Chapter. 3C

208 21 2
                                        

“OH MY GOD, HYUKJAE!!!!”
Semua yeoja langsung berteriak saat melihat Hyukjae yang melakukan dance solo. Tidak dengan Soo Hwa, dia masih menatap Hyukjae tidak percaya. Tidak lama pun mereka bertiga menyudahi dance mereka dan kembali ke barisan kelompok mereka.
“Hmm, itu dari kelompok Siwon. Bagaimana jika para yeoja nya bernyanyi?”
Siwon, Donghae, dan Hyukjae bersorak bertepuk tangan dengan masukan Jung sam. Ji Na dan Si Ra juga bersiap-siap untuk maju, sedangkan Soo Hwa masih mengibas-ngibaskan tangan nya tanda dia tidak mau maju.
Hyukjae menarik tangan Soo Hwa.
“Ayolah, apa kau malu karena tidak bisa bernyanyi?”
Soo Hwa menatap Hyukjae tajam.
“Ayo, Soo Hwa..”
Kini Si Ra dan Ji Na mengajak Soo Hwa untuk bernyanyi, akhirnya Soo Hwa mengangguk dan berdiri.
“Kau butuh ini?”
Jung sam memberikan gitar pada Soo Hwa. Soo Hwa mengangguk, mereka bertiga sudah berada di hadapan teman-teman mereka.
“Kami ingin menyanyikan lagu dari Girls’ Generation – Dear Mom, untuk para eomma yang sudah banyak memberikan kasih sayang dan perjuangan yang hebat untuk kita..”
Alunan gitar yang Soo Hwa mainkan mulai terdengar.
“Kau akan terkejut dengan suara adikku, Hyuk..”
Bisik Donghae pada Hyukjae. Hyukjae hanya tersenyum dan menunggu Soo Hwa bernyanyi, dia tersenyum tipis saat melihat Soo Hwa yang begitu gugup tapi terlihat santai juga di sana.
Bagian pertama dinyanyikan oleh Ji Na, dia bernyanyi dengan mata nya yang tertutup menikmati alunan gitar dari Soo Hwa, lalu diikuti oleh Si Ra, dan Soo Hwa. Begitu seterusnya sampai mereka menyelesaikan lagunya.
Suara ramai tepukan tangan itu terdengar, air mata Soo Hwa terjatuh saat mendengar tepukan tangan itu.
“Appa bangga padamu, sayang. Soo Hwa, saranghamnida!!”
Suara appa Soo Hwa 10 tahun yang lalu kembali terdengar di telinga Soo Hwa.
“Appa..”
Lirih Soo Hwa.
Donghae tersenyum tipis dan menghampiri Soo Hwa.
“Appa pasti tetap bangga di atas sana saat mendengar suaramu, suaramu lebih indah dari 10tahun yang lalu..”
Soo Hwa hanya menaruh kepalanya di perut Donghae, Donghae tersenyum dan mengusap kepala Soo Hwa. Ji Na dan Si Ra pun langsung mendekati Soo Hwa dan mengusap punggungnya.
***

Setelah menangis tadi, Soo Hwa meminta izin Donghae untuk menenangkan dirinya sendiri, sudah hampir satu jam Soo Hwa berada di sini. Duduk di atas bukit kecil tidak jauh dari lokasi camping mereka.
“Donghae khawatir padamu..”
Suara itu lagi. Tanpa menoleh Soo Hwa sudah tau kalau itu adalah Hyukjae.
“Kenapa dia selalu datang disaat aku memang membutuhkan seseorang..”
Batin Soo Hwa ditemani senyuman kecilnya. Tanpa meminta izin pada Soo Hwa, Hyukjae langsung duduk di samping nya.
“Lagu yang kalian nyanyikan tadi untuk eomma kalian, tapi kenapa tadi aku mendengar Donghae menyebutkan kata ‘appa’?”
Soo Hwa tersenyum.
“Sepertinya aku bisa bercerita padamu tentang kehidupanku sekarang..”
Hyukjae terdiam dan menyimak setiap perkataan Soo Hwa.
“Dulu, setiap ada lomba menyanyi appa selalu mendaftarkanku dan Donghae oppa. Appa bilang suara kami bagus, tapi tidak dengan Donghwa oppa. Appa bilang suara Donghwa oppa jelek..”
Soo Hwa menceritakan itu dengan sedikit tawa nya.
“Suara Donghwa oppa bagus, tapi oppa selalu berpura-pura membuat suara nya jadi jelek agar tidak ikut lomba, karena Donghwa oppa tidak mau menyanyi di hadapan orang banyak..”
“Kenapa Donghwa hyung tidak mau menyanyi di hadapan orang banyak?”
Soo Hwa terkekeh.
“Karena Donghae oppa mudah terkena demam panggung. Dia sama sepertiku, mudah trauma dengan kejadian yang menakutkan dan memalukan, tapi Donghwa oppa tidak mau membuat appa kecewa, Donghwa oppa membuktikannya sekarang. Dia menjadi tulang punggung keluarga, tanpa sedikitpun membuat kami kesusahan. Bahkan aku merasa aku yang selalu menyusahkan Donghwa oppa, karena.. Ah maaf..”
Soo Hwa menghentikan perkataannya karena dia sudah menangis, terlebih lagi hampir saja terlintas perkataan nya tentang rahasia Soo Hwa tentang penyakitnya. Hyukjae tersenyum dan mengusap punggung Soo Hwa.
“Gwenchana..”
Soo Hwa menatap Hyukjae sekilas.
“Karena aku harus bolak-balik rumah sakit untuk mengobati jantungku, yang jelas aku tau mereka hanya bisa menghilangkan rasa sakitnya, bukan menghilangkan penyakit ini secara permanent..”
***

March 11, 2013
Camping’s Place

“Aah, besok kita sudah pulang..”
Keluh Si Ra kepada teman-teman nya.
“Waah, ternyata tidak butuh waktu lama untukmu bersatu dengan alam ya?”
Sindir Ji Na yang membuat mereka tertawa.
“Ah iya, hari ini apa yang akan kita lakukan sampai besok, oppa?”
Tanya Si Ra mengalihkan pembicaraan.
“Jadwal nya sudah longgar, jadi kita hanya bermain game jam 10 nanti. Setelah itu acara bebas, ah ada permainan di belakang sana, nanti kita ke sana ya. Lalu malam nya kita akan upacara penutupan, dan besok siang kita pulang. Kira-kira jam 11..”
Mereka semua mengangguk mengerti.
“Game nanti? Akan seperti apa, Siwon~ah?”
Tanya Hyukjae yang langsung dibalas dengan tatapan aneh dari Siwon.
“Kita akan… basah-basahan!!!”
***
Sejak permainan ini dimulai tidak hentinya terdengar suara teriakan gembira dari semua peserta camping, mereka benar-benar terhibur dengan acara ini. Mereka bermain di atas sungai yang dangkal.
“WAAA!!”
Teriakan Soo Hwa terdengar saat dia terkena air dari team lawan.
“Kau tidak apa-apa?”
Tanya Hyukjae yang menjadi pasangan Soo Hwa di team ini, Soo Hwa menggelengkan kepala nya dan tertawa.
“Satu poin lagi kiita menang..”
Hyukjae menyemangati Soo Hwa, dan akhirnya mereka menang. Dari kejauhan Donghae tersenyum senang melihat Soo Hwa bersama Hyukjae.
“Opa, ayo sekarang giliran kita..”
Tegur Ji Na saat melihat Donghae yang belum melanjutkan langkahnya.
“Aku tidak pernah melihat tawa itu lagi, sayang..”
Ji Na bingung dan mengikuti arah pandangan Donghae, dan Ji Na tersenyum saat melihat Soo Hwa yang tanpa sadar memeluk Hyukjae.
“Lihat itu Soo Hwa malu, oppa..”
Donghae dan Ji Na tertawa dan bahagia melihat Soo Hwa yang mulai terlihat lebih ceria sekarang.
***
Tidak hentinya Soo Hwa tersenyum saat mengingat game tadi siang, dia benar-benar melupakan penyakitnya dan bersenang-senang bersama Hyukjae. Hyukjae selalu membantunya saat posisi Soo Hwa terancam tadi.
“Apa benar aku mulai membuka hatiku untuk orang lain lagi?”
Batin Soo Hwa, senyuman itu memudar. Kepala nya menoleh ke arah sahabatnya yang sudah tertidur lelap.
“Aish, mereka sudah tidur. Kenapa aku belum bisa menutup mataku..”
Jam sudah menunjukkan pukul 12 malam, tapi Soo Hwa tidak bisa menutup matanya. Setelah itu dia berpikir untuk keluar dari tenda nya untuk mencari udara segar.
“Hyukjae?”
Soo Hwa terkejut setelah melihat Hyukjae yang duduk di depan api unggun yang masih menyala itu, Soo Hwa memutar tubuhnya lagi untuk masuk ke dalam tenda nya lagi, dia masih malu bertemu dengan Hyukjae, tapi..
“Kau belum tidur, Soo Hwa?”
Soo Hwa merutuki kebodohan nya karena terlalu ribut saat ingin kembali masuk ke dalam tendanya. Dia menghadap Hyukjae dan menggaruk kepalanya yang tidak gatal .
“Hmm, aku belum bisa tidur..”
Hyukjae tersenyum dan menepuk dua kali tangannya ke samping tubuhnya, mengajak Soo Hwa untuk duduk di sampingnya, dan akhirnya Soo Hwa menurut pada Hyukjae dan duduk di samping nya.
“Berhubung kau belum bisa tidur. Aku ingin berbicara denganmu. Kau ingat saat pertama kali kau mengetahui masalah keluargaku, termasuk penyakit noona-ku. Aku kira saat kau tau semua itu, kau hanya berpura-pura tidak apa-apa, dan setelah nya kau akan pergi dan tidak mau bertemu denganku lagi, yang membuatku lebih takjub adalah saat itu kau membersihkan busa yang keluar dari mulut noona ku. Gomawo, Soo Hwa..”
Soo Hwa tertawa pelan.
“Kau kan sudah menjelaskan itu padaku waktu itu..”
Hyukjae tersenyum dan melanjutkan perkataannya.
“Memang, aku hanya teringat lagi saja. saat itu kau juga dengan sigap menangani noona-ku, dan noona ku langsung sadar..”
Hyukjae menggantungkan ucapan terakhirnya lalu menarik dagu Soo Hwa untuk menatapnya dan mendekatkan wajahnya dengan wajah Soo Hwa.
“Terima kasih dan maaf..”
“Maaf? Untuk apa?”
Tanya Soo Hwa bingung.
“Untuk kejadian di kamarku itu.. Dan tentang aku yang menciummu tanpa izin..”
Soo Hwa hanya meng-O-kan mulutnya dan mengangguk, dengan sedikit rasa canggung saat Hyukjae membahas ciuman pertama mereka itu.
“Aku maafkan..”
Hyukjae tersenyum.
“Terima kasih..”
Soo Hwa hanya menatap mata Hyukjae.
“Kau sekarang jadi orang yang selalu berterima kasih?”
Canda Soo Hwa untuk menggoda Hyukjae, tapi Hyukjae masih dalam kondisi serius nya.
“Kau kenapa, Hyuk?”
Soo Hwa mulai bingung dengan sikap Hyukjae sekarang.
“Aku tidak tau kenapa aku bisa seperti ini, aku tidak tau kenapa tiba-tiba aku memiliki perasaan seperti ini. Aku selalu mempermainkan perasaan yeoja, bahkan sudah lebih dari satu yeoja yang aku permainkan hatinya, awalnya aku juga ingin mempermainkanmu tapi itu tidak berhasil Soo Hwa. Aku tidak bisa main-main denganmu..”
“Hyuk..”
TBC

Because Of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang