Donghae menatap penampilannya dari pantulan cermin. Ekspresinya menunjukkan ketidakbahagiaan. Padahal hari ini ia telah mendapatkan pekerjaan impiannya atau bahkan bisa dikatakan jauh melebihi ekspetasinya. Ia langsung diterima sebagai Assisten Presdir di perusahaan sebesar Shinhan Financial Group yang notabene perusahaan terbesar ketiga di Korea Selatan, sungguh lonjakan karir yang luar biasa. Andai saja orang yang akan menjadi atasannya bukanlah So Hyun, maka sekarang ia akan mematut diri di depan cermin dengan senyum ceria nan penuh kebanggaan. Ironis memang. Manusia memang tidak dapat serakah untuk mendapatkan segalanya.
"Hyung? Kau rapi sekali. Apa kau sudah mendapatkan pekerjaan?" tanya Kwangmin yang tiba-tiba masuk kamar Donghae tanpa ijin.
"Begitulah," jawab Donghae lesu.
Kwangmin mengeryit heran. Jika Donghae sudah mendapatkan pekerjaan, kenapa ia tak terlihat bahagia?
"Tapi kenapa kau tak terlihat bahagia, Hyung? Padahal, jika aku melihat penampilanmu yang begitu rapi dengan dasi, kemeja bersih, sepatu pantofel dan celana bahan seperti ini, kau pasti bekerja di perusahaan yang cukup besar."
Donghae tersenyum miris dengan membenarkan dasinya. Tidak ada yang salah dengan tebakan Kwangmin. Dirinya memang baru saja diterima di sebuah perusahaan besar, langsung menempati kedudukan prestisius pula. Assisten Presiden Direktur. Apanya yang tidak menyenangkan dari jabatan Assisten Presdir di perusahaan sebesar Shinhan Financial Group? Tapi, itu jika bukan So Hyun atasannya. Setiap mengingat, jika Donghae telah menjilat ucapannya sendiri dengan kembali lagi bekerja di perusahaan milik keluarga Kim itu, harga dirinya seakan terjerembab tak berdaya dan menyedihkan.
"Kau benar. Aku memang diterima di perusahaan besar. Kau tahu Shinhan Financial Group? Yah, aku diterima di sana sebagai asisten Presdir. Sekilas memang terlihat sangat keren, keundae, atasanku itu seorang yeoja yang menyebalkan. Jika saja bukan dia atasanku, kebahagiaanku akan terasa sangat lengkap," jelas Donghae sedikit mengeluh.
"Hahaha, yeoja menyebalkan? Sejak kapan ada yeoja menyebalkan dalam kamus hidupmu, Hyung? Bukankah semua yeoja selalu terlihat manis jika sudah berhadapan denganmu? Di mana pun kau berada semua wanita itu histeris dan bertekuk lutut jika sudah melihatmu. Apa yeoja itu adalah salah satu yeoja yang pernah kau tolak atau kau campakkan?" canda Kwangmin yang sudah sangat hafal dengan tingkah don juan Donghae.
Mood Donghae seketika berubah. Ia tertawa jengkel karena ledekan Kwangmin.
"Kau ini, memang aku sebrengsek itu? Aku tidak pernah mencampakkan yeoja manapun, jika menolak mungkin saja itu pun dengan cara yang kusinyalir tidak akan menimbulkan dendam. Tapi, kali ini, yeoja itu tidak masuk dalam kedua kategori itu. Dia itu yeoja berhati dingin aniyo dia adalah yeoja yang tak punya hati lebih tepatnya," kata Donghae yang telah selesai merapikan dasi. Ia beranjak meninggalkan cermin kemudian mengambil jas hitam yang telah ia siapkan dan juga tas kerja yang ia letakkan di samping jas kerjanya.
Kwangmin tersenyum setengah hati. Mendengar Donghae menyebut yeoja berhati dingin, ia seakan ditarik pada kenangannya ketika bertemu So Hyun di jembatan Sungai Han.
"Gadis itu ... bagaimana kabarnya?" gumam Kwangmin tanpa sadar.
"Kwangmin! Kau tidak ingin sarapan? Kenapa hanya berdiri di sana!" teriak Donghae dari pintu kamarnya.
Kwangmin tersentak. Teriakan Donghae mengembalikannya dari dunia lamunan yang sempat menariknya.
"Aaaaa ... ne. Aku segera menyusul," kata Kwangmin.
***
Menerima tawaran menjadi Assisten Pribadi So Hyun memang adalah pilihan yang salah sejak awal. Baru saja satu hari Donghae bekerja, ia sudah tak tahan. Sesuai dugaannya, So Hyun tak pernah bersikap manis. Baru kali ini Donghae menemui yeoja seperti So Hyun.

KAMU SEDANG MEMBACA
BLUE SKY
FanficHarapan ... Kim So Hyun sudah tak sudi untuk mengingatnya lagi. Harapan yang sekian lama begitu ia percayai telah mengkhianatinya dengan sangat kejam. Semenjak kematian kakaknya, Kim So Eun, gadis itu pun ikut mati. Raganya mungkin terlihat hidup, t...