Cindy menunduk terdiam dengan wajah bersalah, Ia menyesal telah membuat Farid mengingat masa lalu nya itu.
----
Dulu saat umur Farid masih menginjak 8 tahun, Omah Farid pernah melarang Farid untuk main ujan-ujanan, namun Farid tetap bandel. Rumah Omah Farid di pinggir jalan. Setiap hujan turun Farid akan selalu berlari keluar rumah. Sampai pada akhirnya saat Farid sedang asik main ujan-ujanan di depan rumah nya sebuah mobil melaju dengan cepat ke arah Farid dan membuat Farid teriak "AAAAAA!!!!!!"Dengan cepat Omah Farid berlari mendorong tubuh kecil Farid. Hingga Farid terlempar cukup jauh, Farid melihat jelas Omah Farid di tabrak oleh mobil itu.
"Omahhhh!!!" teriak Farid sambil menangis. Kejadian itu terjadi saat hujan deras. Sejak Saat itulah Farid trauma dengan hujan, padahal awalnya Ia sangat menyukai hujan.
---Hujan semakin deras, Farid menatap Cindy yang masih menunduk. Farid mengacak-acak rambutnya kesal.
Tiba-tiba saja Farid menggenggam kedua tangan Cindy membuat Cindy mendongak kan kepala nya ke atas menatap mata Farid.
"Maaf gue ngebentak lo?" Ucap Farid menyesal. Cindy tetap diam, Farid tidak pernah membentak nya seperti itu, dan Cindy adalah sosok wanita yang sangat tidak suka dibentak oleh orang-orang terdekatnya.
"Gue ga pernah mau ngebentak lo kaya gini, gue ga sengaja" Farid menatap mata Cindy yang mulai berkaca-kaca. "Sumpah gue ga sengaja"Ucap Farid lagi.
Cindy tetap diam memandang mata Farid yang tajam itu, terlihat Cindy membendung air mata, menahan supaya tidak terjatuh.
Menyadari hal itu, Farid langsung menarik tangan Cindy hingga masuk ke pelukan hangat Farid. "Gepar minta maaf ya Put" pelukan Farid semakin kuat.
"Gue yang minta maaf Par" ucap Cindy pelan. Farid melepas pelukannya, Farid meletakan kedua tangan nya di pipi Cindy dan menatap Cindy "Yaudah lupain, sekarang pikirin gimana kita pulang" Farid tertawa kecil.
"Ya tunggu ujan berenti aja, kan lo ga suka ujan" Ujar Cindy.
Cindy sebenarnya tak ingin Farid berlarut-larut terus dalam kesedihan atas kejadian omah nya itu, oleh karna itu Cindy selalu mencari cara agar Farid tak lagi membenci hujan dan melupakan kejadian itu.
Secepat kilat Cindy menarik tangan Farid hingga membuat mereka keluar dari tempat berteduh nya, "Apaan sih Put? Basah nih" Ujar Farid kesal.
"Lo harus bisa rasain, Hujan ga cuma bawa kita ke arah masalalu tapi hujan juga memiliki keistimewaan tersendiri." Cindy mengarahkan kepalanya keatas menikmati tetes demi tetes air hujan yang turun.
Entah mengapa Farid diam dan meresapi ucapan Cindy tadi, Ia merasa nyaman, senang, dan bahagia saat Ia berada di dekat Cindy, walau saat hujan sekalipun,
"Mau ujan ujanan bareng gue di atas motor?"
Tawaran Farid membuat Cindy menatap Farid tak percaya, "Lo beneran?" Tanya Cindy dengan semangat, "Iya sekali ini aja" Jawab Farid sambil menyalakan motornya."Yuk" ajak Farid. Cindy naik tanpa berkata apa-apa.
Sore ini Farid benar-benar lupa atas rasa benci nya terhadap hujan.
---
"Gua pulang ya?" pamit Farid, "Iya ti ati ya?bye" Cindy melambaikan tangan ke arah Farid.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAIN
Fiksi RemajaGeo farid alvaro, sang lekaki cuek pembenci hujan. Mempunyai sifat yang dingin dan multitalent membuat Farid menjadi idaman para wanita. Cindy putri cantika, sang wanita tomboy penyuka hujan. Memiliki banyak bakat terpendam, terbilang cuek dan sulit...