“Jadi jika kau gunakan rumus yang ini, kau bisa dengan mudah mendapatkan hasilnya. Mengerti kan?”
Soo Hwa terdiam saat melihat Hyukjae dengan tatapan kosong.
“Hyuk?”
Hyukjae menoleh ke arah Soo Hwa, dna menarik napas nya.
“Saat kau bersama Sungmin, apa kalian selalu seperti ini?”
Soo Hwa terdiam menatap Hyukjae, dia tau akan seperti ini jadinya.
“Tentu tidak selama ini kan mengingat Sungmin yang juga murid teladan di sekolah kita?”
“Kau sudah mengatakan padaku untuk tidak mempermasalahkannya kan?”
Hyukjae menatap Soo Hwa serius.
“Apa salah nya menjawab..”
“Jika aku jawab kau juga tidak akan puas dengan jawabanku, Hyuk. Kau.. Astaga..Aku yakin akan seperti ini jadinya. Tidak bisakah kau mempercayaiku?”
Soo Hwa menatap Hyukjae dengan sendu.
“Kau tau, ketidakpercayaanmu ini bisa merusak hubungan kita, Hyuk…”
Hyukjae terdiam dengan perkataan Soo Hwa.
“Aku tidak pernah mempermasalahkan masa lalumu sama sekali, tapi kenapa kau seperti ini Hyuk?”
Soo Hwa menatap Hyukjae tidak percaya, mereka baru satu minggu berhubungan, dia tidak mau ini hancur begitu saja.
GREP!
“Maafkan aku, sayang.. Kau tau seperti apa masa lalu-ku dulu, aku tidak pernah memiliki hubungan yang ingin kujalani seserius ini, makanya aku terlihat berlebihan padamu. Maafkan aku..”
Soo Hwa hanya bisa terdiam di dalam pelukan Hyukjae.
***
“Jadi kau sudah memberitahunya?”
Soo Hwa mengangguk lemas dengan pertanyaan Donghae.
“Semua perkiraanku terjadi, oppa. Dia terlihat memikirkan ini, bahkan aku tidak mengerti ekspresi apa itu tadi..”
“Bagaimana caramu menceritakannya tadi? Ah tidak, bagaimana sampai kau bisa menceritakan itu padanya?”
Soo Hwa menarik napasnya dalam-dalam dan menjawab pertanyaan Donghae.
“Jadi, waktu itu dia pernah bertanya padaku. Apa aku pernah berhubungan dengan seorang namja? Pertanyaan itu belum aku jawab, oppa..”
“Wae?”
“Karena.. Hmm, kau tau Nara eonnie kan?”
Donghae mengangguk.
“Tentang keadaannya?”
Donghae tersenyum tipis dan mengangguk.
“Dia sakit kan? Aku tau. Ada apa dengan nya?”
Soo Hwa mengangguk dan menjawab pertanyaan nya, dia benar-benar takut kelepasan menceritakan tentang masalah keluarga Hyukjae pada Donghae.
“Saat itu Nara eonnie kambuh, jadi kami membantunya..”
Donghae mengangguk mengerti dan menunggu kelanjutan cerita Soo Hwa.
“Lalu aku jawab aku pernah, dia bertanya siapa namja itu? Apa dia mengenal namja itu atau tidak? Lalu aku bilang dia mengenalnya, sangat mengenalnya, dan aku menyebutkan nama Sungmin oppa. Kau tau, dia langsung berteriak terkejut. Setelah itu, dia seperti terlalu memikirkannya oppa. Aku takut akan ada hal buruk yang terjadi setelah ini..”
Donghae tersenyum dan mengusap kepala Soo Hwa.
“Sekarang kau harus bisa mengatasi masalahmu sendiri, hm? Kau pasti bisa meyakinkannya..” ucap Donghae yang menurut Soo Hwa tidak membantunya sedikitpun.
“Aku bisa membaca pikiranmu. Kau merasa aku tidak membantumu sama sekali kan? Tapi aku yakin kau bisa menyelesaikan masalahmu. Dan aku harap tidak ada dari kalian yang tersakiti..”
Soo Hwa hanya terdiam menatap Donghae. Apa maksudnya? Tidak ada yang tersakiti?
***_Hyukjae Pov_
Apa aku keterlaluan tadi? Benar, Soo Hwa tidak pernah mempermasalahkan masalahku dulu, bahkan aku sudah mencium bibir yeoja-yeoja sebelumnya. Ada apa denganku?
PUK!!
Tiba-tiba aku merasakan pukulan pelan di pundakku. Sungmin. Hah, entah tepat atau tidak kedatangannya kali ini.
“Aku kira kau di rumah tadi. Kata ahjumma kau keluar, jadi aku yakin kau akan datang ke sini. Kau sudah pesan makanan?”
Dia tidak tau masalah yang aku pikirkan sekarang.
“Aku tidak lapar, aku hanya memesan Hot Chocolate. Kau sudah memesan?”
Sungmin hanya tersenyum dan mengangguk menjawab pertanyaanku.
“Ah iya, selamat atas hubunganmu dengan Soo Hwa…”
Dia tersenyum dengan ucapannya itu, tidak terlihat cemburu atau iri sama sekali.
“Aku tau pasti Soo Hwa sudah memberitahukannya padamu, tapi Hyuk.. Percaya padaku, kami sudah tidak ada hubungan special apapun. Aku sudah menganggap Soo Hwa seperti adikku sendiri. Begitupun sebaliknya.”
Aku tersenyum dan mengangguk. aku sendiri belum yakin dengan semua ini, aku masih ragu untuk meyakininya. Setidaknya mereka pernah bersama kan?
“Soo Hwa itu masih seperti es. Dia sangat tertutup, tapi dia menerimamu dan memilihmu. Itu artinya kau special untuknya, Hyuk..”
Special?
“Maksudmu?”
“Dulu saat aku bermain di rumah Donghae, aku selalu penasaran seperti apa kembar indentic itu. Donghae selalu bilang jika adik kembar nya itu sangat mirip dengannya. Donghae hanya memberikanku foto Soo Hwa saja saat itu, dia bilang Soo Hwa tidak ingin keluar kamar jika ada orang lain..”Hyukjae hanya terdiam dan menyimak perkataan Sungmin.
“Lalu saat itu tidak sengaja kami bertemu di dapur, dia kira aku Donghae. Dia kikuk saat itu, dan aku yang memulai pembicaraan. Mungkin karena pertama kalinya dia bertemu dengan namja, dan berbicara banyak dengan namja dia jadi terlihat nyaman…”
“Siapa yang menyatakannya duluan?”
Aku memotong pernyataan Sungmin karena tiba-tiba suhu ruangan ini tiba-tiba menjadi panas. Raut wajah Sungmin berubah saat aku memotong pernyataannya.
“Aku..”
Jawabnya singkat dengan mentap lurus kedua mataku.
“Hyuk.. Inti nya urusan yang lalu sudah selesai. Aku dan Soo Hwa tidak merasakan perasaan cinta lagi, tidak Hyuk. Kami bahkan hanya bersama dalam waktu yang singkat…”
“Hah.. Maafkan aku..”
Aku menghembuskan napasku kasar.
“Aku mengerti. Aku yakin Soo Hwa sangat mencintaimu..”
Aku terkekeh.
“Dia tidak pernah mengatakannya, aku yang selalu mengatakan nya, maka dari itu..”
“Kau ragu?”
Kini giliran Sungmin yang memotong perkataanku.
“Kau takut karena kau merasa Soo Hwa terpaksa menerimamu?”
Aku hanya menatap kosong ke arah lain.
“Soo Hwa bukan orang seperti itu, Hyuk. Kalau dia ingin bersamamu, berarti dia telah memilihmu. Apakah penting mengatakan jika dia mencintaimu setiap saat? Kau bisa tau sendiri dari sikap yang Soo Hwa berikan dan tunjukkan padamu..”
_Hyukjae pov End_
![](https://img.wattpad.com/cover/103395502-288-k976178.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Because Of You
FanfictionEntah sejak kapan aku mulai merasakan perasaan seperti ini lagi. Pernahkah kalian mencintai seseorang tapi kalian takut jika kalian akan meninggalkannya. Aku sangat mencintainya, aku tidak mau berpisah dengannya, aku ingin menghabiskan sisa waktuku...