Chapter. 1B

293 19 0
                                        

Note : berhubung ini FF lama aku jd mohon maklum nya ya dengan minimnya narasi dan penjelasan serta tanda baca yg masih kurang tepat^^

***

Hyukjae’s House
BRAK!!
“Tuan muda sudah pulang?”
“Aku di kamar, aku tidak mau diganggu ahjumma…”
Dengan langkah terburu-buru dan penuh emosi itu Hyukjae masuk ke dalam kamarnya dan membanting pintu kamarnya.
“Dia sudah pulang, ahjumma?”
Ahjumma Yang menoleh dengan pertanyaan seorang yeoja di belakangnya.
“Sudah, nona. Tuan muda bilang dia tidak ingin diganggu..”
Yeoja itu adalah Lee Na Ra. So Ra menghembuskan napasnya kasar dan mengambil tenaga untuk mendorong roda besar itu. Ya, Nara menggunakan kursi roda karena penyakitnya.
Tok.. Tok.. Tok…
“Hyuk, noona ingin bicara..”
“….”
“Hyuk?”
“Aku tidak mau diganggu, noona!!”
Nara menghembuskan napasnya lagi.
“Kau mau noona merusak pintu kamarmu, hm?”
Hyukjae menghembuskan napasnya kasar dan membuka pintu kamarnya dengan kasar. Dan juga dia memberikan wajah kesalnya pada noona-nya.
“Eoh? Baru sampai rumah kau memberikan wajah jelekmu itu untuk noona, hm?”
Hyukjae meninggalkan noona nya yang masih menatapnya. Hyukjae beralih untuk kembali membanting tubuhnya ke atas tempat tidur. Nara tersenyum tipis dan menghampiri adik kesayangan nya itu. Nara meraih tangan Hyukjae dan mengusapnya lembut.
“Ada apa, hm? Ada masalah di sekolah lagi? Kau bertengkar, hm? Tanganmu merah…”
Beberapa pertanyaan lanagsung ditujukan oleh Nara untuk Hyukjae yang masih enggan untuk mengeluarkan suaranya itu.
“Hyuk…”
“Can I leave this house, noona?”
“Are you want to leave me alone?”
Hyukjae menghembuskan napasnya kasar dan mengubah posisi nya menjadi duduk berhadapan dengan noona nya.
“Kau ikut denganku, noona. Kita tinggalkan rumah ini ya?”
Bujuk Hyukjae dengan suara yang lembut untuk noona nya. Nara menggelengkan kepalanya tidak percaya dengan perkataan Hyukjae.
“Tidak, Hyuk. Sampai kapan pun noona tidak akan meninggalkan rumah ini. Apa kau tidak memikirkan perasaan eomma nanti, apa kau…”
“UNTUK APA AKU MEMIKIRKAN PERASAAN ORANG-ORANG YANG MENELANTARKANKU!!”
“Hyuk…”
“Siapa yang aku sebut sebagai ‘eomma’ dan ‘appa’, hm?”
“Mereka tidak ingin seperti ini, Hyuk. Dengarkan noona..”
“Ani, mereka bukan orang tua ku. Mereka hanya mengira aku hanya membutuhkan uang mereka, noona. Mereka tidak pernah memperhatikanku sebagai anak. Appa.. appa hanya bisa memukulku jika ada masalah yang terjadi padaku tanpa tau apa alasanku kan? Bahkan dia sering membawa wanita itu ke sini. Penyakitmu juga sering kambuh karena itu kan.. Kenapa kau masih ingin bertahan di sini noona!!!”
“KARENA AKU BUTUH BIAYA UNTUK BERTAHAN HIDUP!!”
“Aku bisa mencari uang untukmu…”
“KAU KIRA KAU SIAPA BISA BERKATA SEPERTI ITU, HA? BAHKAN KAU… aaa…aaaa…”
“Noona?”
Nara kejang. Penyakitnya kambuh lagi.
Hyukjae panik melihat Nara yang seperti ini. Dengan napas yang terengah-engah Hyukjae mencari kain untuk dililitkan di mulut Nara.
“Noona, tenang. Maafkan aku, noona.. AHJUMMA!!!!!!!!!!”
***
Donghae&SooHwa’s House
07.00 pm KST
“Bagaimana nilai kalian, sayang?”
“Sejauh ini baik, eomma..”
Jawab Donghae.
“Soo Hwa.. Bagaimana dengamu, sayang?”
Soo Hwa tersenyum tipis.
“Baik juga, eomma. Eomma.. Eomma menyetujui kan jika aku menjadi perawat tetap di bagian kesehatan sekolahku?”
Eomma menghentikan aktivitasnya dan menatap Soo Hwa serius.
“Aku hanya bekerja sampai jam sekolah selesai, eomma..”
Jawab Soo Hwa yang seakan mengerti dengan tatapan serius eomma nya itu. Eomma nya tersenyum dan mengangguk.
“Baiklah, tapi jika ada masalah eomma tidak akan segan-segan untuk menghentikanmu, hm?”
Soo Hwa mengangguk.
“Kalau begitu kalian sudah selesai kan? Eomma juga sudah. Eomma duluan ke kamar ya? Masih ada yang harus eomma kerjakan. Selamat malam anak kembarku…”
Donghae dan Soo Hwa tersenyum. Tidak lama setelah eomma-nya meninggalkan meja makan, Donghae pun meninggalkan Soo Hwa tanpa satu katapun. Soo Hwa menghela napasnya dan mengambil langkah untuk menuju kamar Donghae.
Tok.. Tok.. Tok..
“Masuk!”
Dengan satu dorongan Soo Hwa membuka pintu kamar Donghae. Donghae menoleh sekilas dan kembali fokus dengan aktivitas nya.
“Oppa, masih marah padaku?”
“Marah untuk apa?”
“Untuk masalah di kantin tadi..”
Donghae terkekeh.
“Untuk apa marah? Itu kan kewajibanmu untuk meminum obatmu sendiri kan?”
Raut wajah Soo Hwa sudah berubah muram, lebih tepat nya dia sudah siap untuk menangis.
“Bukan itu, tapi karena aku berteriak pada oppa. Maafkan aku..”
Tes..
Satu tetes… Dua tetes.. Tetesan itu lalu berubah menjadi aliran air mata yang bersumber dari mata Soo Hwa.
“Aku tau ini bukan sekali dua kali nya aku seperti ini, oppa. Maafkan aku.. Aku hanya bosan meminumnya…”
Donghae tersenyum.
“Kemarilah..”
Soo Hwa menatap Donghae yang sudah menepuk tangan nya tepat di kasurnya, menyuruh Soo Hwa untuk duduk di samping nya. Soo Hwa sudah duduk di samping nya, Donghae tersenyum dan meraih sesuatu di dalam laci nya.
“Kau tau kan kita ini kembar identic. Lihat ini…”
Donghae menunjukkan foto mereka berdua saat mereka berusia 5tahun. Donghae yang menggunakan baju berwarna biru muda dan Soo Hwa yang menggunakan baju berwarna merah muda.
“Identic itu selalu sama kan? Jadi, kalau kau sakit. Oppa akan sakit juga, sayang..”
“Aku tau..”
“Jangan menangis.. Oppa tidak marah..”
Soo Hwa mengangguk dan langsung memeluk Donghae, dan Donghae pun membalas pelukan Soo Hwa.
“Jangan biarkan oppa kehilangan seseorang yang oppa sayangi lagi, sayang. Jangan kau..”
Soo Hwa mengangguk di dalam pelukan Donghae.
“Yasudah, sekarang kau tidur ya. Jangan lupa minum obat.. Hmm?”
Soo Hwa mengangguk dan tersenyum.
***
Hyukjae’s House

PLAK!!
“Ini pasti karena mu lagi kan? Apa yang kau katakan padanya, hah!!”
Hyukjae hanya bisa diam saat pertama kali appa nya datang setelah mendengar keadaan Nara. Appa Hyukjae langsung menampar Hyukjae karena dia merasa Hyukjae yang tidak bisa mengontrol emosinya.
“Jawab Lee Hyukjae..”
“Aku memang selalu salah dalam hal apapun. Jadi appa tidak usah mengetahui apa yang terjadi tadi..”
Appa Hyukjae hanya melihat Hyukjae dengan tatapan tidak habis pikir, baru saja dia ingin melanjutkan kalimatnya Nara bangun. Hyukjae pun melihat noona nya sekilas dan meninggalkan ruangan itu.
Sedikit cerita tentang keluarga Hyukjae. Appa Hyukjae adalah pemilik sekolah Hyukjae. Dia adalah seorang pengusaha sukses di Korea, begitu juga dengan eomma Hyukjae yang mempunyai bisnis fashion yang terkenal. Dengan pekerjaan yang seperti itu tidak menutup kemungkinan jika kondisi ekonomi keluarga Hyukjae akan lebih dari cukup. Awalnya Hyukjae bahagia dengan hal itu, tapi semua itu merubah sifat nya menjadi namja yang dingin, kasar, dan tidak peduli akan apapun kecuali dirinya sendiri.
Eomma dan appa Hyukjae tidak bisa saling mengalah untuk meluangkan waktu mereka di rumah. Mereka gila kerja. Bahkan rela meluangkan seluruh waktu hidupnya untuk bekerja, walaupun mereka tau jika kedua anaknya masih menginginkan kehadiran mereka.
Nara sakit. Epilepsy. Mungkin sebagian besar orang tau penyakit ini, dia tidak bisa lelah dan tertekan juga. Seperti hari ini, Nara kembali kejang-kejang setelah terlibat pertengkaran ringan dengan Hyukjae.
Nara tidak bisa berjalan. Dia lumpuh total pada bagian kakinya, kecelakaan 5tahun lalu yang menyebabkan dia seperti ini. begitu juga dengan keadaan Hyukjae. Hyukjae selalu terlibat masalah di sekolahnya. Masalah nilai, kehadiran, dan selalu terlibat perkelahian dengan murid lainnya. Hyukjae juga sering merendahkan murid yang meraih beasiswa di sekolahnya itu. Tapi, dari sisi buruk itu pasti Hyukjae memiliki sifat baik nya juga.
=============================
January 19, 2013
09.00 am KST
Siwon’s Room

“Yang penting itu peralatan untuk luka-luka. Semuanya sudah kubeli, lalu obat-obat tertentu juga sudah. Alat-alat seperti jarum suntik, infuse, oxygen dan yang lain nya itu menyusul oppa. Menunggu dokter sekolah kita datang…”
Siwon mengangguk dengan penjelasan Soo Hwa.
“Kau yakin setiap hari kau di sana, tidak mau bergantian?”
“Tidak usah oppa. Lagipula kan tiap hari nya juga aku akan didampingi dengan yang lain. Ji Na dan Si Ra juga sesekali mungkin akan menemaniku..”
Siwon mengangguk mengerti.
“Ah ya, oppa. Minggu kemarin bagaimana oppa? Sukses kan?”
Siwon terkekeh dan mengacungkan kedua ibu jari nya pada Soo Hwa.
“Dia tidak marah lagi, Soo Hwa. Gomawo hmm?”
“Hmm, ur welcome. Setidaknya walaupun kau sibuk, kau harus meluangkan waktumu untuk Si Ra, oppa. Dia sedang pusing dengan tugas-tugas kami..”
Siwon mengangguk mengerti.
“Yasudah, oppa. Aku kembali ke kelas ya.. Bye~”
***
TBC to 1C

Because Of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang