Soo Hwa menghela napasnya setelah mendengarkan perkataan Jung sam yang sama dengan pemikirannya.
“Sam, aku…”
“Kau sama sekali tidak bisa menolaknya, Soo Hwa..”
Jung sam memotong perkataan Soo Hwa.
“Waeyo, sam?”
“Ini akan mengancam nilaimu sendiri, itu kesepakatan kami..”
“Ini pemaksaan nama nya..”
“Mianhae, Soo Hwa~ya..”
***
“Mengajarkan dia? Kenapa aku tidak bisa hidup dengan tenang..”
Gerutu Soo Hwa di dalam batin nya.
“Kau terlihat frustasi sekali..”
Soo Hwa menghembuskan napasnya, dia lupa dia masih bersama namja itu. Soo Hwa memutar tubuhnya dan melihat Hyukjae dengan tatapan datar.
“Tidak usah seperti itu, kau tidak perlu mengajariku. Karena aku tidak butuh..”
Soo Hwa tertawa remeh di hadapan Hyukjae.
“Kau pikir aku mau mengajarimu? Jika tidak karena Jung sam yang menyuruhku dan mengancamku seperti itu aku tidak akan mau menurutinya..”
Hyukjae tersenyum miring.
“Hmm, begitu. Hah~ menyenangkan sekali jika satu sekolah ini tau jika murid teladan ini akan mendapatkan nilai buruk. Let us see..”
Tutur Hyukjae dengan dingin.
“Kau tidak akan berani melakukan itu…”
Hyukjae hanya tersenyum saat melihat raut wajah Soo Hwa yang berubah.
“Aku tidak mau belajar denganmu..”
Kalimat terakhir yang Hyukjae katakan pada Soo Hwa, setelah itu dia pergi meninggalkan Soo Hwa yang terlihat kesal padanya.
***
Clinic
“Kau tidak mau mengajarinya?”
Tanya Siwon yang kebetulan ada di clinic bersama Soo Hwa.
“Mau tidak mau aku harus mengajarinya, oppa. Tapi… Dia bilang dia tidak mau, akan menyenangkan jika aku mendapatkan nilai buruk untuk pertama kalinya. Ahh, aku benar-benar tidak mau terlibat di dalam kehidupan orang lain..”
Siwon tersenyum.
“Kau harus ikhlas jika ingin membantu orang lain, Soo Hwa..”
“I don’t want to..”
Potong Soo Hwa.
“Tapi kau harus kan, tidak ada pilihan lain lagi. Tidak ada salahnya kan jika membantu orang lain, apalagi dalam bidang pendidikan seperti ini. Trust me. Hyukjae tidak seburuk yang kau kira…”
Soo Hwa hanya terdiam.
“Yasudah, aku ke kantin dulu ya. Kau ikut?”
Soo Hwa tersenyum dan menggelengkan kepalanya. Siwon membalas senyuman Soo Hwa dan pergi ke kantin meninggalkan Soo Hwa sendirian di klinik ini.
Tidak lama dari itu, tiba-tiba ada keributan dari luar klinik ini, saat Soo Hwa menuju klinik, sudah ada beberapa orang yang masuk dan membopong seseorang.
“Ada apa?”
Tanya Soo Hwa kepada Sungmin yang ikut membopong namja itu.
“Hyukjae berkelahi lagi, Soo Hwa. Kau hanya sendiri di sini, hm?”
Soo Hwa menganggukkan kepalanya.
“Soo Hwa, tolong bersihkan dan obati luka Hyukjae. Dia benar-benar kesakitan, tapi seperti nya kami tidak bisa menemani nya di sini. Kami ada tugas dari Han sam, kau tidak apa-apa?”
Soo Hwa awalnya ragu, tapi akhirnya dia menganggukkan kepalanya. Sungmin mendekati Soo Hwa.
“Benar tidak apa-apa?”
Soo Hwa tersenyum dan mengangguk. Akhirnya Sungmin dan yang lainnya meninggalkan Soo Hwa dan Hyukjae berdua di dalam klinik.
“Astaga, kenapa kau senang sekali seperti ini sih!!”
Hyukjae hanya merintih kesakitan tanpa mendengarkan perkataan Soo Hwa. Soo Hwa langsung mengambil alih luka-luka Hyukjae dan mengobatinnya.
“Kenapa aku harus bertemu denganmu lagi..”
Soo Hwa menatap Hyukjae datar dan terus mengobati luka Hyukjae, mengabaikan perkataan Hyukjae.
“Tutup matamu…”
Hyukjae terkekeh.
“Sebegitu cepatkah kau…AW!!”
Belum selesai Hyukjae melanjutkan perkataan nya Soo Hwa sudah melayangkan pukulan ringan di kepala Hyukjae.
“Cukup menjadi peringkat akhir saja, tidak usah menjadi namja yang berpikiran kotor…”
Hyukjae terdiam, tidak percaya dengan perkataan Soo Hwa.
“Ini kau minum obat ini. Untuk mengurangkan rasa nyeri pada lukamu. Aku mau kembali ke kalas..”
Hyukjae hanya melihat Soo Hwa berbicara. Dengan satu tarikan Hyukjae berhasil membuat wajah Soo Hwa berada dalam jarak 2 cm dari wajahnya. Soo Hwa hanya menatap Hyukjae kaget.
“Tidakkah sedikitpun kau tertarik padaku, hm?”
“Hah?”
“Walaupun aku seperti ini, masih banyak yeoja yang menyukaiku, bahkan mereka menawarkan one night stand padaku. Mereka rela memberikan harta terbesar mereka demi menghabiskan waktunya bersamaku…”
Soo Hwa tertawa remeh pada Hyukjae.
“Itu mereka. Kau kira aku mau menjadi seorang yeoja murahan yang dengan mudahnya melepaskan baju untukmu, huh?”
Dengan satu dorongan Soo Hwa berhasil melepaskan dirinya dari pelukan Hyukjae dan meninggalkan Hyukjae untuk membuang kapas-kapas bekas darah Hyukjae.
“Setiap pulang sekolah jam 1 kita mulai belajar. Di rumahku..”
Ucapan Hyukjae berhasil membuat Soo Hwa menatapnya lagi.
“Apa?”
“Aku ingin kau mengajariku setiap pulang sekolah. Tidak bisa menolak kan?”
Soo Hwa masih menatap Hyukjae tidak percaya.
“Donghae pernah bilang padaku jika kembaran nya tidak bisa kelelahan. Jadi aku memilih untuk belajar di rumahku. Mulai hari ini…”
Soo Hwa menarik napas panjang nya dan dihembuskan perlahan. Soo Hwa mengangguk.
“Baiklah, kau beri saja alamat rumahmu..”
“What are you talking about? Kau pulang bersamaku. Jika kau menolak aku akan…”
“Pemaksaan…”
***
Di perjalanan menuju rumah Hyukjae, mereka hanya diam. Soo Hwa lebih memilih melihat kondisi lalu lintas kota Seoul dibanding melihat Hyukjae.
“Hari ini kita akan belajar apa?”
Hyukjae mulai mengeluarkan suaranya, memecahkan kesunyian yang mereka ciptakan sedari tadi.
“Pelajaran yang kau tidak mengerti..”
Jawab Soo Hwa masih tanpa melihat ke arah Hyukjae.
“Bagaimana jika aku tidak mengerti semua pelajaran?”
Soo Hwa langsung menoleh pada Hyukjae dengan tatapan tidak percaya.
“Aku tidak mengerti matematika, fisika, kimia, biologi, English. Bagaimana, hm?”
Soo Hwa menarik napasnya dan mencoba untuk tenang.
“Akan kubuat jadwal belajar untuk itu semua…”
Hyukjae tersenyum miring mendengar jawaban itu. Dan mencoba mencari topic pembicaraan lainnya. Tidak biasanya Hyukjae seperti ini di hadapan seorang yeoja. Mungkinkah… Ah tidak mungkin secepat itu.
“Bukankah kita sudah 3tahun berada di kelas yang sama, tapi kurasa baru kali ini kita berbicara. Apa aku benar?”
“Ingatanmu cukup bagus untuk masalah ini..”
Hyukjae tersenyum miring lagi dengan jawaban Soo Hwa.
“Kita sampai.. Turunlah..”
Soo Hwa pun menarik tasnya dan keluar dari mobil Hyukjae.
“Tuan muda pulang lebih cepat hari ini…”
Kedatangan Hyukjae disambut oleh dua orang yeoja yang paruh baya dan satu lagi seperti nya tidak terlalu jauh usia nya dengan Soo Hwa dan Hyukjae.
“Noona ku sudah tidur kan?”
“Sudah tuan. Setelah makan siang nona Nara langsung tidur..”
Hyukjae mengangguk mengerti.
“Bawakan minuman dan camilan ke taman belakang, ahjumma. Dan ambilkan buku pelajaranku di kamar..”
Perintah Hyukjae yang menurut Soo Hwa sangat berlebihan.
“Baik, tuan..”
Ahjumma itu mengangguk dan langsung menuruti perintah Hyukjae.
“Ikut aku..”
Sekarang Hyukjae memerintah Soo Hwa untuk mengikutinya.
“Ini taman belakang rumahku. Aku biasa menghabiskan waktuku di sini. Ah ya, aku belum menjelaskan lebih jelas kenapa aku memilih rumahku. Karena, baru saja tadi aku bertemu dengan Donghae dan mengatakan permintaan Jung sam, dia bilang kau sudah mengatakannya, dan dia bilang untuk tidak membuat kau susah. Dan aku tidak mau di rumahmu karena ini adalah keperluanku. Got it?”
Soo Hwa hanya mengangguk pada Hyukjae dengan penjelasannya yang sebenarnya belum jelas menurut Soo Hwa.
**
January 23, 2013
Seoul’s School“Jadi bagaimana kemarin? Seperti nya kau terlihat frustasi..”
Tanya Ji Na kepada Soo Hwa yang baru saja meletakkan tas nya di atas meja.
“Itu jawabanku. Hm, Si Ra belum datang?”
Tanya Soo Hwa setelah tidak melihat keberadaan Si Ra di samping Ji Na.
“Kau lupa? Hari ini pertandingannya. Hah~ aku ingin sekali menontonnya, tapi kita tidak bisa pergi dari sekolah kan?”
Lenguh Ji Na yang terlihat kecewa.
“Siwon oppa datang ke sana kan?”
Ji Na mengangguk dan tersenyum dengan pertanyaan Soo Hwa.
“Siwon oppa mengirimkan surat izin untuk tidak masuk. Bukankah itu hal yang sulit kita lihat. Dia rela melakukan itu demi Si Ra..”
Soo Hwa tersenyum tipis dengan apa yang dikatakan Ji Na.
TAP!!
Soo Hwa menoleh saat mendengar suara benda yang mendarat di meja nya.
“Oppa?”
“Bekalmu terbawa..”
Donghae. betapa cerobohnya Soo Hwa bisa membuat bekal makanannya terbawa oleh Donghae, atau Donghae yang tidak sadar membawa bekal itu.
“Gomawo, oppa..”
Donghae tersenyum dan menarik kepala Soo Hwa untuk bersandar di perutnya.
“Hai, sayang..”
Sapa Donghae pada Ji Na. Ji Na tersenyum dan balik menyapa Donghae.
“Sudah jam 7. Apa oppa tidak takut telat masuk kelas, hm?”
Tanya Ji Na.
“Kalian tidak tau? Kelas kita akan kosong selama dua jam pelajaran. Siwon tidak ada di kelas, aku bosan, jadi aku memilih ke sini..”
Jawab Donghae yang masih sibuk mengusap kepala Soo Hwa yang bersandar di perutnya.
“Oh, kau baru datang Hyuk?”
Seru Donghae saat melihat Hyukjae yang baru masuk ke dalam kelas. Hyukjae hanya mengangguk dan tersenyum tipis pada Donghae.
“Kau ada waktu?”
Tanya Donghae pada Hyukjae yang baru saja melempar tasnya ke meja nya itu. Hyukjae yang mengerti dengan arah pembicaraan Donghae langsung mengangguk dan membalikkan tubuhnya untuk meninggalkan kelas.
“Oppa bicara dengan Hyukjae dulu ya, sayang. Kau makan saja bekalmu, hm? Tadi eomma lebihkan untuk sarapanmu, kau belum sarapan kan tadi? Dan minum obatnya ya?”
Bisik Donghae pada Soo Hwa. Soo Hwa mengangguk dan mengusap-usapkan hidungnya di perut Donghae, tanda dia mengerti dan kebiasaan nya jika sudah manja dengan Donghae.
“Kau juga sarapan ya? Aku juga melebihkan bekal Soo Hwa untukmu..”
Seru Donghae pada Ji Na. Donghae tersenyum dan melambaikan tangannya kepada 2 orang yeoja yang menjadi hal terpenting di dalam hidupnya, tapi tidak jauh dari posisi tempat Soo Hwa dan Ji Na, Donghae berlari kembali.
“Ada apa, oppa? Ada yang tertinggal?”
Tanya Ji Na. Donghae tersenyum dan mengangguk. Dengan gerakan kilat Donghae mendekatkan wajahnya ke wajah Ji Na. Dan…
CHUP~
“Astaga berani nya kalian berciuman di hadapanku!!”
Ji Na dan Donghae tertawa dengan reaksi Soo Hwa.
***
TBC to 2B~

KAMU SEDANG MEMBACA
Because Of You
FanfictionEntah sejak kapan aku mulai merasakan perasaan seperti ini lagi. Pernahkah kalian mencintai seseorang tapi kalian takut jika kalian akan meninggalkannya. Aku sangat mencintainya, aku tidak mau berpisah dengannya, aku ingin menghabiskan sisa waktuku...