"Sya, lu pulang bareng siapa?" Tanya Sinta."Pulang bareng Naufal" ucap Raisya sambil tersenyum.
"Oh gitu okedeh. Gue pulang duluan ya Sya" ucap Sinta sambil meninggalkan kelas. Tiba-tiba Sinta masuk lagi ke dalam kelas.
"Sya! Naufal udah di depan kelas tuh, Buruan keluar" Ucap Sinta.
"Yaudah yuk! keluar kelasnya Barengan" Ucap Raisya sambil menggandeng tangan Sinta keluar kelas.
"Hai sya!" Sapa Naufal sambil tersenyum.
"Yaudah sya, tuhkan udah ada si Naufal-nya gue pulang duluan yaa byeee!" ucap Sinta lalu meninggalkan Raisya dan Naufal.
"Yaudah yuk sya kita juga pulang" ajak Naufal sambil menggandeng tangan Raisya.
-Di parkiran-
"Sya, Perasaan lu kok diem mulu, lagi mikirin apa sih?" tanya Naufal yang melihat Raisya dari tadi hanya melamun.
"Hehe, ga kok fal" Jawab Raisya sambil tersenyum.
"Sya, mata lu kok sembab gini?! lu abis nangis ya?" Tanya Naufal sambil mengahadapkan wajah Raisya ke wajahnya. "Kalo ada masalah jangan di pendem sendiri sya, cerita sama gue" Ucap Naufal.
"Gue tadi cuma kelilipan Fal, udahlah santai aja" ucap Raisya sambil mencolek hidung Naufal. [Maafin gue Fal gue udah bohongin lo , Gue ga mungkin jujur sama lo tentang masalah gue dan Vano]
"Ga mungkin lo cuma kelilipan sya, gue tau lo bohong" Ucap Naufal dalam hati. "Hm iya deh tuan Putri gue percaya lu cuma kelilipan" Ucap Naufal sambil memasangkan helm ke-kepala Raisya.
DEG! Tuan putri? "Gue jadi inget Vano kan dia yang biasa-nya manggil gue Tuan putri" Batin Raisya.
"Nah ayo naik tuan putri!" Ucap Naufal mempersilahkan Raisya naik ke motornya.
"Iya Tuan" jawab Raisya lalu naik ke motor Naufal.
"Peluk dong sya" Ucap Naufal ketika Raisya sudah duduk di atas motornya.
"Iyaaa Opal" ucap Raisya lalu memeluk Naufal.
"Dih kok Opal sih? yaudah gue juga mau manggi lu Isya hehe"Ucap Naufal lalu menjalankan motornya.
-oOo-
"Isya, kamu mau jalan dulu atau langsung pulang?" Tanya Naufal.
"Terserah Opal, Isya ngikut aja" jawab Raisya.
"Hm yaudah kalo gitu kita jalan dulu ya sya, Aku mau ngajak kamu ke taman tempat aku biasa-nya menenangkan diri" Ucap Naufal.
"Bahasa kamu apadeh, menenangkan diri?" Ucap Raisya lalu tertawa.
"Hahaha" Jawab Naufal yang ikut tertawa.
-oOo-
"Nah , udah sampe ayo turun Sya" Ajak Naufal ketika sudah samlai di taman itu.
Lalu Raisya pun turun dari motor Naufal.
"Taman ini punya banyak kenangan sya, Ditaman ini juga dulu aku kehilangan orang yang aku sayang" Ucap Naufal tersenyum sinis.
"Kehilangan? maksud kamu? diputusin atau orang yang kamu sayang meninggal disini?" Tanya Raisya yang bingung.
"Aku dulu mutusin cewek aku disini sya , soalnya ditaman ini juga aku ngelihat Cewek aku lagi ciuman sama cowok lain" Jelas Naufal sambil tertawa sinis. "Tapi sekarang aku udah ga mau nginget masalah itu lagi soalnya, Aku kan sekarang udah punya Isya" ucap Naufal sambil mencium pipi Raisya lalu berlari meninggalkan Raisya.
"Opalllll" teriak Raisya gemas lalu berlari mengejar Naufal.
-oOo-
"Fal main hujan yuk!" Ajak Raisya.
Mereka memang tadi berteduh di pondok yang ada di taman ini karena hujan.
"Ga mau, Nanti Isya sakit" tolak Naufal.
"Ih Opal! Isya mau main hujan" Rengek Raisya seperti anak-anak.
"Yaudah ayo kita main hujan Tapi Tuan putri jangan cemberut lagi yaa" Ucap Naufal lalu menggendong Raisya dan bermain hujan bersama.
--------------------------------------------
Hallo guyss!💖🤗
aku hari ini publish 3 chapter loo ayo baca lagi chapter selanjutnyaaa.
gimana chapter ini dapet gak feel nya?
semoga kalian suka ya dengan chapter inii❤️jangan lupa comment and vote ya guyss biar aku makin semangat nulisnya!😚💓
Dan jangan lupa masukin cerita ini ke perpustakaan kalian!😍😍❤️💖💜
terimakasihh😚
KAMU SEDANG MEMBACA
'Dia'
Teen Fiction#31 in teenfiction [12 oktober 2017] #41 in teenfiction [24 september 2017] #45 in teenfiction [16 september 2017] #49 in teenfiction [10 september 2017] "Van gue mau nanya?" ucap Raisya. "Apa?" jawab Vano dengan acuh tak acuh. "Lu kenapa berubah se...