Trassh! tring! duk! duk! duk!
Suara Farid dan Cindy yang tengah bermain basket.
"Akhirnya lo mau ya ujan-ujanan bareng gua!" Cindy tertawa kecil.
"Hm iyain aja deh"
"Gimana? Sekarang lo udah suka belom sama hujan?" Tanya Cindy.
"Ya gitu deh"
"Ciyeee seneng sama hujan ciyeee" Goda Cindy.
Farid hanya diam menikmati tetesan-tetesan air yang jatuh di kepala nya. Sesekali Ia menatap ke langit dan menikmati tetesan air hujan di wajah nya.
"Pulang yuk, udah mau malem nih" Ajak Farid.
"Yaudah yuk deh" Cindy mengikuti langkah Farid.
Farid menghidupkan motornya dan menjalan kan nya pelan.
"Put?" Panggil Farid.
"Oii??"
"Lo beneran sayang sama gua?"
Cindy tak menjawab.
"Ciye sayang sama gua ciyee" Farid tertawa.
"Ya iya lah rasa sayang ke sahabat itu levelnya udah sama kayak rasa sayang kita ke keluarga kita" Jelas Cindy santai.
"Ohh jadi sama kek keluarga.." Ujar Farid, "Gak mau lebih nih?" Goda Farid.
"Maksudnya?" Cindy menautkan alisnya.
"Gaaa,,, tar aja deh hehehe" Ujar Farid.
"Serah lu deh" Jawab Cindy.
***
"Main ujan-ujanan lagi?" Tanya Eva.
"Hehehe mama kayak ga tau anak nya aja," Cindy menaiki tangga dengan perlahan.
"Abis mandi langsung makan malem ya Cin," Ujar Eva.
"Cindy makan di luar mah" Jawab Cindy.
"Mau keluar lagi? ga cape? yang ajak keluar siapa? Fardi?"
"FARDI?"
"Eh Farid maksud mama"
"huft, Bukan"
"Trus siapa?" Eva menaikan alisnya.
"Aldi."
"Pacar kamu?"
"Bukan..."
"Ohh yaudah sana mandi. tar meriang."
"Iya ma" Cindy berjalan masuk ke kamar nya.
•••20 menit kemudian•••
Cindy tengah memilih-milih baju untuk Ia pakai saat makan malam bersama Aldi nanti.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAIN
Ficção AdolescenteGeo farid alvaro, sang lekaki cuek pembenci hujan. Mempunyai sifat yang dingin dan multitalent membuat Farid menjadi idaman para wanita. Cindy putri cantika, sang wanita tomboy penyuka hujan. Memiliki banyak bakat terpendam, terbilang cuek dan sulit...