March 20, 2013
Seoul’s School
“Aku dengar dari Siwon oppa. Kalian terlibat pertengkaran kecil, hm?”
Pertanyaan pertama di pagi hari yang Soo Hwa terima kali ini dari Si Ra. Soo Hwa berdecak dan menatap Si Ra tidak percaya.
“Siwon oppa? Kenapa dia bisa tau?”
“Donghae oppa yang bilang, kemarin malam mereka bertemu. Donghae oppa juga menceritakannya padaku..”
Soo Hwa menghembuskan napasnya kasar dan menggelengkan kepalanya. kenapa Donghae menceritakan ini.
“Kalian sudah tau kan masalahnya? Jadi aku tidak perlu menceritakan ulang..”
Jawab Soo Hwa sedikit dingin, tapi tidak lama dia menyadari nada bicara nya itu.
“Maaf, aku hanya takut..”
Ji Na dan Si Ra saling tersenyum tipis.
“Tidak akan ada hal buruk yang terjadi, Soo Hwa. Jangan takuti sesuatu yang belum kau hadapi..”
Ucap Ji Na, entah kenapa gadis ini pintar sekali.
“Hmm, Hyukjae memiliki 4 saksi untuk masalah ini..”
Soo Hwa hanya tertawa pelan dengan ucapan Ji Na.
“Pagi..”
Soo Hwa menoleh dengan sapaan itu, sapaan yang benar-benar dekat dari telinganya.
“Astaga!!”
Dia terkejut saat melihat Hyukjae benar-benar dekat dengan wajahnya. Hyukjae tersenyum dan mengusap kepala Soo Hwa. Hyukjae menarik kursinya dan merapatkan nya dengan kursi Soo Hwa. Lalu menyandarkan kepalanya di bahu Soo Hwa, dan memasangkan earphone nya -yang tadi bergantung di telinga nya- ke telinga Soo Hwa.
Ji Na dan Si Ra tersenyum melihat mereka berdua, berarti Hyukjae sudah tidak mempermasalahkan masalah itu lagi, tapi mereka sedikit cemas saat melihat Soo Hwa terkejut. Syukurlah Soo Hwa tidak memberikan aksi yang salah untuk jantungnya.
“Setelah membuatku terkejut seenaknya bersandar di bahuku, hm?”
Hyukjae hanya tersenyum dan melingkarkan kedua tangannya di pinggang Soo Hwa.
“Ya! Ini sekolah Lee Hyukjae!!”
Soo Hwa menoleh pada Ji Na dan Si Ra, mereka terlihat menggoda nya tanpa suara. Hyukjae benar-benar membuatnya malu.
“Ini teh hangat nya, Hyukjae..”
Hyukjae membuka matanya yang terpejam dan mengangguk pada seseorang yang datang membawa 4 cup teh hangat. Orang itu menunduk sopan pada Hyukjae dan kembali keluar. Soo Hwa menoleh pada Hyukjae dengan tatapan tajamnya.
“Kau sudah berjanji padaku untuk tidak memerintah orang lain seenaknya, kan?”
Hyukjae mengangkat kepalanya dan menatap Soo Hwa.
“Aku tidak menyuruhnya, sayang. Aku meminta tolong padanya..”
Jawab Hyukjae dengan nada yang dibuat-buat.
“Kau tidak berterima kasih padanya tadi, sayang..”
Balas Soo Hwa dengan nada yang hampir sama dengan nada yang hampir sama dengan Hyukjae.
“Oh my god! Han Ji Na! Kim Si Ra! Kalian saksinya. Akhirnya dia memanggilku dengan sebutan sayang..”
“Sudah satu minggu Soo Hwa tidak pernah memanggilmu ‘sayang’, Hyuk. Poor you~”
Ledek Si Ra pada Hyukjae. Hyukjae mengangguk lemas dan mem-poutkan bibirnya.
“Aku yang selalu mengatakannya..”
Ji Na dan Si Ra tertawa dengan tingkah Hyukjae, ini benar-benar bukan seperti Hyukjae yang mereka lihat biasanya. Soo Hwa merubah Hyukjae.
“Kau mencoba mengalihkan pembicaraanku, Mr. Lee?”
Hyukjae kembali menatap Soo Hwa yang sedang menatapnya lelah.
“Baiklah, maafkan aku ya. Lain kali aku akan meminta tolong dengan baik dan berterima kasih padanya. Sekarang kau minum teh hangat nya, kalian juga diminum. Biar perut kalian hangat..”
Ji Na dan Si Ra mengangguk dan berterima kasih pada Hyukjae.
***“Maaf aku bersikap seperti tadi di depan teman-temanku..”
Hyukjae tersenyum dan mengangguk.
“Kau hanya ingin aku menjadi lebih baik kan? Tidak apa-apa, sayang..”
Soo Hwa hanya menundukkan kepalanya. Sekarang mereka berada di taman belakang sekolah mereka, yang entah dari kapan menjadi tempat favorite mereka berdua.
“Harusnya aku yang minta maaf karena belum menepati janjiku dan membuatmu marah. Maafkan aku ya, tapi janji yang lainnya pasti aku tepati. Aku bisa membuktikan nya padamu..”
Soo Hwa menatap mata Hyukjae dengan senyumnya.
“Memangnya kau masih ingat janjimu, hm?”
“Kau meremehkanku?”
Hyukjae membalas tatapan Soo Hwa dengan senyuman miringnya itu. Tanpa aba-aba Hyukjae langsung membaringkan kepalanya di atas kepala Soo Hwa. Soo Hwa terlihat terkejut dengan Hyukjae.
“Ya! Ini sekolah, Hyuk..”
Hyukjae terkekeh.
“Sudah beberapa kali aku mendengar kalimatmu ini. Memangnya kenapa kalau kita di sekolah, sayang? Lagipula sekolah ini kan milik appa-ku. Mereka tidak akan berani menghukum kita..”
Soo Hwa hanya menggelengkan kepalanya dengan jawaban Hyukjae, lalu dia beralih mengusap kepala Hyukjae.
“Jadi, sebutkan janji-janjimu itu padaku. Aku mau dengar dan tau seberapa baik kau mengingatnya..”
Hyukjae tersenyum dan menjawab pertanyaan Soo Hwa itu.
“Aku berjanji padamu untuk tidak seenaknya memerintah orang lain, aku berjanji tidak akan berkelahi lagi apapun itu alasan nya aku harus bisa menahannya, dan yang terakhir aku tidak akan mempermainkan perasaan yeoja lagi dan hanya memberikan bibir ini untukmu. Aku ingat kan?”
Soo Hwa tertawa geli dengan jawaban Hyukjae, bukan karena jawabannya salah, tapi karena jawaban terakhir Hyukjae itu.
“Aku rasa aku tidak memintamu berjanji untuk memberikan bibirmu hanya untukku..”
“I did.. Aku yang berjanji untuk itu, lagipula kau pasti juga tidak mau kan jika aku memberikan bibir ini kepada orang lain?”
Soo Hwa hanya bisa tersenyum dan mengangguk, lalu menatap Hyukjae serius.
“Aku tau kau masih ragu dengan apa yang aku rasakan padamu. Memang ini terlalu singkat dan instan, tapi dengan sikap dan perlakuanku padamu. Aku yakin kau akan mengerti jawabanku tanpa aku memberitahukannya padamu kan?”
Hyukjae terdiam sejenak dengan jawaban Soo Hwa.
“Soo Hwa bukan orang seperti itu, Hyuk. Kalau dia ingin bersamamu, berarti dia telah memilihmu. Apakah penting mengatakan jika dia mencintaimu setiap saat? Kau bisa tau sendiri dari sikap yang Soo Hwa berikan dan tunjukkan padamu..”
Tiba-tiba Hyukjae mengingat perkataan Sungmin padanya.
“Ternyata Sungmin benar. Atau memang aku yang berlebihan? Tapi apa salah jika aku takut Soo Hwa dan Sungmin masih saling mencintai? Apa ini yang dinamakan cemburu?”
Batin Hyukjae yang bertanya pada dirinya sendiri.
“Hei, kau melamun?”
Suara Soo Hwa berhasil memecahkan lamunan sesaatnya itu. Hyukjae hanya tersenyum dan menenggelamkan wajahnya di perut Soo Hwa.
“Ahiya, aku ingin kau membuat satu janji lagi..”
Hyukjae mengangkat kepalanya.
“Apa?”
“Berbaikanlah dengan appa dan eomma-mu, Hyuk..”
![](https://img.wattpad.com/cover/103395502-288-k976178.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Because Of You
Hayran KurguEntah sejak kapan aku mulai merasakan perasaan seperti ini lagi. Pernahkah kalian mencintai seseorang tapi kalian takut jika kalian akan meninggalkannya. Aku sangat mencintainya, aku tidak mau berpisah dengannya, aku ingin menghabiskan sisa waktuku...