15 » Penyesalan

1.5K 88 19
                                    

•••

Farid sengaja bangun siang karna ini hari Sabtu.

"FARID OI!!! MAU NGANTER GUA GA SIH!" teriakan Sesil berhasil memekakan telinga Farid.

"Mmm Berisik" Farid menutup kepala nya dengan bantal guling.

"Ih lo ya!" Sesil memukul Farid menggunakan bantal. Kamar Farid tak di kunci hingga Sesil bisa masuk sesuka nya.

"Iya iya sabar ish" Farid berbicara tak terlalu jelas karna terbekap bantal nya.

"Gua tunggu di bawah mamah sama papah udah di mobil"

"Hm" Jawab Farid yang kemudian berdiri memperlihat kan tubuh sixpack nya. Farid memang sudah terbiasa tidur tidak menggunakan baju, hingga membuat nya telanjang dada.

"Oh iya gua sayang sama lo Dek" Selin menongolkan kepala nya di pintu kamar Farid sembari nyengir dan berlari ke bawah.

"Kesambet apa kali tu orang" Farid bergumam dan mandi untuk bersiap-siap.

~~~

Farid turun ke bawah dan menghidupkan motornya.

"Eh naek mobil bego!" teriak Sesil.

"Ga ah. Gua mau naek motor. sama aja kan?" Farid menjalan kan motornya kedepan mobil ayahnya.

"Yaudah gua ikut lo" Sesil turun dari mobil dan menaiki motor Farid.

Farid menjalan kan motornya diikuti dengan mobil Kelvin.

Entah mengapa Farid sangat risih bila Kelvin ada di belakangnya saat ini. Farid menambah laju kendaraan nya.

Saat Farid ingin menyalip sebuah mobil di depan nya tiba-tiba saja sebuah mini bus melaju sangat kencang dari arah berlawanan.

"Aawass Far!!!!!"

Cittttt tar!

Seketika Farid dan Sesil terpental Kelvin dan Selin yang menyaksikan langsung anak nya kecelakaan langsung turun.

Farid bangun mendekati kakak nya yang tak sadarkan diri. "Kak..! bangun? Kak?! Kak? maafin Farid! Kak bangun please!" Farid menggoyang-goyang kan tubuh Sesil.

Terlihat banyak darah di dekat kepala Sesil, luka nya cukup parah.

"Farid kamu ga papa?" Tanya Kelvin dan Selin.

"Kakak Mah..Pah..." Lirih Farid, air matanya jatuh perlahan. Tak banyak air mata yang keluar dari mata nya namun terlihat banyak sekali kesedihan yang ada di dalam nya.

"Ayo bawa ke rumah sakit, Mah bawa Farid ke mobil duluan. Biar Papah yang angkat Sesil."

Ramai orang mengelilingi lokasi kejadian itu. Kelvin menjalan kan mobil nya dengan kecepatan yang melebihi standar.

***

"Dok bagaimana keadaan anak perempuan saya?" Tanya Kelvin.

"Maaf pak"

"Maaf kenapa Dok?"

Farid dan Selin ikut berdiri.

RAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang