Sejak pulang dari salon Jongin terus diam dengan wajah bete. Rasti jadi bingung dengan perubahan sikap suaminya, tapi Rasti masih berusaha bersikap biasa saja. Nggak enak juga kalau sampai berantem di depan anak-anak.
Sekarang mereka di kamar berdua karena Taeoh dan Alen udah tidur di kamar masing-masing.
"Kamu kenapa sih mas?" tanya Rasti sambil beresin baju Jongin yang dia taruh gitu aja di ranjang. Kebiasaan Jongin ini sangat dibenci Rasti. Tapi Rasti enggan marah karena sepertinya emosi Jongin lagi nggak baik-baik aja.
"Aku capek, mau mandi terus tidur.." Jongin berlalu gitu aja nyuekin Rasti.
Rasti mengerutkan keningnya. Ia semakin heran dengan sikap suaminya.
Selang 10 menit Jongin udah keluar dari kamar mandi dengan wajah yang keliatan lebih fresh. Rasti duduk di pinggiran ranjang sambil natap Jongin, tapi Jongin sama sekali nggak notis. Biasanya kalau Rasti ngeliatin Jongin kayak gini langsung digodain, apalagi kalo lagi topless gini.
"Mas, kamu marah sama aku?"
Jongin diem aja. Ia malah jalan ke lemari buat ambil kaos lalu ia pake.
Rasti berdiri dari duduknya dan mengahampiri Jongin.
"Mas," Rasti pegang lengan Jongin lalu Jongin langsung lepasin pegangan Rasti.
"Jadi sehun sering video call sama kamu?" Jongin mentap Rasti tajam.
Rasti cuma jawab dengan anggukan.
"Kenapa kamu nggak pernah bilang?" lanjut Jongin.
"Buat apa? Aku pikir itu bukan sesuatu yang penting. Lagian apa salahnya seoarang sahabat menghubungi sahabatnya?"
"Sehun hampir aja jadi suami kamu kalo kamu nggak lupa." ketus Jongin.
"Ya Tuhan jadi kamu cemburu?" Rasti senyum kecil liat suaminya. Ternyata suaminya ini cukup pencemburu juga.
Jongin diem aja dan langsung jalan melewati Rasti yang masih terkekeh kecil. Kemudian ia langsung memposisikan dirinya tidur di ranjang.
Rasti gelengin kepalanya sambil masih senyum lembut melihat suaminya yang sedang merajuk.
"Aku sama Sehun nggak pernah punya rasa lebih asal kamu tau.." ujar Rasti sambil jalan ke arah suaminya.
Jongin mejamin matanya. Rasti tau Jongin cuma pura-pura tidur. Akhirnya Rasti pun ikut berbaring di samping suaminya.
"Bahkan pas aku sama Sehun mau akad perasaanku masih buat kamu.." lanjut Rasti sambil lirik suaminya yang masih merem.
Rasti miringin tubuhnya menghadap suaminya lalu ia cubit gemas hidung suaminya. "Walaupun kata Inggrid, Windy, sama Zahra sehun ganteng banget.. Emmm tapi Sehun emang ganteng sih--"
Jongin langsung miringin tububuhnya munggungin Rasti yang membuat Rasti cukup kaget.
'Dia marah? Kan gue belum selesai ngomong' batin Rasti.
"Aku belum selesai ngomongnya..." rengek Rasti.
"Tidur. Udah malem. Besok pagi kita mau pergi." kata Jongin datar.
Rasti mengercutkan bibirnya sebal sambil memandangi punggung suaminya.
"Seganteng-gantengnya sehun itu nggak berpengaruh apa-apa buat aku. Aku sayangnya cuma sama kamu." Rasti udah percaya diri banget setelah ngomong itu. Dia yakin abis ini suaminya bakal balik badan dan menghadap ke aarahnya.
Satu detik..
Dua detik..
Tiga detik..
Empat detik..
Lima detik..
Enam detik..
Tapi nihil. Jongin masih tetap dengan posisinya memunggungi Rasti. Rasti sampai kehabisan akal harus gimana.
Rasti juga sih yang salah. Bisa-bisanya muji mantan calon suaminya ganteng di depan suaminya. Apalagi ternyata Jongin adalah tipe pencemburu akut.
"Besok mau ketemu sama temen-temen masa kamu masih ngambek aja sih?" keluh Rasti.
Tidak ada respon dari Jongin.
"Aku kan udah minta maaf.." ujar Rasti lembut.
Masih tidak ada respon dari Jongin.
Rasti menghembuskan nafasnya pelan lalu ia mendekat ke arah Jongin yang saat ini sedang memunggunginya. Ia peluk Jongin dari belakang.
"Maaf.." bisik Rasti ditelinga Jongin. "Aku sayangnya cuma sama kamu kok. Serius!" kemudian Rasti cium pipi Jongin dan ia kembali meletakkan kepanya di atas bantal dengan tangannya yang masih bertahan memeluk Jongin.
Tanpa Rasti tau Jongin tersenyum kecil setelah Rasti cium.
"Tangan kamu ngapain itu?" gumam Jongin.
"Aku nggak ngapa-ngapain."
Karena memang faktanya Rasti nggak ngapa-ngapain. Dia cuma meluk Jongin doang.
"Jangan godain aku." ujar jongin datar.
"Aku nggak lagi godain kamu kok.."
Tiba-tiba jongin menghadap Rasti dan menindih Rasti yang membuat Rasti tersentak kaget.
"Ka-kamu mau ngapain?" tanya Rasti dengan sedikit terbata.
Bukannya menjawab Jongin malah mendaratkan ciumannya di bibir Rasti. Dan ini nggak sekedar nempel sampai membuat Rasti mendorong Jongin.
"Besok pagi-pagi kita mau pergi. Kamu jangan gila!" ujar Rasti galak yang malah keliatan lucu di mata Jongin.
"Lagian sipa suruh pake godain aku?!" jawab Jongin dengan kekehannya.
"Dih siapa juga yang godain kamu?! Kamu aja yang pikirannya ke mana-mana.."
Jongin malah senyum dan ngedeketin mukanya ke arah Rasti sampe hidung mereka bersentuhan.
"Satu kali aja.." kata Jongin dengan suara husknya.
"..."
"Janji. Satu kali doang abis itu kita tidur."
"..."
Kemudian Jongin mendaratkan ciumannya lagi di bibir istrinya dan...
Ya begitulah.. 😏😏😏