January 12, 2013
Seoul_Soo Hwa pov_
“Siapa yang berani untuk membujuknya? Mendekatinya saja aku sudah takut…”
“Hmm, wajahnya memang cantik, dia juga sebenarnya baik. Tapi jika dia tidak suka dengan suatu hal pasti dia tidak akan berkata “iya”, benarkan?”
Yeoja yang menjadi bahan pembicaraan itu sedari tadi hanya menggoreskan pensil nya di atas kertas. Dia mendengar perkataan orang-orang itu, tapi dia hanya bungkam seakan tidak mendengar perkataan mereka.
Hmm, yeoja itu adalah aku. Lee Soo Hwa.
Entah apa yang mereka inginkan untukku bergabung dengan mereka.
TAP!!
“Susu strawberry dan keripik kentangmu, Mrs. Lee…”
Aku mengerucutkan bibirku pada seorang yeoja yang berdiri di hadapanku ini..
“Aku kan menitip kopi bukan susu, Si Ra..”
“Ji Na melarangku untuk membeli kopi untukmu pagi ini, dan juga kan…”
Yeoja itu adalah Si Ra. Kim Si Ra, sahabatku.
Si Ra membungkuk untuk membisikkan sesuatu di telingaku.
“Kau akan mengalami masalah di perutmu jika kau meminum kopi di pagi hari kan?”
Aku mencubit pelan tangan Si Ra. Hmm, itu rahasia memalukanku. Aku akan sakit perut dan ingin ke kamar mandi, dan kalian tau lah apa yang akan terjadi setelahnya.
“Arraseo.. Gomawo, Si Ra..”
Si Ra mengangguk.
“Kau dengar ucapan mereka?”
Aku tersenyum miring dan memulai meminum cairan merah muda ini.
“Suara mereka terdengar…”
“Kau menolaknya walaupun sebenarnya kau ingin. Hah~ itu berat kan, Soo Hwa?”
Aku tersenyum tipis.
“Hmm, di mana Ji Na? kenapa dia tidak masuk ke kelas dulu?”
Si Ra melipat tangannya di depan dadanya dan duduk di atas mejaku.
“Kau tau pasti.. Dia sedang berduaan dengan pangeran ikan nya itu..”
Aku tertawa pelan.
“Pangeran ikan itu kakak-ku, bodoh!”
Si Ra tertawa dengan responku.
“Lalu kau sendiri tidak bertemu dengan ketua OSIS kita, hm?”
“Huh~ Siwon oppa sedang di ruangan nya. Rapat. Belum bekerja saja dia sudah memiliki sifat workaholic..” keluh Si Ra.
“Tidak apa-apa, Si Ra. Berarti Siwon oppa akan jadi pemimpin yang baik nanti nya kan? Yasudah, sini duduk..” suruhku dengan dua kali tepukan di kursi nya.
Kelas kami di bagi 6 kolom yang di bagi 2. 3 kursi di sebelah kiri dan kanan, menyisakan satu jalan untuk kami ataupun guru kami berjalan. Semakin ke belakang barisan ini semakin naik, seperti ruangan seminar umum. Seperti kelas universitas di Turki ataupun di negara lain.
Aku, Si Ra dan Ji Na duduk di barisan ketiga, karena sudut pandang kami akan pas pada papan tulis. Posisi kami ada di kiri, tepat di samping jendela. Posisi favorite Si Ra, dan di posisi tengah ada Ji Na dan aku di paling pinggir. Entah kenapa kami memiliki posisi favorite tersendiri. Dan untungnya tidak pernah sama, karena pasti kami akan bertengkar.
“Good morning, Soo Hwa…”
Aku mengangkat kepalaku dan tersenyum pada Ji Na yang baru saja datang, lalu mempersilahkan nya duduk di sampingku.
“Kau tidak berangkat dengan Donghae oppa tadi?”
Aku menggelengkan kepalaku.
“Donghae oppa tadi telat bangun. Jadi, aku berangkat bersama Donghwa oppa..”
Ji Na hanya mengangguk dan tersenyum dengan jawabanku.
“Ah iya, tadi Donghae oppa menitipkan….”
Dengan cepat aku menahan tangan Ji Na dan mengisyaratkan padanya untuk diam. Dan dia mengerti.
“Good morning, class!!”
Reflex kami semua menoleh kea rah papan tulis dan memberi hormat pada Mr. Lee. Guru Bahasa Inggris kami. Dia campuran Korea dan Inggris, jadi wajahnya sangat tampan. Nama nya adalah Andrew Lee, dan dia seumuran dengan Donghwa oppa.
“Let’s start our class with….”
BRAK!!
Tiba-tiba suara pintu yang terbuka dengan terburu-buru muncul, semua pandangan menuju kea rah pintu kelas kami.
Aku hanya bisa melihat keluhan “Oh! My God” yang tertahan dari mulut Mr. Lee. Entah takut atau sudah lelah untuk menegur namja itu. Seorang namja, anak pemilik sekolah ini yang memiliki sifat dingin, tidak sopan dan kasar itu.
“You’re late again and again, Mr. Lee?”
Akhirnya Mr. Lee menegur namja itu, namja yang kebetulan memiliki marga yang sama dengannya dan juga denganku. Namja itu hanya memberi anggukan pada Mr. Lee dengan mata nya yang merah. Bukan seperti menangis, tapi terlihat seperti dia baru saja terbakar emosi tingkat tinggi.
Namja itu duduk di sampingku, di kolom ke dua kelas ini. Aku tidak hentinya menatap nya dengan tatapan pertanyaan. Hingga pandangan kami bertemu, aku membuang pandanganku dari nya dan kembali focus dengan apa yang disampaikan Mr. Lee.
***
Canteen
![](https://img.wattpad.com/cover/103395502-288-k976178.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Because Of You
FanfictionEntah sejak kapan aku mulai merasakan perasaan seperti ini lagi. Pernahkah kalian mencintai seseorang tapi kalian takut jika kalian akan meninggalkannya. Aku sangat mencintainya, aku tidak mau berpisah dengannya, aku ingin menghabiskan sisa waktuku...