"Syaa udahan yuk main hujan nya ntar kamu sakit" Ucap Naufal lali menggandeng tangan Raisya menuju pondok yang dia duduki tadi.
"Isya kamu kedinginan ya?" Tanya Naufal sambil mencari jaket disimpan di dalam tasnya.
"Hmm" jawab Raisya yang menggigil.
"Kan aku udah bilang tadi jangan main hujan, jadinya kamu sekarang kedinginan kan, Opal gak mau Isya sakit" Ucap Naufal lembut sambil memakaikan Jaketnya kepada Raisya.
"Fal makasih yah udah perhatian sama aku" Ucap Raisya sambil tersenyum.
"Aku perhatian sama kamu karna aku sayang sama kamu sya" Ucap Naufal sambil membelai rambut Raisya.
"Opal sayang sama Isya?" Tanya Raisya menunduk malu.
"Iya Isyaaa. Opal sayang sama Isya sayang banget malah" Ucap Naufal lalu menarik Raisya ke dalam pelukannya.
tak terasa hujan pun sudah berhenti.
"Sya, Hujannya udah teduh tuh kita pulang yuk!" Ajak Naufal sambil melepas pelukannya.
"Yukk!" Jawab Raisya.
-oOo-
"Nah, udah sampe princess" Ucap Naufal Lalu memberhentikan motornya tepat didepan Rumah Raisya.
"Makasih ya Opal! Makasih juga jaketnya" Ucap Raisya tersenyum sambil mengembalikan jaket Naufal.
"Udah ga usah di balikin. Jaketnya buat kamu supaya kamu selalu inget sama aku" Ucap Naufal lalu mengacak rambut Raisya.
"Hmm gitu yaa makasih Opal!" ucap Raisya sambil tersenyum manis.
"Yaudah kamu masuk sana, langsung mandi dan jangan lupa makan. Aku sayang kamu!" Ucap Naufal sambil tersenyum.
"Ih Opal aku kan maluu! yaudah aku masuk dulu yaa. Isya juga sayang Opal" Ucap Raisya sambil berlari masuk kedalam rumah.
"Raisya lucu banget sih , maafin gue Sya. Maafin gue udah jadiin lo sebagai target" Batin Naufal sambil melajukan motor menuju rumahnya.
-oOo-
Naufal POV
"Gue harus cepet-cepet nembak Raisya nih kan dia juga udah bilang dia sayang sama gue. Tapi nembaknya gimana? atau gue minta bantu Vano aja ya? Kan Vano sahabatnya Raisya. Yaudah gue coba Telpon dulu si Vano deh" ucap Naufal sambil menelpon Vano.
-Sambungan Telepon-
"Woi Van!"
"Oi? kenapa Fal tumben lu nelpon gue?"
"Gue mau minta bantu , Boleh gak?"
"Boleh aja sih , Bantuin apa?"
"Bantuin gue nembak Raisya"
"Oh itu. Iya gue pasti bantuin lo" seharusnya gue yang ada di posisi lu Fal batin Vano.
"Rencana sih gue besok nembaknya nih gue jelasin rencana nya ya......" Ucap Naufal yang mulai memberitahu rencanya.
"Oke bagus juga rencana lo. Sip gue bakal bantuin lo Fal"
"Oke Van tq bro!"
"Sip"
-Sambungan telepon terputus-
"Oke sip Vano mau bantuin gue berarti sekarang gue harus mulai ngejalanin rencana nih" Ucap Naufal sambil menjalankan rencanya-nya.
-oOo-
Raisya yang sedang berbaring di kamarnya terlonjak bahagia mendapatkan chat dari Naufal.
-LINE-
Naufal: Isyaaa.
denga cepat ia membalas pesan dari lelaki itu.
Raisya: apa Opal?
Naufal: Besok aku ga bisa jemput kamu kesekolah aku ada urusan sya.
Raisya: Hm gitu ya, yaudah deh gapapa.
Naufal: Tapi aku udah bilang ke Vano besok tolong jemput kamu ke Sekolah. gapapakan?):
Raisya: Iya opal gapapa , Aku bisa ngertiin kamu kok.
Naufal: Makasih sya. Ily!❤️
Raisya: Ily too!😝
"Huh kok gue jadi sedih ya besok Naufal ga sekolah. Pasti besok gue gaada moodboster di sekolah!" Teriak Raisya sambil menggigit bantalnya.
----------------------------------------
Holla! Gimana chapter ini? seru gak? jgnn lupa vote and comment yha guysss❤️
chapter 6 udah aku publish silahkan di baca guysss!😘❣
KAMU SEDANG MEMBACA
'Dia'
Teen Fiction#31 in teenfiction [12 oktober 2017] #41 in teenfiction [24 september 2017] #45 in teenfiction [16 september 2017] #49 in teenfiction [10 september 2017] "Van gue mau nanya?" ucap Raisya. "Apa?" jawab Vano dengan acuh tak acuh. "Lu kenapa berubah se...