"Sekali lagi gua minta maaf karna kelakuan anak gua Ton"
"Iya Vin santai, mungkin dia kaget aja"
"Nanti gua bicarain sama dia lagi Ton, gua lusa udah mau berangkat lagi"
"Iya Vin, Ohiya kita pamit ya? udah mau magrib juga"
"Okeoke,"
"Sel kita pamit" Pamit Ratna.
"Iya ti ati ya"
"Tan Silvia pulang ya" Pamit Silvia.
"Iya iya hati hati ya sil"
"Iya tan."
Mereka masuk ke mobil dan melambaikan tangan ke arah keluarga Farid dan sampai akhirnya mobil Sartono menghilang dari pandangan mereka.
"Ma Sesil kekamar ya"
"Iya"
"Farid bener-bener kurang ajar Papa ga abis pikir sama anak itu!" Gerutu Kelvin.
Kelvin memang berwatak keras kepala, Kelvin sering kali mengambil keputusan dengan gegabah tanpa memikirkan orang lain.
"Farid kan emang dari kecil gak suka di atur-atur pah." Ujar Selin, "Apa lagi pake cara yang keras" Tambahnya.
"Ya tapi kan ini buat kebaikan dia kedepannya, biar dia ga salah pilih pasangan"
"Kenapa ga nanti aja pah jodoh-jodohin mereka? kan mereka masih kelas dua SMA? apa ga kecepetan?"
"Sartono itu pemilik perusahaan besar yang mau memberi dana tambahan buat kemajuan perusahaan papah Ma?" Tutur Kelvin, "Kalo sampe papa ngecewain dia semua dana yang dia kasih bakal di tarik lagi. Dan dia yang minta perjodohan ini, dia bakal sekolahin anak nya di London" Sambung nya.
"Trus apa hubungannya? kenapa harus sekarang perjodohannya dilaksanain.?"
"Ya papah butuh dana dari dia mah, mamah ngerti dong? perusahaan papa sekarang lagi dalam masa krisis, hampir bangkrut?. Papah takut kita beneran bangkrut dan biaya sekolah Sesil sama Farid harus terputus. Mama tanya kenapa harus sekarang? Sartono mau sekolahin anak nya diLondon, Dan Farid juga mau disekolahin disana sama dia biar mereka bisa selesain sekolah sama-sama. Itu semua rencana Sartono kalo papah pikir-pikir ada baik nya juga." Jelas Kelvin.
"Papah ga kasian liat Farid? dia pasti punya pilihan hidup sendiri pah" Ujar Selin.
"Apa mamah ga kasian liat papah cari dana sana sini sampe rasa nya kek mau mati? cuma ini jalan satu-satu nya ma!" Kelvin mulai kesal.
"Tapi ——
"Tapi apa lagi sih ma?!"
"Kita kan masih bisa minta tolong sama Jodi?"
"Emang dia mau?"
"Ya coba dulu lah. besok dia pulang suruh main ke sini aja gimana?
"Yaudah coba"
Jodi adalah orang tua Cindy.
Jam sudah menunjukan pukul 19.00 waktu nya makan malam.
Kelvin dan Selin sudah di meja makan.
"Maaahh!!! koper yang tadi Sesil siapin buat pulang mana ya? kek nya tadi disini deh. Besok pagi Sesil mau pulang ke kost-kost an!"
"Di bawah kasur kamu itu loh masa ga keliatan!"
"Mana??"
"Sini makan dulu tar cari lagi."
"Oookey"
KAMU SEDANG MEMBACA
RAIN
أدب المراهقينGeo farid alvaro, sang lekaki cuek pembenci hujan. Mempunyai sifat yang dingin dan multitalent membuat Farid menjadi idaman para wanita. Cindy putri cantika, sang wanita tomboy penyuka hujan. Memiliki banyak bakat terpendam, terbilang cuek dan sulit...