriak dalam hati, sembari mengepalkan kedua tangan nya dengan keras.

"Kamu tidak memperhatikan saya Farid?" Teriak Bu Rona, Farid masih melanjutkan lamunan nya.

Brak!!!

"FARID!!" teriak Bu Rona sembari menggebrak meja nya.

"Eh iya bu? kenapa?" Farid terkaget. "Kamu dari tadi tidak memperhatikan pelajaran saya?" Tanya Bu Rona.

"Iya bu, Maaf" Farid hanya menjawab singkat. " Hari ini kamu tidak perlu mengikuti pelajaran saya, silahkan keluar" Farid dengan cepat berdiri dan berjalan menuju keluar kelas dan tidak menghiraukan omongan Bu Rona.

Farid melirik arloji nya, waktu menunjukan pukul 13.24.
Baru jam segini lagi, balik kali ya? Farid berjalan menuju keluar gerbang sekolah. Langkah Farid terhenti di depan perpustakaan. Ah gue ke perpus aja deh, Farid berjalan masuk ke dalam perpus.

Farid mencari tempat yang menurutnya nyaman untuk menyendiri. Farid melihat ada wanita bertubuh kecil di pojokan lemari buku di perpustakaan itu.

 Jam segini sendirian di perpus? tuh cewe madol? Farid bertanya pada diri sendiri, Bodo lah, ngapain juga gue peduli. Farid berjalan menuju soffa yang ada di pojok kanan perpustakaan itu. Farid mengambil satu buku dan menutupi mukanya dengan buku itu sembari memejamkan matanya.

~~~

30 Menit Kemudian.

"Kak?"

Farid terkejut saat menyingkirkan buku yang ada di atas wajahnya dan melihat ada wanita yang ia lihat di pojokan perpustakaan tadi.

"Iya, kenapa?" Tanya Farid.

"Udah mau pulang ka, perpus mau ditutup"

"Eh iya makasih" Jawab Farid cuek. Wanita yang memiliki rambut lurus sedikit pirang itu meninggalkan Farid begitu saja.

"Bentar, nama lo siapa?" Tanya Farid dingin.

"Clara ka,"

"Oh, gue Farid kelas 12 Ipa 1" Farid mengulurkan tangannya.

"Oh iya ka,"

"Lo kelas berapa? gue belum pernah liat lo sebelumnya, lo kelas berapa?"

"Kelas 11 IPA 2 ka"

"Oh," Jawab Farid dingin. Bocah ngomong irit banget yak, Gumam Farid.

"Udah ka nanya-nanya nya?" Tanya Clara.

Lah iya ngapain gue nanya-nanya begini ya. Farid merasa tengsin sendiri. "Eh iya makasih ya"

"Iya ka" Wanita bernama Clara itu berlari keluar perpustakaan dengan membawa satu buku tebal seperti diary.

•••

Cittt!

Suara cengkraman rem motor Farid terdengar cukup keras saat berhenti didepan rumah Cindy. Farid memarkirkan motor kesayangan nya di depan gerbang rumah Cindy.

Semoga aja kali ini dibukain, Farid amat sangat berharap agar dibukakan pintu oleh Satpam dirumah Cindy.

"Permisi pak" Farid mengetuk pelan kunci motor nya ke gerbang besi rumah Cindy.

RAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang