Bab 17

8.2K 709 53
                                    

Junmyeon mencium seluruh wajah Anson sayang. Anson sudah menangis hanya karna melihat ayah nya menangis. Lalu bagaimana dengan perasaan Haowen?? Pertanyaan itu tiba-tiba muncul di benak Junmyeon. Apa selama ini Junmyeon sudah sangat egois? Selalu mengatur hidup Jongin? Tapi itu adalah cara Junmyeon untuk melindungi adik nya. Apa cara Junmyeon salah? Apa Junmyeon harus memaafkan Sehun agar Haowen bahagia? Tapi bagaimana dengan Jongin??

"Kenapa semua nya menjadi sangat rumit?" batin Junmyeon penuh dengan pertanyaan tanpa jawaban .

.

Sementara di sisi lain tepatnya di conter dapur Jongin menangis dengan membungkam bibirnya dengan kedua tangannya. Air mata nya terus mengalir dengan tubuh gemetar hebat.
Semuanya di katakan Yixing terus terniang di telinga nya.

Jongin baru menyadarinya jika selama ini ibu nya hanya menginginkan kebahagianya,Jongin sempat merasa jika ibu nya sendiri tidak mengerti dirinya tapi pada kenyataan nya sang ibu lah yang lebih mengerti dirinya.
Selama 10 tahun ini Jongin selalu menentang keinginan ibu nya untuk kembali ke Korea karna tidak ingin bertemu Sehun. Tidak pernah terpikirkan mungkin ibunya merindukan sang ayah,ibu nya ingin mengungjungi makam sang ayah. Jongin menyadari jika Jongin begitu egois selalu berpikir Korea hanya mengingatkan luka yang Sehun torehkan.
Jongin selalu menentang jika ibu nya selalu memintanya untuk memaafkan Sehun dan mempertemukan Haowen dengan Haowen. Jongin menyadari jika dirinya begitu egois selalu berpikir Haowen tidak butuh sosok Sehun .
Pada akhirnya Jongin menyadari kegoisan dan kekeras kepalaan nya menyakiti semua orang. Ibu nya yang selalu memberikan kasih sayang dengan tulus,putra nya yang sangat di sayanginya,dan Jongin menyadari pula jika dirinya sendiri tersakiti oleh sikap nya sendiri.

Bolehkah Jongin jujur sekarang? Bolehkan Jongin melepas topeng yang selama ini ini Jongin pakai?..

"Umma" lirih Jongin

"Umma di sini nak" Leeteuk berjalan kearah Jongin yang terlihat sangat rapuh

Grep

Leeteuk membawa Jongin dalam dekapan hangat seorang ibu.

"Umma hanya ingin putra-putra umma bahagia nak"

"Hikss umma hikss maafkan Jongie hiss"

Leeteuk menangis menghapus tetesan air mata Jongin. Ada satu kelegaan yang Leeteuk rasakan  saat Jongin menyebut dirinya Jongie . Leeteuk berharap ini awal dari kebahagian putra bungsunya.  Leeteuk merindukan putra bungsunya yang manja,ceria,lembut dan penurut .

"Umma menyukai sosok Kai yang kuat nak tapi umma lebih menyukai sosok lembut Jongie" Leeteuk mengusap lembut pipi Jongin
"Jujur pada hati mu nak,berikan yang Haowen inginkan,karna Jongie menginginkan nya juga kan? Hidup dengan dendam tidak akan bahagia nak. Jangan hanya tenggelam akan masa lalu tapi cobalah bangkit dan berjalan untuk masa depan kalian nak. Orang yang melalukan kesalahan di masa lalu akan lebih lebih baik di masa depan"

Jongin tersenyum dan menanggukam kepalanya

"Terima kasih umma,Jongie menyayangi umma"

"Umma lebih menyayangi Jongie dan Myeonii. Jadilah orangtua yang lebih baik dari umma dan appa. Ajarkan anak-anak kalian dengan budi pekerti yang baik nak"

.
.
.
Sehun mengusap dahi Haowen yang masih hangat ,Haowen yang pucat namun masih terlihat tampan itu mengeliat tidak nyaman dalam tidur nya dan detik berikutnya Haowen membuka matanya

"Daddy"

Deg

Jantung Sehun serasa berhenti berdetak saat lirihan Haowen  terdengar dengan jelas di telinganya.

Love Is Sick (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang