[27]. Cewe batu

109K 4.4K 257
                                        

Aku bingung dengan jalan pikiran kamu. Kadang kamu baik, kadang kamu jutek, kadang juga kamu nyebelin. Tapi kamu kok ngangenin?.

-oOo-

Raisya berjalan tergesa-gesa menuju kelasnya.

Hari ini hari senin, upacara pasti akan segera dimulai Raisya harus cepat-cepat menuju kelasnya untuk menaruh tasnya.

Di perjalanan menuju kelasnya Ia tak menyadari bahwa didepannya terdapat sebuah batu.

Brukk!

tubuh Raisya jatuh dilapangan sekolah dengan tongkat yang sudah terlepas dari tangannya.

"Ceilah sakit pantat gue! ini gaada yang mau bantuin apa?!" rutuk Raisya.

"Dih males amat bantuin lo." terdengar suara cowok tak asing menyahut ucapannya.

"Lo siapa? bantuin plis. gue ga bisa berdiri ini." ucap Raisya.

"Lo nanya gue siapa?"

"Iya."

"Aku?"

"Ihh lo siapa sih kamprettt!"

"Jadi duta shampoo lain? HAHAHA UPS!"

Raisya mengerutkan keningnya. "Apaan sih lo? galucu."

"Yaudah yuk gue bantu berdiri kasian lo ntar dikira pengemis duduk ditengah lapangan gini."

Dengan sigap cowok itu membantu Raisya berdiri dan menyerahkan tongkat kepada Raisya. "Nih tongkat lo."

"Makasih yah!" ucap Raisya sambil tersenyum dan mengambil tongkat yang diberikan cowok itu.

"Btw lo siapa?" tanya Raisya yang masih penasaran.

"Gue cogan."

"Gue serius elah."

"Lah? gue juga serius. gue emang ganteng."

"Serius kampret nama lo siapa? eh tapi suaranya ga asing nih ya gue kenal suara lo!!!!"

"Ah  masa?"

Raisya mengingat-ngingat suara yang tak asing dihadapannya ini PLAK! dia menjentikkan jarinya, Raisya ingat pemilik suara ini. "Lo Vano kan?"

"Ih seneng deh gue ternyata Raisya ngenelin suara gue yang merdu ini."

"Eh ternyata upil dugong yang bantuin gue." ucap Raisya sambil mengerucutkan bibirnya.

"HEI MAS MBAK! JANGAN PACARAN! SEBENTAR LAGI UPACARA MAU DIMULAI!!" teriak bu rossa dari arah meja piket.

"Yailah bu! kitamah gapacaran! kita itu TTM." ucap Vano sambil berteriak membalas perkataan bu Rossa.

"Najis Van. udah yah gue mau kekelas dulu."

"Gue anter ya lo kekelas? ntar lo nabrak tembok lagi kalo sendirian."

"Yehh gue emg buta tapi ga segitunya kali." ucap Raisya sambil melenggang pergi.

"Lo jadi cewek batu bgt yah sya?" batin Vano.

'Dia'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang