“Kau benar-benar mirip denganku, kkk..”
Soo Hwa mem-pout-kan bibirnya.
“Aku kira oppa ingin bicara serius.”
Donghae tersenyum.
“Arraseo, aku akan serius. Dengar ya, sayang. Aku ini sudah mengenal Hyukjae sangat lama, aku bisa membaca pikiran nya, aku tau dia sangat mencintaimu. Mungkin kemungkinanmu yang akan terjadi adalah yang pertama. Hyukjae akan over-protective padamu, karena dia tidak mau ada hal buruk yang terjadi padamu..”
Soo Hwa hanya terdiam mendengarkan perkataan Hyukjae.
“Lalu apa yang kau takutkan lagi, hm?”
“Aku masih takut, oppa. Jebal jangan paksa aku untuk memberitahu nya tentang penyakitku ini..”
Donghae menghembuskan napasnya dan menatap Soo Hwa lemas.
“Oppa tidak mengerti ketakutan ini. Pada awalnya aku tidak ingin menerimanya, tapi aku juga tidak bisa membohongi perasaanku yang ingin bersamanya oppa. Aku ingin bahagia bersamanya, dan ingin membuat nya bahagia. Maka dari itu aku tidak ingin dia tau kalau aku sakit, aku tidak mau membebani hidup orang lain lagi..”
“Kau masih anggap Hyukjae itu orang lain?”
Soo Hwa menggelengkan kepalanya kencang.
“Oppa tidak mengerti..”
“Aku mengerti. Jangan selalu mengatakan jika aku tidak mengerti apa yang kau rasakan, sayang. Karena aku mengerti makanya aku bilang padamu untuk terbuka padanya, karena inti dari masalahmu kemarin adalah karena Hyukjae tidak mengetahui penyakitmu ini. Kau memanggil Sungmin karena dia tau…”
Soo Hwa menundukkan kepalamu lagi.
“Jangan menyakiti diri kalian sendiri, sayang…”
“Aku tidak pernah bilang padanya jika aku mencintainya..”
Perkataan Soo Hwa itu benar-benar membuat Donghae terkejut.
“Apa?”
“Aku menahan diriku untuk mengatakannya, oppa. Aku tidak mau dia mencintaiku semakin dalam dan dia akan sedih jika suatu saat nanti aku akan meninggalkannya..”
Donghae menggelengkan kepalanya dan langsung memeluk Soo Hwa.
“Jangan pernah mengatakan kematian, sayang. Kau tidak akan meninggalkannya, kau tidak akan meninggalkan kami..”
Donghae merasa bersalah setelah mendengar perkataan Soo Hwa, harusnya dia tidak terlalu mendesak Soo Hwa tentang ini. Padahal dia yang bilang sendiri kalau Soo Hwa harus bisa menyelesaikan masalahnya sendiri, tapi dia tetap ikut campur.“Jika kau pergi, aku akan ikut bersamamu. Karena, itu adalah janji kita dulu kan?”
Soo Hwa hanya mengangguk di dalam pelukan Donghae.“Jadi kau tidak boleh meninggalkanku sendirian di sini..”
***
April 21, 2013
Canteen – Seoul’s School“Kau catat yang ini juga, Hyuk. Ini penting. Nanti kau hapalkan ya?”
Hyukjae hanya mengangguk tanpa melihat Soo Hwa, dia terlalu fokus dengan mencacat cacatan Soo Hwa.
“Sayang, ini kan waktu istirahat. Jangan paksa Hyukjae belajar terus..” tegur Donghae.
“Hyukjae yang mau, oppa..”
Hyukjae mengangguk, mengiyakan perkataan Soo Hwa.
“Hmm, aku yang minta Hae.. Karena aku belum sempat menyalin catatan Soo Hwa waktu itu..”“Hmm, ah iya.. Nanti sepulang sekolah kita ke rumah Siwon saja. sudah lama kita tidak menonton dvd marathon..” seru Donghae.
“Hmm, bagaimana jika kita ke rumah Hyukjae saja? sudah lama kan kita tidak ke sana?”
Kini Siwon yang bersuara, seketika Hyukjae menghentikan kegiatannya.
“Waeyo, Hyuk? Kami tidak boleh ke rumahmu?” tanya Si Ra yang menangkap perubahan sikap Hyukjae.
Soo Hwa tersenyum dan memeluk lengan Hyukjae dan mendekatkan wajahnya.
“Mungkin sekarang waktunya..”
Hyukjae menatap Soo Hwa dengan tatapan takut.
“Tidak akan terjadi apa-apa..”
Akhirnya Hyukjae mengangguk.“Baiklah, hari ini di rumahku. Dan aku akan menceritakan alasanku padamu. Siwon.. Donghae.. Tentang perubahan sikapku lima tahun ini..”
Donghae dan Siwon tersenyum, sedangkan Si Ra dan Ji Na menatap mereka bingung. Mereka tidak mengerti masalah apa yang dibicarakan namja-namja ini.
***
Hyukjae’s House
“Sudah bertahun-tahun kita tidak datang ke sini lagi, rumahmu tidak terlalu banyak mengalami perubahan Hyuk..”
Hyukjae hanya tersenyum dengan perkataan Donghae padanya.
“Ayo, masuk..”
Hyukjae mempersilahkan mereka semua masuk ke dalam rumahnya.
“Ah, tuan muda sudah pulang..”
“Tolong buatkan minuman untuk teman-temanku ahjumma, aku ada di taman..”Soo Hwa tersenyum setelah mendengar kata ‘tolong’ dari mulut Hyukjae, dia ingat sekali dulu Hyukjae langsung memerintah ahjumma ini tanpa melihat keadaan bahkan tanpa kata ‘tolong’.
Ahjumma membuatkan minum untuk mereka, sedangkan mereka langusng menuju ke taman rumah Hyukjae.
“Waaah.. Taman rumahmu indah sekali..” puji Ji Na yang takjub melihat taman yang ada di rumah Hyukjae, yang diiyakan oleh Si Ra juga.
“Taman ini aku yang design…”
“HUH??”Semuanya serentak menoleh ke arah Hyukjae dengan tatapan yang bisa dibilang percaya tidak percaya dengan perkataan Hyukjae. Hyukjae menatap mereka satu persatu-satu, termasuk Soo Hwa.
“Kau tidak percaya, sayang?”
“Bukan begitu, kau tidak pernah menceritakannya padaku makanya aku kaget..”
“Tertidur di kelas, tidak pernah mengerjakan tugas, dan selalu membuat onar… Bisa membuat design rumah seindah ini?” ucap Si Ra yang masih tidak percaya dengan perkataan Hyukjae, dia menolehkan kepalanya pada Hyukjae dan sekeliling taman ini bergantian.
“Ya ya ya!! Aku sudah tidak seperti itu.. Aku sudah berubah…”
Si Ra tertawa ragu dan mengangguk.
“Arra, aku percaya kau memiliki kelebihan lain..”
“Kau ingin menjadi arsitek, Hyukjae?” tanya Ji Na kali ini, Hyukjae mengangkat kedua bahunya dan tersenyum tipis.
“Aku tidak tau.. Aku belum benar-benar memikirkannya..”“SUDAH KU KATAKAN PADAMU BERULANG KALI JIKA AKU TIDAK MAU BERHENTI!!!”
PRANG!!
TBC

KAMU SEDANG MEMBACA
Because Of You
FanfictionEntah sejak kapan aku mulai merasakan perasaan seperti ini lagi. Pernahkah kalian mencintai seseorang tapi kalian takut jika kalian akan meninggalkannya. Aku sangat mencintainya, aku tidak mau berpisah dengannya, aku ingin menghabiskan sisa waktuku...