Bab 5

10.5K 924 35
                                    

Pemberkataan pernikahan Sehun dan Jongin di selengarakan di salah satu gereja di pinggiran kota Seoul . Pernikahan itu berjalan dengan khimat di iringi dengan dentingan piano dan nyanyian khusus pernikahan.

Yang hadir pun hanya kedua wali mempelai di tambah dengan kehadiran Chanyeol,Luhan dan Yixing.

Di tengah keheningan acara pemberkataan Luhan Chanyeol malah asyik mengobrol .

"Si albino itu menikahi orang lain ck" dengus Luhan

"Kau seperti tidak patah hati" sahut Chanyeol

"Aku tentu saja patah hati tapi aku ini bukan yoeja yang akan menangis meraung"

"Ck" dengus Chanyeol

"Chan ajari aku untuk manjadi seorang seme"

"Jangan gila Xi Luhan lebih baik kita mulai diam dan mendengarkan pas-----------"

"Aku menyukai salah satu dari mereka" potong Luhan menatap salah satu namja "dan aku tahu mereka uke"
"Siapa?" tanya Chanyeol

"Si piano"

Chanyeol tersenyum licik menatap Luhan yang tengah menatap nya

"Si penyanyi"

"Good"

.
.
.
Jongin tidak bodoh untuk tidak mengetahui keterpaksaan Sehun.. Jongin pun tidak menginginkan pernikahan ini tapi Jongin lebih tidak ingin anak nya kelak lahir tanpa sosok seorang ayah.. Meski Jongin menyadari Sehun tidak mencintai nya tapi Jongin sangat berharap Sehun mencintai anak nya, anak mereka,darah daging mereka. Dan Jongin pun tidak memungkiri bahwa Jongin masih mencintai Sehun meski saat pesta kelulusan itu Jongin mengatakan Jongin membenci Sehun namun bisakah cinta hilang dengan waktu yang singkat.
.
.
.
Jatuh cinta bisa dalam waktu satu detik,tapi melupakan membutuhkan waktu yang lama.
.
.
.

"Harusnya kau memgugurkan bayi itu" ucap Sehun datar saat mereka baru memasuki kamar Sehun di mansion Oh

"Ap--a?"  Jongin yang baru saja akan ke kamar mandi menghentikan langkahnya

"Kau tahu kan aku tidak mencintaimu? Berarti aku tidak menginginkan anak itu"

Nyut

Ulu hati Jongin serasa di cubit oleh ucapan Sehun.. Mengugurkan anaknya?? Berarti itu membunuh anaknya?

"Dia juga anak mu Sehun" lirih Jongin

"Tapi aku berharap dia mati" tegas Sehun tanpa hati nurani jika ia adalah calon seorang ayah

Nyut

"Kau gila" Jongin mengusap perutnya yang masih rata

"Gara-gara kau Luhan meninggalkan ku"

Rasa sakit itu sangat nyata Jongin rasakan .. Harapan yang Jongin pupuk hilang dengan cara menyakitkan. Sehun tidak menginginkan anaknya adalah luka yang sangat dalam.

Luka yang mungkin akan sulit untuk sembuh

"Laku kenapa kau tidak membunuhku?" Lirih Jongin

Sehun diam tidak menjawab

"Kau bajingan tidak tahu malu" ucap Jongin mengudang kilat amarah di mata Sehun

Bruk

Sehun memojokan Jongin ke pintu kamar mandi  hingga punggung nya menumbruk pintu kamar mandi tersebut  keras..

"Argh" Jongin mendesis sakit karna rahang nya di cengkram dengan tangan kanan Sehun

"Bagaimana jika aku menendang perut mu Kim?" tanya Sehun yang sudah kehilangan akal sehat nya

"Ti--ti dak Se--hun hiks jangan" lirih Jongin pilu dengan air mata Jongin mengalir dengan deras

Buk

"Arghhh"

Sehun sudah gelap mata,setan telah mengusai namja remaja itu

Buk

Dua tendangan cukup membuat Jongin pingsan dengan darah segar yang mengalir dari selangkaan Jongin

Clek

Di saat itu pula Jeajoong datang dengan sebuah mampan berisi makanan

Prang

"Se--hun"

"U--mma hiks umma a-pa yang hiks a-ku laku-kan hiks umma " Sehun menangis memeluk Jongin..

.
.
.

Seoul Hospital

Di luar ruangan icu terlihat Sehun yang duduk dengan tubuh bergetar hebat,Jaejoong yang hanya menatap putra semata wayang nya terluka Jaejoong yakin Sehun tidak bermaksud mencelakai Jongin.. Sehun hanya masih belum menerima semuanya dengan baik demi Tuhan Sehun itu hanya namja yang baru saja berhanjak 18 tahun bukan namja 28 tahun dengan pemikiran yang sudah matang..

"Aku sudah membereskan formulir" ucap Yunho dengan nafas " ya Tuhan anak itu" keluh Yunho memijit kening "bahkan ini hari pernikahan mereka"

"Nyonya oh" Leeteuk yang baru datang langsung menyapa Jaejoong  " apa yang terja-------"

Bugh
Bugh
Bugh

Junmyeon dengan membabi buta memukul Sehun dengan keras

"Brengsek apa yang kau lakukan hah??" teriak Junmyeon

Jaejoong yang merasa tidak terima dengan perlakuan kasar Junmyeon langsung menarik Sehun dalam pelukan

"Sehun melakukannya di luar kendali nya ,Sehun masih 18 tahun dia masih belum mengerti arti sebuah anak"

"Dan jika anda juga ingin tahu Jongin bahkan masih berusia 17 tahun dan karna anak brengsek anda Jongin kami hancur" 

"Nak" Leeteuk memeluk Junmyeon ,membawa Junmyeon melangkah tepat di depan pintu icu.. Karna demi Tuhan LeeTeuk tidak ingin melihat wajah Sehun..

Clek

Pintu terbuka menampilkan seorang dokter muda..

"Pasien sudah membaik tapi maaf kami tidak bisa menyelamatkan janinnya.. Pasien tadi sempat sadarkan diri tapi kembali pingsan saat kami memberitahukan tentang anak nya" dokter tersenyum tipis "untuk saat ini dukungan  dari keluarga sangat di butuhkan pasien"

Junmyeon ingin sekali menghajar Sehun namum genggaman kuat dari sang ibu menghentikan langkah Junmyeon ..

"Kau ingat syarat yang aku ajukan?" tanya Junmyeon menatap benci Sehun sebelum memasuki ruang icu..

"Jongie" Leeteuk sangat kaget saat mendapati Jongin sudah siuman
"Jongie" Leeteuk memeluk Jongin erat,mengecup berkali-kali wajah lelah Jongin

"Aku sudah siuman sejak satu setengah jam yang lalu tapi aku meminta dokter untuk tidak memberitahukannya"

"Jongie" lirih Leeteuk menyadari perubahan dari putra bungsu nya

"Hyung"

"Yah sayang"

"Bawa aku pergi,bawa aku pergi ke tempat yang jauh dan aku akan meminta papa Zhang untuk menghilangkan semua jejak kita"

TBC

Di dunia nyata tiada yang baru operasi langsung siuman hehe..
Maaf ini kan Ff..

Makasih yang udah vote n komen ny...

Love Is Sick (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang