Bab 3

10.4K 924 13
                                    

Park Chanyeol namja tinggi itu terlihat tergesa-gesa memasuki sebuah gedung apartement.. Wajah yang pucat cukup menjadi bukti keadaan namja yang baru menginjak 18 tahun itu sedang dalam kondisi tidak baik..

Bahkan kalimat yang Chanyeol terus lontarkan adalah 'Ya Tuhan' .

Kamar 505 adalah tujuan dari Chanyeol

Setelah menekan 6digit angka pintu apartement itu terbuka dan lamfsung tertutup otomatis saat Chanyeol memasuki apartemen tersebut..

"Oh Sehun" panggil Chanyeol dengan suara terdengar sedikit bergetar.

"Oeh" Sehun hanya bisa memandang Chanyeol kaget saat Chanyeol tiba-tiba ada di ruang tamu apartement

"Ka--kau bertindak terlalu jauh kah?" tanya Chanyeol ragu

"Apa maksudmu?" tanya Sehun tidak mengerti sambil berjalan menuju lemari pendingin

"Kau meniduri Jongin?" tanya Chanyeol serius

Sehun tidak menjawab hanya menatap Chanyeol datar,lalu meminum air mineral yang baru Sehun ambil,meneguk nya sedikit.. Lalu kembali beralih menatap Chanyeol..

"Yah"

"Itu di luar taruhan kita bukan? Aku hanya menyuruhmu berkencan dengannya tidak lebih dari itu"

Sehun menghela nafas nya panjang lalu berjalan melewati Chanyeol ..

"Sehun" panggil Chanyeol lirih

"Ada apa?" tanya Sehun yang sudah duduk di sofa ruang tamunya

"Kau yang pertama melakukannya?" tanya Chanyeol kini Chanyeol duduk si samping Sehun

"Kau ini kenapa sih?" tanya Sehun heran dengan senua pertanyaan Chanyeol "dan iya aku yang pertama melakukan nya pada Jongin dan aku dengan sangat jelas melihat darah yang keluar lalu kami melakukan sebanyak tiga kali,lebih tepatnya aku yang memaksa nya" ucap Sehun panjang lebar

"Kau bahkan tidak pernah melakukan nya dengan Luhan dan aku masih ingat kau mengatakan akan melakukan hal 'itu' dengan orang yang kau cintai"

"Chanyeol" desis Sehun mulai tidak suka dengan topik pembicaraan Chanyeol

"Dia hamil"

"Apa?"

"Jongin hamil" ucap Chanyeol tegas

"Ja-jangan bercanda"

"Apa aku dengan wajah serius ini terlihat bercanda?" tanya Chanyeol datar

"Ta--tapi bagai-- arghhhhhh" Sehun menarik rambut nya frustasi

"Nuna meminta ku mengantarkan bekal siang ke klinik umma dan saat aku akan memasuki klinik di klinik ternyata ada Jongin dengan keadaan sangat kacau dia menangis histeris di pelukan umma,lalu saat Jongin menyadari kedatangan ku dengan cepat Jongin keluar." Chanyeol menghembuskan nafas nya kasar
"Karna penasaran aku bertanya pada umma dan kau tahu?? Jawaban umma membuat jantung ku seperti berhenti berdetak"

"Dia sungguh malang nak,dia tengah mengandung 4minggu tapi dia mengatakan dia baru saja lulus senior high school dan kekasihnya memutuskannya"

"Kau harus bertanggung jawab Sehun-ah?"

"Apa?" Sehun dengan tubuh bergetar menatap Chanyeol ragu
"Itu tidak mungkin,aku tidak menginginkannya Park Chanyeol" tambah Sehun setelah menenangkan diri nya

"Apa nya yang tidak mungkin Oh Sehun"  suara lantang tegas dan menyeramkan itu membuat kedua remaja itu menoleh ke arah pintu.

"Aa-abojie"

Tap tap tap
Srak
Plak

Tuan Oh Yunho melangkah cepat kearah Sehun menarik baju Sehun dan menampar putra tunggal nya keras..

"Yeobo" lirih nyonya Oh namun tidak mencegah sang suami

"Bagaimana bisa kau melakukan hal keji itu Sehun?"

Sehun menundukan kepalanya,ini untuk kali pertama sang ayah menamparnya.. Ayah nya yang sibuk namun tetap meluangkan waktu nya untuk keluarganya,ayahnya yang selalu memperhatikannya,ayah nya yang selalu menjadi tempat berkeluh kesah,ayah nya yang paling terbaik di dunia menurut nya,ayah nya ayah nya.. Dan demi Tuhan Sehun melihat pancaran kekecewaan di mata Ayah nya dan satu titik air mata yang jatuh dari pelupuk mata ayahnya.

"Abojie" lirih Sehun lalu berlutut di bawah kaki sang ayah
"Hiks maaf abojie maaf Se-Sehun salah hiks"

Tuan Oh menarik lutut nya 

"Bereskan semua barang mu Oh Sehun,kau kembali tinggal di rumah"

"Abojie" lirih Sehun

"Dan appa akan mempersiapkan pertemuan dengan keluarga Kim" ucap Tuan Oh tegas dan melangkah keluar apartement Sehun..

"Nak" Nyonya Berjongkok mengelus rambut blonde Sehun
"Kenapa hm?? Umma dan Appa tidak ------- "

"Oh Jeajoong" panggil Tuan Oh kepada nyonya Oh
"Nak ,umma akan menenangkan appa mu dulu. Pulang lah malam ini barang-barang umma yang urus" Jeajoong  mengecup kening Sehun.. 
Meski kecewa dengan putra tunggal tapi Jaejoong menyadari Jaejoong tidak harus bersikap kasar seperti suaminya.
...

TBC ...

Terima kasih yah bagi yang vote dan Koment nya.. Bikin aku tambah semgat nulis ,,, 😘😘😘

Love Is Sick (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang