Waktu sudah menunjukan jam 01.32 tapi Jongin masih terjaga, Jongin tidak merasa mengantuk saat tadi dia terbangun karna igauan Sehun.
Jongin tidak bisa membayangkan seberapa bersalahnya Sehun. Hingga dalam tidurnya Sehun terbayangi kesalahannya di masa lalu. Jongin tidak bisa untuk tidak menangis saat Sehun mengigaukan maafkan aku jongie dengan nafas tersendat, keringat dingin membasahi tubuh Sehun. Ingin nya Jongin, Sehun mengiyakan permintaannya untuk melakukan terapi itu tapi Jongin juga tidak bisa memaksa kehendaknya."jika aku adalah obat penawar luka mu, maka aku siap Hunnie. .. Sembuh demi keluarga kita" bisik Jongin menggengam erat tangan Sehun.
Jongin siap, Jongin siap berada di samping Sehun. Jika dengan genggaman tangannya Sehun bisa kembali tidur dengan nyaman. Jongin siap bergumam setiap malam jika dengan gumamanya Sehun kembali tenang dalam tidurnya.
Sehun tidak bisa berjuang seorang diri,Sehun membutuhkan Jongin dan Jongin siap untuk di butuhkan Sehun.
Aku memang membenci Sehun tapi rasa itu (cinta) lebih, lebih dan lebih dalam dari rasa benciku
Sementara dalam bawah sadar Sehun. Sehun melihat ada cahaya putih menuju lorong. Sehun berjalan di lorong itu, semakin dekat semakin cahaya itu menyilaukan matanya Sehun ragu apakah harus berhenti di tengah lorong? Kembali kebelakang yang gelap atau menerobos cahaya menyilaukan itu??
Berjalan terus Hunnie, Jongie dan Hao menunggu hunnie. Ayo kita bangun keluarga bahagia kita. Jangan menengok kebelakang Hunnie,kepahitan itu sudah terlewati.. Semua baik-baik saja.. Jongie menunggu mu dan Hao menunggu daddy terhebatnya. Ayo terus berjalan hunnie..
Sehun menerobos cahaya itu, menghiarukan matanya yang terasa sakit karna cahaya itu, menghiraukan dadanya yang sesak karna di ujung cahaya itu ada Jongin dan Haowen yang tersenyum menunggunya.
Grep
Sehun berhasil menerobos cahaya itu dan
"DADDY"
Sehun membuka matanya, mendapati Haowen yang duduk di perutnya serta sinar matahari yang menerobos kaca itu menyilaukan matanya
"mimpi itu? " batin Sehun
"daddy daddy" pekik Haowen merasa di acuhkan"ouhh jagoan kau berat " ucap Sehun baru merasakan sesaknya dadanya karna Haowen duduk di perutnya kah??
"hehe sorry dad" Haowen berhanjak dari perut Sehun dan duduk di samping Sehun
"daddy tidur nyenyak sekali Hao"
"daddy pemalas huh, masa jam 11.20 dad masih tidur" ejek Haowen kesal
"hah?? 11.20 itu sudah siang kan Hao?? " pekik Sehun tidak percaya.. Ini pertama kali setelah 11 tahun Sehun merasakan tidur nyenyak dan bangun siang. Meski mimpi itu datang lagi, tapi saat samar-samar mendengar suara Jongin dan genggaman erat di tangannya perlahan mimpi itu menghilang dan setelah nya Sehun kembali tidur tapi Sehun tidak pernah berpikir Sehun akan tidur selama itu.
Sehun tersenyum tipis membawa Haowen dalam dekapan seorang ayah.
"daddy sangat mencintai mommy dan Hao juga sangaat" Sehun mencium puncak kepala Haowen lembut
"Hao juga sayang mommy dan daddy" Haowen memang tidak mengerti sepenuhnya permasalah kedua orangtuanya tapi Haowen cukup mengetahui jika kedua orangtuanya sudah banyak melewati batu terjal menuju kebahagian. Dan yang harus Haowen lakukan adalah bersikap layaknya anak sesusianya,bersikap seolah-olah tidak mengetahui apa-apa,berpura-pura tidak pernah mendengar percakapan orangtuanya kemarin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Is Sick (end)
FanfictionTHE END Jongin hanya ingin yang terbaik untuk dirinya dan malaikatnya.. Sehun terpuruk dalam luka lama yang di ciptakan nya sendiri.. Fanfiction Yaoi hanya cerita kegilaan ku tanpa ada maksud apapun, jadi ? suka silahkan baca tidak suka jangan me...