Ga ada yang namanya 'Mantan terindah' , 'Mantan terbaik' . karena kalo mereka terindah dan terbaik, kenapa mereka harus jadi mantan?
🌹🌹🌹
Jadi kenapa lo bisa jalan sama Vano?" tanya Dinda pada Nadhira.
Tadi memang Dinda menjemput Nadhira di Cafe 'Memory' dan sekarang mereka telah berada di mobil milik Dinda.
"Gue kan pacaran sama mantan lo."
jawaban yang dikeluarkan Nadhira membuat Dinda kaget.
"Kenapa? lo cemburu? plis ya din, Mantan itu milik umum." ucap Nadhira dengan sinis.
"Biasa aja gue mah. yang gue pikirin kenapa Vano bisa pacaran dengan cewek kayak lo gini."
Nadhira memutar bola matanya malas. "Yaiyalah. Gue kan cantik siapa yang ga mau coba."
Mendengar jawaban Nadhira, Dinda menyipitkan matanya ia tak percaya bahwa Vano memang mencintai adik sepupunya ini. "Gak, gue gak percaya. Sekarang coba lo jujur kenapa lo bisa pacaran sama Vano?."
Terdengan helaan nafas dari Nadhira sebelum gadis itu menjawab pertanyaan Dinda. "Oke gue jujur. Vano pacaran sama gue karena terpaksa. Lebih tepatnya gue yang maksa."
"Lah kok? cobadeh jelasin semuanya. Gue masih ga ngerti." ucap Dinda.
"Jadi waktu itu gue sama Naufal ngebully Raisya dan hampir ngebuat Raisya kehilangan keperawanannya--"
belum selesai Nadhira menjelaskan, Dinda telah lebih dulu memotong ucapannya. "What? gilak lo ya! Naufal juga, Raisya kan pacarnya!" ucap Dinda dengan Nada tinggi.
"Lo juga pernah kan ngebully Raisya? jangan sok suci deh lo."
"Gue emang pernah ngebully Raisya, Tapi ga sampe segitunya juga. Lo tuh kalo punya otak dipake! otak kok ditaroh di dengkul." ucap Dinda.
"Lo mau gue lanjutin gak nih ceritanya?"
"Lanjut."
"Nah jadi tiba-tiba aja malam itu Vano dateng buat nyelamatin Raisya. Trus karena gue emosi ngeliat Vano ngelameti Raisya yaudah gue berniat buat nikam si Raisya pake pisau yang emang gue bawa buat jaga-jaga, pas gue udah mau nikam Raisya, Vano tiba-tiba bilang kalo dia mau ngelakuin apapun asalkan gue gak nikam Raisya. Trus gue minta dia supaya jadi pacar gue nah makanya sekarang gue bisa pacaran sama Vano." jelas Nadhira panjang lebar.
"Licik juga ya lo."
"Yadong Nadhira gitu loh. Eh btw kak, kenapa lo akhir-akhir ini jarang masuk sekolah?."
"Gue ngurusin pindah sekolah."
Mata Nadhira terbelalak mendengar jawaban Dinda. "Lah? mau pindah kemana lagi lo?."
"Balik ke amerika." ucap Dinda dengan fake-smile nya.
"Lah? kenapaaa?"
"Karena gue balik ke indonesia itu demi Naufal. Dan sekarang Naufal juga ga sayang lagi sama gue, Dia udah cinta sama orang lain kayaknya. Jadi ya mendingan gue mundur, gue udah coba ngajak dia balikan tapi yah, gue ditolak."
"Ngenes banget lu mba." ucap Nadhira lalu tertawa.
mobil yang dikendarai Dinda pun berhenti di sebuah rumah yang megah.
"Udah sampe turun sono lo." ucap Dinda sambil menghadapkan wajahnya ke arah Nadhira.
"Yeu ngusir nih ceritanya?"
"Ya engga, tapi kan ini udah sampe dirumah lo. Ya ngapain lo masih di mobil gue?"
"Iya deh gue turun, lu ga mau mampir?"
"Engga deh, mau langsung pulang."
"Okedeh makasih yah kak Din!" ucap Nadhira lalu turun dari mobil dan langsung masuk kerumahnya.
-oOo-
Sesampainya dirumah Dinda langsung membereskan barang yang akan di bawanya untuk kembali ke Amerika.
Besok adalah Waktu penerbangan Dinda ke Amerika.
Setelah ia selesai mengemasi barang bawaanya, ia langsung menghubungi Naufal dan Vano.
segera ia membuay multichat untuk kedua lelaki itu.
Dinda invite Elvano and Naufal to chat.
Dinda: hoy para mantan!
setelah beberapa menit kemudian Naufal sudah merespons sapaan via chat dari Dinda itu.
Naufal: Paan?
Dinda: gue mau ngomong nih. tapi tunggu Vano respon dulu.
setelah mengirimkan pesan itu taklama kemudian Vano merespon Dinda.
Elvano: p?
Dinda: yeay akhirnya Vano respon juga! btw 'P' itu apaan Van?
Elvano: ap?
Dinda: oh 'p' itu artinya 'apa' sip gue ngerti :D
Naufal: jdi ngomong ga din? kalo ga jadi gue leave aja.
Dinda: eh jadi kok fal jgn leave.
Dinda: jadi gini, besok gue balik ke amrik.
Reads by 2. yang berarti 2 lelaki itu telah membaca pesan yang dikirim oleh Dinda. Taklama kedua lelaki itu pun merespon pesan yang Dinda kirim.
Naufal: loh kenapa? ntar gue kangen):
Elvano: lah trs klo lo balik ke amrik, gue mesti bilang wow?
Dinda: gue juga pasti bakalan kangen lo! lo kan mantan terindah gue Naufall!
Dinda: eh anjir judes amat si mas-_ *Vano mantan yang judes.
Naufal: yaudah. besok gue kebandara deh. besok lo flight jam berapa?
Dinda: jam 06.30 pagi.
Naufal: ok.
Dinda: Vanooo, lo besok juga kebandara yah? kan besok sekolah kita libur! plis plis)': gue juga pgn meluk lo buat yang terakhir kali.
Elvano: y.
setelah mengatakan itu Vano keluar dari multichat mereka.
💕💕💕
Maap yah dua hari ini ga sempet ngepublish cerita baru, sebagai gantinya author hari ini post 2 chapter kuyy baca chapter selanjutnya!<3

KAMU SEDANG MEMBACA
'Dia'
Teen Fiction#31 in teenfiction [12 oktober 2017] #41 in teenfiction [24 september 2017] #45 in teenfiction [16 september 2017] #49 in teenfiction [10 september 2017] "Van gue mau nanya?" ucap Raisya. "Apa?" jawab Vano dengan acuh tak acuh. "Lu kenapa berubah se...