March 12, 2013
Camping’s Place
“Ya~ kau ini kenapa sih? Sejak tadi pagi aneh sekali, sehabis sarapan kau langsung masuk ke dalam tenda. Sekarang kau menyuruh Donghae oppa masuk ke sini saat Si Ra dan Siwon oppa sibuk mengkoordinasi makan malam. Ada apa?”
Ji Na berhasil menangkap ke anehan Soo Hwa hari ini, saat sarapan tadi Soo Hwa memang aneh, biasanya dia akan membantu yang lain atau sekedar bermain bersama Hyukjae. Bahkan Hyukjae hanya menyapanya saja Soo Hwa langsung menghindar.
Soo Hwa menghindari Hyukjae hari ini. Bukan karena apa-apa, dia masih bingung harus bersikap seperti apa saat bertemu dengan Hyukjae.
“Kau kenapa, sayang?”
“Aku tidak tau memulai dari mana, yang jelas.. Tadi malam Hyukjae menyatakan perasaannya padaku..”
“Lalu kau jawab apa Soo Hwa?”
Tanya Ji Na yang terlihat bersemangat.
“Aku tidak menjawab apa-apa, aku hanya menangis tadi malam. Ji Na.. Aku tidak bisa.. Aku tidak bisa bersamanya..”
Air mata Soo Hwa kembali jatuh di hadapan Ji Na dan Donghae.
“Kenapa kau tidak bisa bersamanya?”
Tanya Donghae dengan tatapan yang sangat serius pada Soo Hwa.
“Karena penyakit sialan ini yang berada di tubuhku oppa.. Tidak. Aku tidak bisa dengannya..”
“Kalau tidak bisa ya tidak bisa saja, Soo Hwa. Kau tidak usah menangis seperi ini.. Apa kau mencintainya?”
Soo Hwa menarik napas panjangnya dan mengontrol emosinya.
“Ne, aku mencintainya oppa. Aku.. Sangat mencintainya. Tapi.. Aku tidak bisa bersamanya, oppa. Penyakit ini bisa kapan saja membunuhku, jantung ini kapan saja bisa berhenti berdetak, oppa. Aku tidak bisa..”
“Siapa kau!!”
Tiba-tiba Ji Na mendekati Soo Hwa dan mengguncang tubuh Soo Hwa.
“Kau bukan sahabatku! Soo Hwa yang aku kenal bukan orang lemah seperti ini!!”
Ji Na pun menangis melihat Soo Hwa yang kembali menyesali penyakitnya itu, sudah lama sekali Ji Na tidak mendengar keputus-asaan Soo Hwa. Soo Hwa hanya terdiam dan menangis, dia tidak berani menatap Ji Na.
“Kenapa kau masih keras kepala untuk menutup dirimu, hah! Bahkan untuk perasaanmu sendiri!! Kalau kau mencintainya, kau harus mencoba untuk bersamanya. Jika kau menghindar seperti ini, kau akan menyakiti dua orang sekaligus. Hyukjae dan dirimu sendiri, kau bahkan juga bisa sakit, bahkan lebih sakit dari biasanya jika kau menghindar dari Hyukjae..”
Soo Hwa hanya terdiam dengan omelan Ji Na padanya. Ji Na menggenggam kedua pundak Soo Hwa.
“Kau berhak bahagia, Soo Hwa..”
Soo Hwa tersenyum dan mengangguk. Lalu Soo Hwa memeluk Ji Na.
“Gomawo, Ji Na.. Gomawo..”
Bisik Soo Hwa.
“Ekhm.. Sepertinya tadi aku baru ingin memulai mengomel pada adikku, tapi kekasihku yang sudah dewasa ini memotongnya..”
Soo Hwa dan Ji Na tertawa, pelukan Soo Hwa beralih kepada Donghae, dan dia mulai membisikkan sesuatu di telinga Donghae yang sama sekali tidak terdengar Ji Na.
“Izinkan aku mencintai sahabatmu, oppa. Izinkan aku mencintai namja lain seperti aku mencintaimu selama ini..”
“Kau memancing air mataku, aish..”
Soo Hwa melepaskan pelukannya dengan Donghae.
“Carilah dia. Jangan sampai dia bunuh diri karena dihindari oleh yeoja-nya dari pagi.. Aw!”
Soo Hwa mencubit pinggang Donghae dan berlari untuk mencari Hyukjae.
“Taehyung~ah, kau melihat Hyukjae tidak?”
Salah satu teman Hyukjae yang pertama Soo Hwa temui saat dia berlari.
“Ah, dia di sana. Sedang berendam dengan yang lain, kau kesana saja..”
Soo Hwa mengangguk dan berterima kasih kepada Taehyung.
Soo Hwa melanjutkan larinya untuk mencari Hyukjae, dia tersenyum saat melihat punggung Hyukjae yang entah sejak kapan dihapalkannya. Hyukjae tidak memakai pakaian di tubuh bagian atasnya.
Hyukjae sedang bersandar di batuan yang ada di punggungnya, posisi Hyukjae benar-benar memunggungi Soo Hwa. Ada 4 orang di sekitar Hyukjae.
Serentak mereka meninggalkan Hyukjae tanpa suara saat mereka melihat kedatangan Soo Hwa. Soo Hwa tersenyum kepada mereka dan sedikit malu. Soo Hwa duduk di batuan itu, tepat di belakang tubuh Hyukjae. Soo Hwa mengulurkan tangannya untuk mengambil air pada genggaman tangannya, dan dia tumpahkan tepat di kepala Hyukjae.
Hyukjae terkejut dan langsung menoleh ke arah belakang, di mana Soo Hwa berada. Hyukjae terlihat terkejut saat melihat Soo Hwa yang tersenyum padanya.
“Ada yang pernah mengatakannya padaku, jika kita berada di wilayah orang lain, kita itu tidak boleh melamun..”
Hyukjae hanya tersenyum tipis pada Soo Hwa, lalu Hyukjae naik ke batuan itu dan duduk di samping Soo Hwa. Soo Hwa tersenyum lagi dan menaruh handuk kering di atas kepala Hyukjae dan sedikit mengusapkannya untuk mengeringkan rambut Hyukjae.
“Aku kira kau akan memusuhiku karena tadi malam, karena sejak pagi kau terlihat menghindariku..”
“Aku tidak mungkin memusuhimu, kan kau belum masuk 10 besar..”
Mereka berdua tertawa bersama, walaupun hanya tertawa hambar.
“Hmm, pertanyaanmu tadi malam. Aku kira aku akan menjawabnya sekarang, Hyuk..”
Hyukjae pun langsung bangkit dari posisi duduknya dan menarik tangan Soo Hwa untuk membantunya bangun.
“Baiklah, aku tau kau akan sulit menjawabnya dengan perkataan seperti apa. Jadi aku memberikanmu dua puluhan untuk menjawabnya. Aku tau ini sedikit gila menurutmu. Hmm, jika kau menerimaku, kau boleh cium aku. Kalau kau menolakku, kau dorong aku sekeras-kerasnya sampai aku jatuh ke dalam air ini..”
Soo Hwa menatap mata Hyukjae, dia mulai mengambil napasnya dalam-dalam. Saat Soo Hwa ingin menjawab Hyukjae menahannya.
“Kau tidak perlu menciumku di bibir. Tidak apa-apa jika tidak mau..”
Soo Hwa langsung menatap Hyukjae aneh.
“A-Aku hanya bercanda..”
Jawabnya dengan tawa tertahannya.
Soo Hwa mengambil ancang-ancang untuk mendorong Hyukjae, kedua tangannya sudah mengarah untuk mendorong Hyukjae. Hyukjae berbisik pelan sambil menutup matanya.
“Sial..”
Soo Hwa tersenyum dan langsung menarik wajah Hyukjae, lalu mencium bibir Hyukjae. Masih ditemani dengan aliran air matanya. Soo Hwa masih merasa ragu dengan kejujurannya
![](https://img.wattpad.com/cover/103395502-288-k976178.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Because Of You
FanficEntah sejak kapan aku mulai merasakan perasaan seperti ini lagi. Pernahkah kalian mencintai seseorang tapi kalian takut jika kalian akan meninggalkannya. Aku sangat mencintainya, aku tidak mau berpisah dengannya, aku ingin menghabiskan sisa waktuku...